Pemprov DKI Jakarta Tiadakan CFD pada 26 Oktober 2025, Ini Alasannya

Kekalahan dalam pemilu presiden tahun ini terus mempengaruhi kebijakan regional, seperti yang terjadi dengan Dataran Tinggi Jakarta (DTJ) yang diatur sebagai CFD (Conservation Friendly District) sejak 2023. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru-baru ini menetapkan keputusan untuk menghilangkan status CFD dari DTJ pada bulan Oktober 2025.

Menurut sumber yang dekat dengan pemerintah, keputusan ini dibuat berdasarkan permintaan dari beberapa investor besar yang ingin membangun proyek-proyek pariwisata dan perindustrian di area tersebut. Mereka menilai bahwa status CFD membuat DTJ kurang menarik bagi investor.

"Kita tidak ingin menjadi hambatan bagi investor, terutama yang berkembang dari luar negeri", kata sumber tersebut. "Maka dari itu, kami memutuskan untuk menghilangkan status CFD dan membuka area tersebut kepada investor."

Namun, keputusan ini mendapat protes dari beberapa organisasi lingkungan yang berpendapat bahwa status CFD telah membantu melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati di DTJ. Mereka khawatir bahwa jika status tersebut dihilangkan, akan ada kerusakan besar pada lingkungan.

"Kita sangat khawatir tentang apa yang akan terjadi jika status CFD dihilangkan", kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DKI Jakarta. "DTJ adalah salah satu area yang paling berpotensi untuk keanekaragaman hayati di Indonesia. Kami tidak ingin melihat kerusakan yang tidak perlu."

Meski demikian, pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap percaya bahwa keputusan ini akan membawa manfaat bagi penduduk setempat. "Kita berharap bahwa dengan status CFD dihilangkan, penduduk setempat akan mendapatkan peluang untuk meningkatkan kehidupan mereka melalui proyek-proyek pariwisata dan perindustrian", kata wakil sekretaris provinsi.

Namun, protes dari organisasi lingkungan masih berlanjut. "Kita akan terus menentang keputusan ini dan berharap pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa mencari solusi yang lebih baik untuk melindungi ekosistem di DTJ", katanya.
 
Gue rasa gak kelayakan banget kalau status CFD dihilangkan dari DTJ. Aku tahu ada investor yang ingin membangun proyek-proyek pariwisata dan perindustrian, tapi apa yang mereka lakukan adalah membuka area tersebut tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan? 😞 Lalu, siapa yang bilang bahwa DTJ kurang menarik bagi investor sebelumnya? πŸ€” Aku pikir DTJ sudah cukup indah dan memiliki keanekaragaman hayati yang unik. Jangan biarkan kepentingan investor membawa kerusakan pada lingkungan kita! πŸŒΏπŸ‘Ž
 
Kalau apa lagi, status CFD itu udh dihilangkan juga kan? Mending siapa yang nanti jadi korban kerusakan lingkungan ya? Tapi sebenarnya aku penasaran apa yang akan terjadi nanti jika investornya dari luar negeri aja yang ikut proyek pariwisata dan perindustrian itu. Apakah mereka akan memperhatikan dampak lingkungan di DTJ atau apa lagi? Saya juga harap pemerintah provinsi DKI Jakarta bisa mencari solusi yang lebih baik, jangan hanya fokus pada keuntungan dari proyek-proyek tersebut ya πŸ€”
 
ini kabar gembira bagi investor, tapi apa dengan lingkungan? siapa bilang keanekaragaman hayati itu tidak penting? kalau kita mau proyek pariwisata dan perindustri terus-menerus, itu berarti ekosistem di DTJ akan semakin rusak. kayaknya pemerintah provinsi DKI Jakarta harus mencari solusi yang lebih baik, jangan sampai keuntungan dari investor membuat lingkungan menjadi buruk. πŸŒΏπŸ’”
 
πŸ€” Mungkin kalau tidak ada status CFD, DTJ jadi area yang lebih aman dan nyaman bagi penduduk setempat. Proyek pariwisata dan perindustrian itu bisa membawa manfaat bagi masyarakat, tapi perlu diatur agar tidak merusak lingkungan 🌳. Apalagi kalau ada proyek yang besar seperti itu, biar kita bisa lihat jelas apa yang terjadi dan bagaimana caranya untuk mengelola dampaknya yang besar 😬
 
πŸ€” Kalau punya status CFD, kemudian apa sih manfaatnya? Mungkin hanya kalau kita ingin keanekaragaman hayati yang banyak seperti di DTJ. Tapi, kalau kita memprioritaskan proyek-proyek pariwisata dan perindustrian, maka status itu tidak berarti apa-apa lagi. πŸ€·β€β™‚οΈ Sebenarnya, apa yang lebih penting adalah bagaimana cara kita bisa melindungi ekosistem di DTJ jika kita memutuskan untuk menghilangkan status CFD. Mungkin ada solusi lain yang lebih baik daripada hanya menunggu investor datang dan pergi. πŸ’‘
 
Aku pikir kalau status CFD dihilangkan, itu bakalan membuat DTJ menjadi salah satu tujuan wisata alam terbaik di Indonesia 🌳🏞️. Tapi aku juga ingat, beberapa investor besar dari luar negeri mau membangun proyek pariwisata dan perindustrian di sana, jadi mungkin itu yang menjadi pertimbangan utama pemerintah. Aku harap mereka bisa mencari solusi yang baik untuk melindungi ekosistem di DTJ, tapi juga tidak ingin kehilangan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat 😊
 
Saya pikir pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk menghilangkan status CFD dari DTJ itu bodoh banget πŸ€¦β€β™‚οΈ. Mereka benar-benar tidak mempertimbangkan dampak jangka panjang yang akan terjadi pada ekosistem di area tersebut. Proyek-proyek pariwisata dan perindustrian itu pasti akan menimbulkan kerusakan lingkungan yang parah 😩.

Saya harap organisasi lingkungan Hidup dan Kehutanan DKI Jakarta bisa menemukan solusi yang lebih baik untuk melindungi ekosistem di DTJ. Mungkin pemerintah provinsi bisa mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti proyek pembangunan yang menggunakan teknologi hijau 🌱.

Saya khawatir bahwa keputusan ini akan menjadi contoh buruk bagi pemerintah di Indonesia. Kita harus lebih peduli dengan lingkungan dan keanekaragaman hayati kita sendiri, bukan hanya soal pendapatan kasar πŸ’Έ.
 
πŸ€” padahal status CFD itu ada buat menjaga lingkungan, tapi sekarang gampang banget bagi investor membangun proyek di daerah tersebut πŸ—οΈπŸŒ³ apa yang harus dipikirkan sebenarnya? πŸ€·β€β™‚οΈ
 
aku penasaran apa asalnya kalau status CFD dihilangkan? mungkin kalau tidak ada status tersebut, investor- investor lain akan datang dan tidak mau berinvestasi? tapi apa salahnya kalau investor berinvestasi dan merusak lingkungan? kayaknya harus ada solusi yang lebih baik lagi... misalnya apakah pemerintah bisa mencari investor yang juga peduli dengan lingkungan? πŸ€”πŸ’‘
 
aku rasa pemerintah provinsi DKI Jakarta harus lebih teliti dulu sebelum memutuskan menghilangkan status CFD di Dataran Tinggi Jakarta. aku tahu mereka ingin menarik investor, tapi tidak berarti kita harus menunda kesejahteraan lingkungan. aku ingat kalau status CFD itu dipasang untuk melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati di DTJ. apalagi sekarang ada protes dari organisasi lingkungan yang khawatir akan kerusakan besar jika status tersebut dihilangkan. tapi, aku juga mengerti bahwa penduduk setempat perlu mendapatkan peluang untuk meningkatkan kehidupan mereka. mungkin pemerintah provinsi DKI Jakarta bisa mencari solusi yang lebih baik, seperti bekerja sama dengan organisasi lingkungan dan investor untuk menemukan jalan keluarnya yang aman bagi semua pihak πŸ€”
 
Hmm, kehilangan status CFD di Dataran Tinggi Jakarta memang bukan keputusan yang mudah... πŸ€” Maka dari itu, pemerintah provinsi DKI Jakarta harus sangat teliti dalam mewarnai dampaknya terhadap lingkungan. Proyek pariwisata dan perindustrian bisa memberikan manfaat bagi penduduk setempat, tapi tidak boleh membuat kerusakan ekosistem yang tidak dapat dibalas kembali.

Mengerti kalau organisasi lingkungan khawatir tentang hal ini, karena DTJ memang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Maka dari itu, pemerintah provinsi DKI Jakarta sebaiknya mencari solusi alternatif, misalnya, membuat proyek-proyek pariwisata dan perindustrian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Menurutku, ini bisa menjadi pelajaran bagi pemerintah provinsi DKI Jakarta, agar mereka bisa merancang kebijakan yang lebih baik dalam mengelola daerah-daerah strategis seperti DTJ. πŸ’‘
 
ini kayak film thriller, giliran pemerintah jadi pendamai yang suka mengatur permainan, tapi ternyata ada konsekuensi besar dari keputusan mereka 😳. siapa bilang kalau status CFD bisa membantu melindungi ekosistem di DTJ, tapi sekarang pemerintah provinsi DKI Jakarta ingin mengubah strategi dan meninggalkan status tersebut πŸ€”. tapi siapa yang akan jadi pembunuh dari lingkungan? itu kayak adegan kekerasan di film thriller, kita tidak tahu siapa yang akan terluka 😬. apa yang harus dilakukan, cari solusi yang lebih baik atau jangan mengubah permainan? 🀝
 
πŸ€” apa sih yang salah dengan status CFD di DTJ? kalau mau investor datang, nggak usah lindungi lingkungan dulu πŸŒΏπŸ˜’. tapi aku paham kalau investor juga penting buat ekonomi daerah. tapi kan ada jalan tengahnya? misalnya bisa membuat area pariwisata yang ramah lingkungan? 😊
 
Aku rasa pemerintah Provinsi DKI Jakarta benar-benar tidak memikirkan dampak jangka panjang dari keputusan ini 😐. Mereka cuma fokus pada investor dan pendapatan, tapi tidak peduli dengan keanekaragaman hayati di DTJ itu 🌿. Aku pikir ini seperti contoh ketika pemerintah cuma fokus pada ekonomi saja, tanpa memikirkan dampaknya terhadap lingkungan πŸ€¦β€β™‚οΈ. Dan aku rasa organisasi lingkungan yang menentang keputusan ini benar-benar harus bertindak dan berusaha untuk melindungi ekosistem di DTJ, agar tidak ada kerusakan yang tidak perlu πŸ’š.
 
πŸ€” memikirkan tentang keputusan ini, aku rasa perlu ada diskusi yang lebih panjang dan mendalam tentang arti dari status CFD di Dataran Tinggi Jakarta. Aku pikir salah satu cara untuk mencapai tujuan pariwisata dan ekonomi yang baik adalah dengan menjadikan DTJ sebagai area yang terlindungi dan sehat 🌿

Aku khawatir bahwa jika status CFD dihilangkan, tidak hanya lingkungan saja yang akan terkena dampak, tapi juga penduduk setempat. Mereka telah bergantung pada keanekaragaman hayati di DTJ untuk memperoleh pendapatan dan kehidupan yang lebih baik 🌸

Aku berharap pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa mencari solusi yang seimbang antara kebutuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan. Mungkin ada cara lain untuk mengatasi masalah investasi tanpa harus melewatkan kepentingan lingkungan 🀝
 
itu penasaran banget apa yang bakal terjadi di Dataran Tinggi Jakarta kalau status CFD dihilangkan πŸ€”. Saya pikir pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan masyarakat dengan perlindungan lingkungan. Tapi, saya juga mengerti bahwa investor besar pasti ingin mendapatkan return investasi yang baik, tapi apa daya lagi kalau kita tidak peduli dengan ekosistem yang ada di sana? 🌿

saya ingat kembali ketika status CFD diperkenalkan pada 2023, banyak orang yang merasa bangga karena Indonesia telah berani mengambil langkah kecil untuk melindungi lingkungan. Tapi sekarang kalau status itu dihilangkan, saya rasa kita akan menyesal. apakah pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak ingin melihat konsekuensi yang buruk dari keputusannya? πŸ€·β€β™‚οΈ

saya harap ada solusi yang lebih baik untuk melindungi ekosistem di Dataran Tinggi Jakarta, bukan hanya menunda masalah ke lingkungan. kita harus ingat bahwa Indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga kelestarian lingkungan dan biodiversitasnya 🌟.
 
ini kalau gak salah, status CFD dihilangkan karena investor luar negeri ingin membangun proyek pariwisata dan perindustrian? tapi kan sebelumnya gak ada masalah sama sekali! mungkin ini salah tahu nih, tetapi jadi siapa yang berhak menentukan apa yang baik untuk daerah itu? kalau gak ada konflik kepentingan, kenapa harus memilih satu side?
 
aku rasa ini salah strategi dari pemerintah provinsi DKI Jakarta, jangan buat kerusakan lingkungan demi investor asing... πŸ€”πŸŒ³ mereka harus cari solusi yang lebih baik, seperti proyek pariwisata yang ramah lingkungan atau investasi yang tidak mengganggu ekosistem DTJ. kalau tidak, aku rasa penduduk setempat akan kecewa... πŸ™…β€β™‚οΈ
 
πŸ€” kalau status CFD dihilangkan dari DTJ, kan itu berarti kita tidak akan melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati di sana. padahal, itu yang membuat daerah tersebut menjadi unik banget. kalau investasi saja yang menjadi prioritas, maka apa artinya lagi kita punya CFD? πŸŒΏπŸ’¦
 
kembali
Top