Pemprov DKI Jakarta Copot Sekretaris Kelurahan Petojo Selatan, Ini Alasannya

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil tindakan menyasar Sekretaris Kelurahan Petojo Selatan, Febriwaldi, karena dugaan pelanggaran disiplin. Menurut Inspektur Provinsi DKI Jakarta, Dhany Sukma, Febriwaldi saat ini sedang dalam proses pemeriksaan untuk menentukan sanksi yang akan diberikan.

Dhany menyatakan bahwa Febriwaldi diduga telah melakukan pelanggaran disiplin sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, serta Peraturan Gubernur Nomor 8 Tahun 2024 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Pelanggaran ini diduga tidak sejalan dengan Surat Edaran Sekretaris Daerah Nomor 14/SE/2023 tentang Penerapan Pola Hidup Sederhana bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Unggahan-unggahan yang viral pada media sosial, seperti foto-foto perjalanan ke luar negeri, pembelian sepeda motor dan sepeda, diduga menunjukkan gaya hidup mewah yang tidak sesuai dengan Surat Edaran tersebut. Dengan demikian, Inspektur Provinsi DKI Jakarta berharap dapat mengimbangi perilaku Febriwaldi dengan sanksi yang tepat.

Dhany juga menyatakan bahwa Wali Kota Jakarta Pusat dan Inspektur Pembantu Kota sudah berkoordinasi untuk mengambil tindakan segera. Pemeriksaan akan dilakukan untuk menentukan sanksi yang diberikan kepada Febriwaldi, diharapkan dapat menjadi contoh bagi pegawai lain di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
 
Gue pikir ini masalah keamanan kualitas pelayanan publik. Gue already lihat banyak sekali pegawai yang jadi contoh bukannya kontributor masyarakat. Kalau bisa, gue harap sanksi itu sejagat dan tidak berlaku untuk pegawai lain aja. Gue ragu-ragu juga tentang apa yang diartikan oleh "Pola Hidup Sederhana". Apakah itu benar-benar seperti apa yang disebutkan?
 
Maksudnya apa sih kalau pelaku ini dipaksa harus pergi ke luar negri lagi? Sepertinya sama aja kayak ada tumpang tindih. Lalu bagaimana caranya pegawai yang sudah terkena eksposur ini bisa diadopsi oleh organisasi ini. Kita lihat kapan saja penggawa ini akan diangkat dan menunjukkan efisiensi dengan rencana dan strategi apa sih?
 
ini cerita tentang sekretaris kelurahan yg diambil tindakan karena dipaksa keluar kantor karena dipikirnya tidak sesuai dengan aturan... aku rasa ini bisa jadi bukti bagaimana aturan di Indonesia sering kali tidak disesuaikan dengan kehidupan nyata kita, terutama bagi mereka yang dari latar belakang sederhana. aku khawatir, kalau ini bisa terjadi pada Febriwaldi, berapa lagi yang bisa jadi korban?
 
ini kayaknya kasus Febriwaldi lagi viral gitu 🙃.. aku rasa gak wajar kan, pegawai negeri sipil harus tetap profesional dan tidak boleh menunjukkan gaya hidup yang mewah seperti itu. aku pikir ini contoh bagaimana kita harus menjaga integritas dan disiplin dalam pekerjaan kita 🤔. tapi kayaknya ini masih kasus yang bikin kita penasaran, apa benar-benar dia laku lalang? 🤷‍♂️
 
Gue rasa apa yang terjadi disini itu nggak ada logika sih. Pelanggaran disiplin? Gue pikir gini, kalau pegawai negaranya bisa laku-laku mewah seperti Febriwaldi, bukanlah masalah pelanggaran disiplin tapi masalah pemerintahan yang tidak fokus pada prioritas utama. Jika pemerintahan kita bisa melakukannya dengan baik, maka kita tidak perlu lagi nggak punya pegawai negara yang terbiasa dengan gaya hidup mewah itu.
 
🤔 itu gampang banget bisa terjadi ya... pengusaha kecil seperti Febriwaldi mau laku mudah aja karena mereka punya banyak uang untuk dipinjam 🤑 tapi siapa tahu itu juga mungkin karena mereka punya banyak tekanan untuk menghasilkan uang dari usaha mereka. 🤝

sebenarnya ini masalah yang serius banget ya... jangan hanya fokus pada sanksi saja, kita harus pahami kenapa pelanggaran disiplin itu terjadi dan bagaimana kita bisa mencegah hal seperti ini kembali terjadi di masa depan. 🤝

sebaiknya kita minta klarifikasi lebih lanjut tentang pelanggaran disiplin yang dilakukan Febriwaldi, apa benar-benar dia melanggar peraturan yang berlaku ataukah ada hal lain yang menimbulkan kekhawatiran? 🤔
 
Maksudnya apa nih? Pelanggaran disiplin itu kayak apa sih? Boleh dibilang nggak ada yang tepat dalam peraturan ini. Febriwaldi kayak biasanya, kalau gini punya kesempatan untuk perbaiki diri dan jadi contoh bagi orang lain. Sanksinya nggak usah terlalu keras, bisa jadi dia penasaran aja dan mau belajar dari kesalahan itu 🤔
 
Gue pikir ini masalah gampang banget, tapi ternyata pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih harus berusaha keras untuk memastikan sanksi yang tepat diberikan ke Febriwaldi. Gue rasa ini bukan tentang Febriwaldi yang salah, tapi tentang bagaimana pentingnya pegawai negeri dipantau dan diimbangi dengan perilaku yang sesuai dengan norma kerja.

Gue penasaran juga mengenai koordinasi antara Wali Kota Jakarta Pusat dan Inspektur Pembantu Kota. Apakah mereka akan berhasil menemukan sanksi yang tepat? Gue harap ini semua bisa menjadi pelajaran bagi pegawai lain di lingkungan Pemprov DKI Jakarta agar tidak melakukan hal yang sama lagi. Karena, pada akhirnya, kita semua harus bekerja sama untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi dalam pemerintahan.
 
Pegawai nge-eksot di tempat kerja aja, sih. Dulu kayak gini, ada juga pegawai yang suka nge-travel ke luar negeri, pembelian sepeda motor, dan lain-lain. Tapi apa yang ada sini adalah pola hidup yang tidak sesuai dengan aturan. Kalau pegawai bisa seperti itu, maka sistem aturannya itu apa? Apakah itu sih yang kita butuhkan di pemerintahan?
 
Aku pikir ini gak tepat banget kayaknya! Nggak usah bikin masalah kalau pemeriksaan sanksi itu terlalu keras, apalagi ari-arian Febriwaldi masih dalam proses pemeriksaan. Aku rasa mereka harus fokus pada pekerjaan dan jangan dibuat teka-teki siapa yang tidak sesuai disiplin. Wajib bikin contoh bagi pegawai lain di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, tapi gak perlu buat masalah juga.
 
😂🤣 aku penasaran banget nih kenapa gini aja Febriwaldi dipanggil karena mau liburan ke luar negeri? 🛫️ Mereka udah punya waktunya, kan? 😅 Bolehkah pegawai negeri dipaksa tidak liburan? 🤔
 
Lagian, gue pikir kalau pemeriksaan ini terlalu serius banget. Ngga ada yang salah dengerin dia nggak, tapi sih foto-foto perjalanan luar negeri dan pembelian sepeda motor viral di media sosial. Nggak ada yang bawanya malu, sih. Dan sanksi apa sih yang diberikan? Ngga ada yang jelas. Gue rasa kalau dia masih bisa berperilaku secara profesional, nggak perlu sanksi yang terlalu serius.
 
kembali
Top