Menurut Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, nantinya penerima bantuan sosial hanya akan terdiri dari dua kelompok, yaitu lansia dan difabel. Ini merupakan langkah pemerintah untuk menggeser paradigma lama bantuan sosial bersifat karitatif jangka pendek menjadi pemberdayaan jangka menengah dan panjang.
Pemerintah berencana memberikan kesempatan masyarakat dari seluruh lapisan, mulai dari yang miskin ekstrem, untuk tumbuh berkembang secara mandiri. Ini merupakan capaian besar dalam peningkatan pemberdayaan masyarakat yang telah dicapai oleh Kemenko Pemberdayaan Masyarakat sejak dibentuknya oleh Presiden.
Menurut Menteri Muhaimin Iskandar, satu dari tujuh capaian besar Kemenko PM adalah penyelesaian Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang telah dirintis oleh Presiden Republik Indonesia. Dengan adanya data tunggal ini, pemerintah dapat memberikan bantuan dan program pemberdayaan yang lebih tepat sasaran dan terintegrasi.
Pada tahun pertama keberlangsungannya, Kemenko PM telah berhasil menyalurkan bantuan sosial kepada sekitar 8,4 juta keluarga miskin dan rentan serta 1,3 juta keluarga miskin yang mendapatkan BLT Dana Desa. Selain itu, lebih dari 96 juta masyarakat dapat berobat gratis melalui BPJS Kesehatan.
Pada sektor ekonomi rakyat, sekitar 3,7 juta pedagang kecil, warung, dan pengusaha rintisan telah memperoleh pembiayaan, serta lebih dari 12 juta pelaku ekonomi kreatif, koperasi, pekerja migran, dan UMKM mendapatkan akses peningkatan kapasitas untuk naik kelas.
Target pemerintah untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem pada tahun 2026 dan menurunkan angka kemiskinan nasional menjadi 5 persen pada 2029 telah dibuat agar dapat terarah dan sesuai dengan yang diinginkan.
Pemerintah berencana memberikan kesempatan masyarakat dari seluruh lapisan, mulai dari yang miskin ekstrem, untuk tumbuh berkembang secara mandiri. Ini merupakan capaian besar dalam peningkatan pemberdayaan masyarakat yang telah dicapai oleh Kemenko Pemberdayaan Masyarakat sejak dibentuknya oleh Presiden.
Menurut Menteri Muhaimin Iskandar, satu dari tujuh capaian besar Kemenko PM adalah penyelesaian Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang telah dirintis oleh Presiden Republik Indonesia. Dengan adanya data tunggal ini, pemerintah dapat memberikan bantuan dan program pemberdayaan yang lebih tepat sasaran dan terintegrasi.
Pada tahun pertama keberlangsungannya, Kemenko PM telah berhasil menyalurkan bantuan sosial kepada sekitar 8,4 juta keluarga miskin dan rentan serta 1,3 juta keluarga miskin yang mendapatkan BLT Dana Desa. Selain itu, lebih dari 96 juta masyarakat dapat berobat gratis melalui BPJS Kesehatan.
Pada sektor ekonomi rakyat, sekitar 3,7 juta pedagang kecil, warung, dan pengusaha rintisan telah memperoleh pembiayaan, serta lebih dari 12 juta pelaku ekonomi kreatif, koperasi, pekerja migran, dan UMKM mendapatkan akses peningkatan kapasitas untuk naik kelas.
Target pemerintah untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem pada tahun 2026 dan menurunkan angka kemiskinan nasional menjadi 5 persen pada 2029 telah dibuat agar dapat terarah dan sesuai dengan yang diinginkan.