Gagalnya Membeli Aset Mewah, Ini Harapan Warga dari Bantuan BLT Kesra Rp900 Juta
Hari ini, ratusan warga menerima bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan (BLT Kesra) senilai Rp900.000 di Kantorpos KCU Premier, Jakarta Timur. Mereka datang dengan harapan mendapatkan stimulan untuk menjaga daya beli dan mendorong aktivitas ekonomi di akhir tahun.
Bantuan ini merupakan salah satu program pemerintah untuk mengatasi masalah kebutuhan yang meningkat. Warga sebelumnya sangat mengharapkan bantuan ini, karena mereka merasa sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan biaya yang terbatas.
"Alhamdulillah dapat Rp900.000. Biasanya buat kebutuhan rumah tangga, sembako, peralatan rumah tangga, sama kebutuhan sekolah anak," kata Ahmad Fauzan, warga Pulogadung. Ia berharap bantuan seperti ini tetap berlanjut dan menjangkau lebih banyak warga.
Selain itu, pedagang gorengan juga sangat mengharapkan bantuan ini. "Dapatnya Rp900.000, buat modal dagang dan bayar sekolah anak," kata Ani, pedagang gorengan. Ia berharap penyaluran ke depan lebih teliti agar bantuan jatuh tepat sasaran.
Lansia juga menjadi salah satu penerima bantuan ini. Ayi Cholifah mengantar ibunya yang baru menjalani operasi jantung, dan mereka sangat berterima kasih atas bantuan ini. "Alhamdulillah hari ini bisa diambil. Pelayanannya bagus, sopan," kata Ayi.
Bantuan ini diteruskan melalui dua skema: bank-banks HIMBARA dan PT Pos Indonesia (PosIND). Pemerintah menargetkan 30 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dan hingga 3 Desember sudah 26,2 juta KPM yang menerima bantuan - atau sekitar 75% dari target nasional.
Hari ini, ratusan warga menerima bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan (BLT Kesra) senilai Rp900.000 di Kantorpos KCU Premier, Jakarta Timur. Mereka datang dengan harapan mendapatkan stimulan untuk menjaga daya beli dan mendorong aktivitas ekonomi di akhir tahun.
Bantuan ini merupakan salah satu program pemerintah untuk mengatasi masalah kebutuhan yang meningkat. Warga sebelumnya sangat mengharapkan bantuan ini, karena mereka merasa sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan biaya yang terbatas.
"Alhamdulillah dapat Rp900.000. Biasanya buat kebutuhan rumah tangga, sembako, peralatan rumah tangga, sama kebutuhan sekolah anak," kata Ahmad Fauzan, warga Pulogadung. Ia berharap bantuan seperti ini tetap berlanjut dan menjangkau lebih banyak warga.
Selain itu, pedagang gorengan juga sangat mengharapkan bantuan ini. "Dapatnya Rp900.000, buat modal dagang dan bayar sekolah anak," kata Ani, pedagang gorengan. Ia berharap penyaluran ke depan lebih teliti agar bantuan jatuh tepat sasaran.
Lansia juga menjadi salah satu penerima bantuan ini. Ayi Cholifah mengantar ibunya yang baru menjalani operasi jantung, dan mereka sangat berterima kasih atas bantuan ini. "Alhamdulillah hari ini bisa diambil. Pelayanannya bagus, sopan," kata Ayi.
Bantuan ini diteruskan melalui dua skema: bank-banks HIMBARA dan PT Pos Indonesia (PosIND). Pemerintah menargetkan 30 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dan hingga 3 Desember sudah 26,2 juta KPM yang menerima bantuan - atau sekitar 75% dari target nasional.