pixeltembok
New member
BADAN SAR NASIONAL (BASARNAS) MENGAKHIRI OPERASI PENCIPTA KORBAN AMBRUKNYA BANGUNAN PONDOK PESANTREN AL KOZINY
Jakarta, 7 Oktober 2025 - Basarnas mengumumkan penutupan operasi pencarian korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo. Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, operasi telah berjalan selama sembilan hari dan berhasil menemukan 104 orang yang selamat.
"Saat ini kami telah menyelesaikan operasi pencarian korban dan pertolongan terhadap mereka," kata Syafii saat memberikan apel resmi di lokasi kejadian. "Selain itu, kami juga telah memindahkan semua material bangunan yang runtuh."
Menurutnya, area ambruknya Ponpes Al Khoziny telah steril dan tidak ada korban yang belum ditemukan. Syafii juga menjelasankan bahwa kejadian ini terisolasi dalam satu titik dan kondisi kejadiannya sudah jelas.
"Kami pastikan bahwa kejadian ini pertama waktunya jelas, titiknya jelas, kondisi kejadiannya juga jelas," tegasnya. "Dengan demikian, kita dapat menyelesaikan operasi ini dengan efektif."
Syafii juga menyebutkan beberapa kendala yang dihadapi selama proses pelaksanaan operasi pencarian. Salah satunya adalah akses masuk ke lokasi kejadian yang sempit dan mempersulit pergerakan maupun alat-alat.
"Begitu juga pada saat korban masih ada tanda-taha kehidupan kita juga harus melakukan tindakan yang terukur untuk menyelamatkan," ungkapnya.
Jakarta, 7 Oktober 2025 - Basarnas mengumumkan penutupan operasi pencarian korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo. Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, operasi telah berjalan selama sembilan hari dan berhasil menemukan 104 orang yang selamat.
"Saat ini kami telah menyelesaikan operasi pencarian korban dan pertolongan terhadap mereka," kata Syafii saat memberikan apel resmi di lokasi kejadian. "Selain itu, kami juga telah memindahkan semua material bangunan yang runtuh."
Menurutnya, area ambruknya Ponpes Al Khoziny telah steril dan tidak ada korban yang belum ditemukan. Syafii juga menjelasankan bahwa kejadian ini terisolasi dalam satu titik dan kondisi kejadiannya sudah jelas.
"Kami pastikan bahwa kejadian ini pertama waktunya jelas, titiknya jelas, kondisi kejadiannya juga jelas," tegasnya. "Dengan demikian, kita dapat menyelesaikan operasi ini dengan efektif."
Syafii juga menyebutkan beberapa kendala yang dihadapi selama proses pelaksanaan operasi pencarian. Salah satunya adalah akses masuk ke lokasi kejadian yang sempit dan mempersulit pergerakan maupun alat-alat.
"Begitu juga pada saat korban masih ada tanda-taha kehidupan kita juga harus melakukan tindakan yang terukur untuk menyelamatkan," ungkapnya.