Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, telah menetapkan sektor pertanian sebagai prioritas utama dalam pembangunan daerah untuk memperkuat ketersediaan pangan, meningkatkan ekonomi lokal, dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, Wilayah ini berharap dapat mengurangi kemiskinan dan mencegah kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.
Pemerintah Kabupaten Lebak telah menyatakan bahwa fokus pembangunan wilayahnya terletak pada sektor pertanian yang meliputi perkebunan, perikanan, dan peternakan. Fokus ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi lokal dan memperkuat ketersediaan pangan.
Program pembangunan pertanian Kabupaten Lebak di tahun 2026 mencakup rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan jalan usaha tani, penyaluran bantuan sarana produksi (saprodi) dan sarana prasarana (sapras) pertanian. Selain itu, pemerintah juga menawarkan program pengembangan kelompok tani dan peningkatan bimbingan teknis (bimtek) budidaya pangan.
Di sektor perikanan, pemerintah Kabupaten Lebak telah menyediakan bantuan untuk kelompok budidaya air tawar dan nelayan tangkap. Dengan demikian, produksi pangan di Lebak terus surplus karena dukungan dari pemerintah.
Selain itu, pemerintah Kabupaten Lebak juga telah memproduksi gabah basah sebanyak 701.899 ton pada tahun 2025. Jika dikonversi menjadi gabah kering giling (GKG), total produksinya mencapai 582.857 ton atau setara dengan 368.540 ton beras.
Dengan kebutuhan beras masyarakat Lebak yang berjumlah sekitar 1,4 juta jiwa hanya mencapai 154.253 ton per tahun, maka nilai ekonomi beras tersebut dapat diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah. Pemerintah Kabupaten Lebak juga telah menyediakan bantuan kepada petani di desa Tambakbaya untuk meningkatkan produksi dan keuntungan.
Dengan konsistensi kebijakan dan dukungan lintas sektor, pemerintah Kabupaten Lebak optimis bahwa sektor pertanian akan terus menjadi tulang punggung ekonomi daerah dan penggerak utama kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Lebak telah menyatakan bahwa fokus pembangunan wilayahnya terletak pada sektor pertanian yang meliputi perkebunan, perikanan, dan peternakan. Fokus ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi lokal dan memperkuat ketersediaan pangan.
Program pembangunan pertanian Kabupaten Lebak di tahun 2026 mencakup rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan jalan usaha tani, penyaluran bantuan sarana produksi (saprodi) dan sarana prasarana (sapras) pertanian. Selain itu, pemerintah juga menawarkan program pengembangan kelompok tani dan peningkatan bimbingan teknis (bimtek) budidaya pangan.
Di sektor perikanan, pemerintah Kabupaten Lebak telah menyediakan bantuan untuk kelompok budidaya air tawar dan nelayan tangkap. Dengan demikian, produksi pangan di Lebak terus surplus karena dukungan dari pemerintah.
Selain itu, pemerintah Kabupaten Lebak juga telah memproduksi gabah basah sebanyak 701.899 ton pada tahun 2025. Jika dikonversi menjadi gabah kering giling (GKG), total produksinya mencapai 582.857 ton atau setara dengan 368.540 ton beras.
Dengan kebutuhan beras masyarakat Lebak yang berjumlah sekitar 1,4 juta jiwa hanya mencapai 154.253 ton per tahun, maka nilai ekonomi beras tersebut dapat diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah. Pemerintah Kabupaten Lebak juga telah menyediakan bantuan kepada petani di desa Tambakbaya untuk meningkatkan produksi dan keuntungan.
Dengan konsistensi kebijakan dan dukungan lintas sektor, pemerintah Kabupaten Lebak optimis bahwa sektor pertanian akan terus menjadi tulang punggung ekonomi daerah dan penggerak utama kesejahteraan masyarakat.