Pengeroyokan di Tanah Abang, Puncak Intimidasi Korban!
Pengacara berinisial WA (34) dari jaksa terkena tembak akhir pekan ini. Korban mengalami luka tembak di bagian punggung kanan atas dan saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati.
Menurut Brigjen Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, pelaku berinisial HD (37) merasa kesal karena korban dan rekan-rekannya memaksa masuk ke lokasi sengketa lahan yang dijaga kelompok pelaku. Motif pengeroyokan dan penembakan adalah untuk melindungi lahan yang ditargetkan.
Ade Ary juga mengatakan bahwa korban sempat mengintimidasi kelompoknya, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut ihwal dugaan intimidasi yang dilakukan oleh korban. Namun, Roby, pejabat yang menyebut peristiwa itu bermula dari keributan antar kelompok yang dipicu masalah sengketa lahan, mengatakan bahwa 40 orang saksi telah dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat untuk dimintai keterangan ihwal peristiwa tersebut.
Polisi juga menyita puluhan senjata tajam (sajam) hingga senapan angin di TKP. Peristiwa ini menunjukkan bagaimana sengketa lahan bisa berubah menjadi kekerasan yang tidak perlu.
Pengacara berinisial WA (34) dari jaksa terkena tembak akhir pekan ini. Korban mengalami luka tembak di bagian punggung kanan atas dan saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati.
Menurut Brigjen Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, pelaku berinisial HD (37) merasa kesal karena korban dan rekan-rekannya memaksa masuk ke lokasi sengketa lahan yang dijaga kelompok pelaku. Motif pengeroyokan dan penembakan adalah untuk melindungi lahan yang ditargetkan.
Ade Ary juga mengatakan bahwa korban sempat mengintimidasi kelompoknya, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut ihwal dugaan intimidasi yang dilakukan oleh korban. Namun, Roby, pejabat yang menyebut peristiwa itu bermula dari keributan antar kelompok yang dipicu masalah sengketa lahan, mengatakan bahwa 40 orang saksi telah dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat untuk dimintai keterangan ihwal peristiwa tersebut.
Polisi juga menyita puluhan senjata tajam (sajam) hingga senapan angin di TKP. Peristiwa ini menunjukkan bagaimana sengketa lahan bisa berubah menjadi kekerasan yang tidak perlu.