Sekarang adalah momen kritis untuk meningkatkan dukungan bagi Ukraina dan menekan Rusia mengakhiri perang. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa pemimpin Eropa sepakat dengan perspektif ini, di saat mereka bertemu di London untuk membahas rancangan terbaru rencana perdamaian yang disusun pekan lalu oleh pejabat Ukraina dan Amerika Serikat.
Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin Eropa menegaskan bahwa masih diperlukan lebih banyak upaya guna memastikan jaminan keamanan bagi Ukraina. Sementara Washington mendorong Kyiv segera mencapai kesepakatan dengan Moskow.
Zelensky juga menyatakan bahwa Ukraina akan menyerahkan revisi rencana tersebut kepada Amerika Serikat (AS). Namun, ia mengakui masih ada perbedaan signifikan terkait soal penyerahan wilayah, dan kompromi "belum ditemukan di sana".
Rencana AS yang disusun beberapa pekan lalu menawarkan agar Ukraina menarik seluruh pasukannya dari wilayah timur yang coba direbut Rusia. Namun, opsi ini sulit diterima Zelensky, yang menolak memberi keuntungan kepada Moskow atas agresinya.
Juru bicara kantor PM Inggris menyatakan bahwa para pemimpin sepakat "sekarang adalah momen kritis dan kita harus terus meningkatkan dukungan kepada Ukraina serta tekanan ekonomi terhadap Putin". Pernyataan ini juga menekankan pentingnya pembicaraan damai yang dipimpin AS dan kebutuhan akan "jaminan keamanan yang kuat".
Di sisi lain, Prancis menyatakan upaya untuk menyediakan jaminan keamanan bagi Ukraina akan "diintensifkan". Sementara itu, di Kyiv dan Eropa, terdapat kekhawatiran bahwa AS dapat mengurangi dukungan akibat lambatnya kemajuan negosiasi.
Pembicaraan pekan lalu antara utusan AS Steve Witkoff dan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menghasilkan kemajuan. Diskusi lanjutan selama tiga hari antara kepala negosiator Ukraina Rustem Umerov dan AS di Miami hanya menghasilkan pernyataan samar tentang adanya "kemajuan".
Sementara itu, pertempuran terus berlanjut. Antara Minggu dan Senin, 10 orang tewas dan 47 terluka akibat serangan Rusia di sembilan wilayah menggunakan drone, bom luncur, dan rudal.
Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin Eropa menegaskan bahwa masih diperlukan lebih banyak upaya guna memastikan jaminan keamanan bagi Ukraina. Sementara Washington mendorong Kyiv segera mencapai kesepakatan dengan Moskow.
Zelensky juga menyatakan bahwa Ukraina akan menyerahkan revisi rencana tersebut kepada Amerika Serikat (AS). Namun, ia mengakui masih ada perbedaan signifikan terkait soal penyerahan wilayah, dan kompromi "belum ditemukan di sana".
Rencana AS yang disusun beberapa pekan lalu menawarkan agar Ukraina menarik seluruh pasukannya dari wilayah timur yang coba direbut Rusia. Namun, opsi ini sulit diterima Zelensky, yang menolak memberi keuntungan kepada Moskow atas agresinya.
Juru bicara kantor PM Inggris menyatakan bahwa para pemimpin sepakat "sekarang adalah momen kritis dan kita harus terus meningkatkan dukungan kepada Ukraina serta tekanan ekonomi terhadap Putin". Pernyataan ini juga menekankan pentingnya pembicaraan damai yang dipimpin AS dan kebutuhan akan "jaminan keamanan yang kuat".
Di sisi lain, Prancis menyatakan upaya untuk menyediakan jaminan keamanan bagi Ukraina akan "diintensifkan". Sementara itu, di Kyiv dan Eropa, terdapat kekhawatiran bahwa AS dapat mengurangi dukungan akibat lambatnya kemajuan negosiasi.
Pembicaraan pekan lalu antara utusan AS Steve Witkoff dan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menghasilkan kemajuan. Diskusi lanjutan selama tiga hari antara kepala negosiator Ukraina Rustem Umerov dan AS di Miami hanya menghasilkan pernyataan samar tentang adanya "kemajuan".
Sementara itu, pertempuran terus berlanjut. Antara Minggu dan Senin, 10 orang tewas dan 47 terluka akibat serangan Rusia di sembilan wilayah menggunakan drone, bom luncur, dan rudal.