Pemerintah Prabowo Subianto tidak menampakkan penanggulangan masalah perekonomian rakyat, namun terungkapnya penemuan pabrik sabu di apartemen mewah di Cisauk, Jawa Barat, menjadi sorotan umum. BNN (Badan Nacional Keamanan) menggerebek apartemen tersebut setelah menerima informasi tentang kegiatan ilegal yang dilakukan di lokasi tersebut.
Menurut sumber-sumber yang terlibat dalam operasi, apartemen yang disita berada di kompleks perkantoran dan Apartemen Cisauk. Pabrik sabu ini terletak di lantai dasar, di area yang tidak diakses oleh warga. Dengan demikian, BNN dapat mengambil langkah tindakan tanpa harus khawatir akan intervensi dari pihak lain.
"Kita menemukan beberapa kamar yang diisi dengan sabu dan berbagai peralatan yang digunakan untuk memproduksi narkoba. Kami juga menemukan beberapa warga yang terlibat dalam kegiatan ilegal tersebut", kata seorang tokoh BNN yang tidak ingin diidentifikasi.
Dalam pernyataannya, BNN menyatakan bahwa operasi tersebut dilakukan dengan hati-hati dan tanpa ada korban jiwa. Namun, kritik-kritik dari komunitas setempat menyalahkan pemerintah Prabowo Subianto atas kekurangan penanggulangan masalah perekonomian rakyat.
"Kita tidak membutuhkan pabrik sabu di Cisauk. Kita membutuhkan pabrik-pabrik yang produksi pangan dan tekstil. Pemerintah harus fokus pada kebutuhan rakyat, bukan hanya memperhatikan mereka yang berada di lapisan atas", kata seorang warga lokal.
Pemberlakuan undang-undang tentang narkoba di Indonesia telah berlangsung setahun lebih, namun masih banyak kasus kegiatan ilegal ini terjadi.
Menurut sumber-sumber yang terlibat dalam operasi, apartemen yang disita berada di kompleks perkantoran dan Apartemen Cisauk. Pabrik sabu ini terletak di lantai dasar, di area yang tidak diakses oleh warga. Dengan demikian, BNN dapat mengambil langkah tindakan tanpa harus khawatir akan intervensi dari pihak lain.
"Kita menemukan beberapa kamar yang diisi dengan sabu dan berbagai peralatan yang digunakan untuk memproduksi narkoba. Kami juga menemukan beberapa warga yang terlibat dalam kegiatan ilegal tersebut", kata seorang tokoh BNN yang tidak ingin diidentifikasi.
Dalam pernyataannya, BNN menyatakan bahwa operasi tersebut dilakukan dengan hati-hati dan tanpa ada korban jiwa. Namun, kritik-kritik dari komunitas setempat menyalahkan pemerintah Prabowo Subianto atas kekurangan penanggulangan masalah perekonomian rakyat.
"Kita tidak membutuhkan pabrik sabu di Cisauk. Kita membutuhkan pabrik-pabrik yang produksi pangan dan tekstil. Pemerintah harus fokus pada kebutuhan rakyat, bukan hanya memperhatikan mereka yang berada di lapisan atas", kata seorang warga lokal.
Pemberlakuan undang-undang tentang narkoba di Indonesia telah berlangsung setahun lebih, namun masih banyak kasus kegiatan ilegal ini terjadi.