Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, meluncurkan inisiatif kemitraan untuk mengendalikan penyakit menular seperti AIDS, tuberkulosis, dan malaria (ATM) di wilayahnya. Inisiasi ini dilakukan oleh Sekretaris Daerah Banyuasin, Erwin Ibrahim, yang menekankan pentingnya peran aktif dari berbagai stakeholder dalam membangun jejaring advokasi dan kemitraan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, perusahaan, dan organisasi sosial kemasyarakatan.
Menurut Erwin, pengendalian penyakit menular ini memerlukan pendekatan terpadu yang melibatkan lintas program dan lintas sektor. Ia menjelaskan bahwa pendekatan ini mencakup keterlibatan pemerintah, lembaga swasta, perorangan, perusahaan, dan organisasi sosial kemasyarakatan yang peduli terhadap kesehatan. Ketiga penyakit menular tersebut masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat di kabupaten yang dikenal sebagai penghasil padi terbesar kedua secara nasional.
Pengendalian ATM ini akan dilakukan melalui berbagai langkah, termasuk penguatan forum kemitraan untuk pencegahan dan pengendalian ATM, serta strategi edukasi masyarakat mengenai TBC. Selain itu, ada pemanfaatan teknologi informasi untuk integrasi data antara rumah sakit dan puskesmas serta pengembangan vaksin TBC yang lebih efektif.
Langkah ini dianggap penting oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, dr Indah Daryani, yang menambahkan bahwa penyakit menular ATM masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di daerah ini. Pihaknya akan meluncurkan Desa Siaga TBC sebagai bagian dari Gerakan Bersama Akhiri Tuberkulosis (Geberr) pada November 2025.
Menurut Erwin, pengendalian penyakit menular ini memerlukan pendekatan terpadu yang melibatkan lintas program dan lintas sektor. Ia menjelaskan bahwa pendekatan ini mencakup keterlibatan pemerintah, lembaga swasta, perorangan, perusahaan, dan organisasi sosial kemasyarakatan yang peduli terhadap kesehatan. Ketiga penyakit menular tersebut masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat di kabupaten yang dikenal sebagai penghasil padi terbesar kedua secara nasional.
Pengendalian ATM ini akan dilakukan melalui berbagai langkah, termasuk penguatan forum kemitraan untuk pencegahan dan pengendalian ATM, serta strategi edukasi masyarakat mengenai TBC. Selain itu, ada pemanfaatan teknologi informasi untuk integrasi data antara rumah sakit dan puskesmas serta pengembangan vaksin TBC yang lebih efektif.
Langkah ini dianggap penting oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, dr Indah Daryani, yang menambahkan bahwa penyakit menular ATM masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di daerah ini. Pihaknya akan meluncurkan Desa Siaga TBC sebagai bagian dari Gerakan Bersama Akhiri Tuberkulosis (Geberr) pada November 2025.