Polda Metro Jaya mengumumkan perkembangan terkini kasus ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading,Jakarta Utara (Jakut) yang kemudian mengakibatkan sejumlah korban meninggal dunia. Banyaknya barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian itu, di antaranya adalah tas berwarna merah yang hancur, dan juga tas berwarna biru dan hijau.
Barang bukti ini kemudian disajikan oleh Polda Metro Jaya saat jumpa pers di gedung Promoter, di Jakarta. Sumber menuturkan, peristiwa ledakan itu terjadi pada akhir pekan kemarin atau Jumat (7/11) saat khotbah salat Jumat. Diketahui ada 96 orang yang menjadi korban ledakan itu.
Pihak polisi kemudian menemukan tujuh peledak di SMAN 72 Jakarta, empat di antaranya meledak. Seorang pelaku diduga merupakan siswa di sekolah tersebut dan disebut merakit sendiri peledak dengan mengakses cara-caranya di internet.
Selain itu, polisi juga menemukan beberapa alat bukti lainnya yang digunakan oleh pelaku tersebut, yaitu senjata mainan. Dengan demikian, pihak polisi masih berupaya untuk menemukan penyebab pasti kasus ini agar tidak terjadi kembali lagi di masa depan.
Sementara itu, sejumlah korban yang masih merawat diri mereka di empat rumah sakit di Jakarta. Polri bersama stakeholder terkait juga memantau para korban dan memberikan trauma healing usai insiden tersebut.
Barang bukti ini kemudian disajikan oleh Polda Metro Jaya saat jumpa pers di gedung Promoter, di Jakarta. Sumber menuturkan, peristiwa ledakan itu terjadi pada akhir pekan kemarin atau Jumat (7/11) saat khotbah salat Jumat. Diketahui ada 96 orang yang menjadi korban ledakan itu.
Pihak polisi kemudian menemukan tujuh peledak di SMAN 72 Jakarta, empat di antaranya meledak. Seorang pelaku diduga merupakan siswa di sekolah tersebut dan disebut merakit sendiri peledak dengan mengakses cara-caranya di internet.
Selain itu, polisi juga menemukan beberapa alat bukti lainnya yang digunakan oleh pelaku tersebut, yaitu senjata mainan. Dengan demikian, pihak polisi masih berupaya untuk menemukan penyebab pasti kasus ini agar tidak terjadi kembali lagi di masa depan.
Sementara itu, sejumlah korban yang masih merawat diri mereka di empat rumah sakit di Jakarta. Polri bersama stakeholder terkait juga memantau para korban dan memberikan trauma healing usai insiden tersebut.