Penerimaan Seret, Purbaya Singgung Mau Naikkan Pajak Anggota DPR

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui penerimaan pajak Indonesia masih jauh dari idealnya. Hingga akhir Oktober 2025, penerimaan pajak mencapai Rp1.459 triliun, hanya sebesar 70,2 persen dari target tahun ini yang bernilai Rp2.076,9 triliun.

Sampai saat ini, kinerja pengumpulan pajak masih tergolong lambat karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang mengalami penurunan. Menurut Bendahara Negara, kondisi ini memang tidak optimal untuk menaikkan pajak lebih tinggi.

Purbaya sadar bahwa jika pemerintah ingin meningkatkan penerimaan pajak, ada banyak hal yang harus diatasi terlebih dahulu. Seringkali, ketika ekonomi sedang mengalami penurunan, pilihan untuk menaikkan pajak baru menjadi tidak dapat dipertimbangkan.

Oleh karena itu, Purbaya memilih untuk menggunakan strategi lain yaitu menempatkan dana pemerintah di bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar likuiditas bank semakin tebal.

Selain itu, Menteri Keuangan juga menyatakan bahwa ketika ini-itu ada keadaan yang tidak normal dalam penilaian kinerja pengumpulan pajak, maka alasan-alasannya menjadi tidak pas.
 
Gue pikir kalau penerimaan pajak Indonesia harus lebih baik lagi, tapi gue tahu juga kalau ekonomi kita sedang mengalami penurunan. Menteri Keuangan itu benar-benar berusaha cari jalan keluar, buat menempatkan dana di bank BUMN agar likuiditasnya tebal. Gue rasa strategi itu bisa banget bermanfaat kalau kita ingin meningkatkan penerimaan pajak, tapi juga gue tahu kalau ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum menaikkan pajak.
 
Gue rasa apa lagi yang bisa diharapkan dari beliau? Pajak punya target jelas tapi masih gak bisa dicapai. Lagi-lagi kita Indonesia, ekonomi kita gak stabil, tapi gak berarti kita harus menaikkan pajak lebih tinggi. Beliau memilih untuk menempatkan dana di bank BUMN, itu bagus sekali! Semakin tebal likuiditasnya, maka kita bisa yakin pajak akan datang. Sama-sama, kita harapkan bahwa pemerintah bisa mencari jalan tengah yang tepat.
 
Gue rasa gini nggak masuk akal banget! Jadi kita sudah terpencil sampai Rp1,459 triliun dari target, tapi masih belum mencapai 100%nya 😐. Aku pikir ini karena pertumbuhan ekonomi yang sedang mengalami penurunan jadi salah satu penyebab utamanya. Tapi apa artinya kalau kita tidak menaikkan pajak? Gue rasa ada solusi lain, seperti menempatkan dana pemerintah di bank BUMN agar likuiditasnya semakin tebal. Aku rasa ini bisa menjadi salah satu strategi yang lebih baik daripada menaikkan pajak saja πŸ’Έ. Dan siapa tahu kalau kita masih belum mencapai target, tapi kita sudah terpencil sampai sebab itu, maka kita harus bisa mengatakan "ini-itu" dan tidak membuat alasan lain lagi πŸ˜….
 
Gue pikir gini, apalagi saat ekonomi sedang turun, tidak ada kebijakan yang bisa diambil aja untuk meningkatkan pajak. Maka dari itu, strategi menempatkan dana di bank BUMN itu cerdas banget. Tapi, apa artinya jika penerimaan pajak masih jauh dari idealnya? Gue rasa perlu ada kebijakan yang lebih serius untuk meningkatkan produktivitas pengumpulan pajak, misalnya dengan memperbaiki infrastruktur atau mengajukan beban pajak yang lebih terstruktur. Tapi, apa gue salah? 😊
 
Pajak apa lagi kalau tidak bisa dicapai targetnya πŸ˜‚. Belum ada solusi dari Purbaya, tapi malah cari strategi lain di bank BUMN... Gue rasa ini kesepelehan ya, apa sisa solusinya? πŸ€”
 
Rp1,459 triliun masih jauh dari idealnya 😐. Saya rasa pemerintah harus lebih bijak dalam mengatur anggaran dan tidak terlalu memikirkan peningkatan pajak. Kalau punya masalah dengan penerimaan pajak, mending fokus pada meningkatkan pendapatan negara dengan cara lain aja, seperti meningkatkan harga-barang impot atau semprotan subsidi. Pajak tidak selalu jadi solusi yang tepat πŸ’Έ
 
Pokoknya, penerimaan pajak masih jauh dari idealnya kan? 70,2 persen? Makin alesya buat menaikkan pajak lagi. Tapi siapa tahu strategi yang dipilih Menteri Keuangan ini bakal bekerja. Menempatkan dana di bank BUMN bisa jadi solusinya. Tapi, saya masih penasaran kenapa ekonomi Indonesia sedang mengalami penurunan ini? Ada alasan lain bukan? Dimana ada bukti nyata bahwa penurunan ekonomi itu bukan karena kesalahan pajak? Saya butuh sumber yang jelas sebelum saya percaya.
 
aku bayangin kalau pemerintah jadi lembur ganti target pajaknya... Rp1.459 triliun hanya 70,2% dari target... itu artinya masih banyak yang harus diatasi terlebih dahulu... aku pikir strategi menempatkan dana di bank-bank BUMN itu bagus, tapi apa jadinya jika likuiditasnya tidak tebal? πŸ€”πŸ“Š
 
Pajak Indonesia masih banyak yang belum dibayar, apa itu? πŸ€” Mau ngobrol sambil minum kopi, kan kita ngerti bahwa pemerintah harus jadi bijak dalam mengatur keuangan negara. Kalau ekonomi penurun, tidak bisa menaikkan pajak aja, kayaknya justru harus cari cara lain buat meningkatkan pengeluaran dana yang ada. Misalnya menabung dulu di bank BUMN, agar likuiditas tetap stabil, kan? Sama-sama, ngobrol aja.
 
Sama-sama kok, kalau mau tahu nih, aku pikir cara strategi Purbaya itu agak salah. Jika pemerintah ingin meningkatkan penerimaan pajak, pasti harus ada penyesuaian dulu terhadap biaya dan pengeluaran pemerintah, gampang banget!

Jangan lupa, aku masih ingat saat 2023, ada banyak sumber daya yang diutuskan untuk pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek lainnya. Jika sekarang mau menaikkan pajak, mesti ada pengurangan biaya-biaya tersebut dulu!

Aku rasa strategi Purbaya lebih fokus pada meningkatkan likuiditas bank daripada memperbaiki kinerja pengumpulan pajak. Apalagi kalau ada kekurangan dalam penilaian, gampang nih untuk membuat alasan-alasannya jadi tidak pas!
 
aku sengaja lupa lagi kalau pemerintah nggak bisa banget ngatur eksekusi pajak... tapi aku pikir strategi Purbaya itu gampang banget! masuk akal juga kalau gue memilih untungkan bank-bank BUMN terlebih dahulu. aku harap gue tidak salah, tapi aku rasa strategi ini harus diuji dan dibuktikan terlebih dahulu... πŸ€”πŸ’Έ
 
Maksudnya kalau target pajak di tahun ini kurang realistis ya? Rp2 triliun? Itu canggih banget! Aku pikir itu luar kemampuan negara kita untuk menerima... tapi setuju dengan pendekatan Purbaya, membangun likuiditas bank BUMN agaknya krusial. Kita harus fokus pada ekonomi terlebih dahulu... πŸ€‘
 
Pajak jadi apa lagi? Masih banyak orang yang belum membayar, tapi gini caranya pemerintahnya sendiri yang salah, gess πŸ€¦β€β™‚οΈ. Semoga bisa segera diatasi nanti, tapi sini keadaannya masih terus berlanjut.
 
Gue pikir kalau pemerintah harus cari solusi yang tepat buat meningkatkan penerimaan pajak, jangan cuma cari cara cepat aja πŸ€”. Yang bisa dilakukan ya cari cara yang sederhana seperti meningkatkan kualitas layanan pajak, sehingga orang tidak takut banget nanti ada penagihan 😬.

Gue juga pikir kita harus fokus pada meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di Kementerian Keuangan, sehingga mereka bisa lebih profesional dan akurat dalam pengumpulan pajak. Mungkin kalau kinerja mereka naik, maka kinerja penerimaan pajak juga akan naik πŸš€.

Dan gue rasa strategi Purbaya yang menggunakan dana di bank BUMN itu bukanlah salah satu yang buruk, tapi perlu diawasi agar tidak jadi penipuan 😏. Gue ingin melihat apa caranya pemerintah bisa meningkatkan kinerja pengumpulan pajak tanpa harus menaikkan pajak, karena gue tahu kalau orang Indonesia tidak suka naik pajak πŸ˜….

Gue juga nonton video konferensi Menteri Keuangan saat ini di YouTube, siapa tau ada jawaban yang jujur tentang apa yang menjadi penyebab penundaan penerimaan pajak yang lambat πŸ€”.
 
[Image of a sad face with a broken piggy bank πŸ˜”πŸ’Έ]

Rp1.459 triliun? Nanti gini aja 🀯 Rp2.076,9 triliun targetnya. Kapan aja mau naikin pajak? πŸ•°οΈ

[ GIF of a person trying to carry too many baskets, with the basket overflowing πŸ’ͺπŸ½πŸ“¦]

Pajak jadi tidak optimal kayak gini... πŸ˜’ Mau naikin tapi ekonomi turun... apa caranya? πŸ€·β€β™‚οΈ

[Image of a bank balance growing with a smile πŸ™‚πŸ’Έ]

Menteri Keuangan suka ngobrol... πŸ—£οΈ Kapan buat aja naikin pajak? πŸ€”
 
aku rasa gak usah terkecil2 ngerasa lelah dgn kondisi ini πŸ˜”. tapi aku pikir pemerintah already nggak bisa dulu lagi πŸ€¦β€β™‚οΈ. tapi yang penting adalah semuanya beratung ke bank BUMN, itu jadi solusinya πŸ€‘. aku rasa gak ada masalah apa2 lagi, asal uang negara sudah ada di tempat yang aman 😌.
 
heyyyyy... apa sih strategi banget nih menteri keuangan untuk meningkatin penerimaan pajak? saya pikir menempatkan dana di bank bumn itu caranya yang cerdas. tapi, pertanyaannya apa jadi dengan pengumpulan pajak yang lambat ini? apakah ada cara lain yang bisa dilakukan biar lebih cepat dan efisien? saya ingin tahu lebih lanjut... 😊
 
Sudah lama aja pemerintah ngeluhin tapi gue pikir apa aja yang di cari? πŸ€”πŸ’Έ Pajak itu sejukur apa bisa diterima dengan jumlah yang sudah 70% saja πŸ˜…. Maksudnya, kalau ekonomi sedang turun, kan tidak mau naikin pajak lagi? πŸ“‰πŸš« Seringkita dengerin dari pemerintah tapi bukan nggak ada solusi lain, kan? πŸ’‘ Kenapa gue rasa strategi itu malah dipilih? πŸ€·β€β™‚οΈ Bank BUMN yang tebal kok? 🏦 Mungkin karena lebih mudh dan tidak akan ada masalah dulu πŸ˜….
 
Gue pikir gini, kalau kita harus memilih antara penerimaan pajak yang tinggi atau ekonomi yang stabil, saya akan memilih ekonomi yang stabil 😐. Karena jika kita meningkatkan penerimaan pajak terlalu cepat, mungkin akhirnya itu akan mengecewakan target dan membuat keadaan tidak normal lagi. Sementara itu, menempatkan dana di bank-bank BUMN itu bukan ide yang salah juga πŸ€‘. Kita harus fokus pada meningkatkan likuiditas bank terlebih dahulu, jadi gue senang banget dengan strategi ini 😊.
 
kembali
Top