BNC (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), terus fokus pada pengelolaan bencana banjir di Sumatra Barat. Setelah tiga hari penanganan intensif, pemerintah berharap akan dapat meluncurkan fase pemulihan yang lebih cepat.
Menurut Kepala BNC, Suharyanto, keadaan di wilayah tersebut sudah membaik drastis. Sebagian besar pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan pembersihan sisa material. Jumlah korban jiwa yang meninggal dunia sudah mencapai 129 orang, sedangkan ada 118 orang masih hilang dan 16 lainnya luka-luka.
Kabupaten Agam merupakan wilayah dengan dampak paling besar dengan total 87 korban meninggal dunia dan 76 orang masih hilang. Secara keseluruhan terdapat delapan kabupaten/kota terdampak, yaitu Agam, Solok, Pesisir Selatan, Padang, Padang Panjang, Pariaman, Tanah Datar, dan Bukittinggi.
Jumlah pengungsi mencapai 77.918 jiwa. Pengungsian dilakukan secara bertahap dari siang hari sampai malam hari untuk melakukan pembersihan rumah. Jaringan transportasi masih dalam kondisi rusak karena terputus.
Kereta api dan bus juga diperlukan untuk membantu pengungsi kembali ke rumah. Penggunaan armada udara masih terbatas, tetapi satu helikopter BNPB dan satu pesawat fixed wing sudah tersedia. Armada yang dikerahkan mencakup satu helikopter BNPB, satu pesawat fixed wing, dan satu helikopter Basarnas.
Dalam penanganan dampak banjir di wilayah tersebut, terdapat 131 personel yang dikerahkan untuk menangani dampak banjir. Penanganan difokuskan pada pemulihan fungsi aliran sungai dan distribusi air bagi permukiman serta pertanian.
Menurut Kepala BNC, Suharyanto, keadaan di wilayah tersebut sudah membaik drastis. Sebagian besar pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan pembersihan sisa material. Jumlah korban jiwa yang meninggal dunia sudah mencapai 129 orang, sedangkan ada 118 orang masih hilang dan 16 lainnya luka-luka.
Kabupaten Agam merupakan wilayah dengan dampak paling besar dengan total 87 korban meninggal dunia dan 76 orang masih hilang. Secara keseluruhan terdapat delapan kabupaten/kota terdampak, yaitu Agam, Solok, Pesisir Selatan, Padang, Padang Panjang, Pariaman, Tanah Datar, dan Bukittinggi.
Jumlah pengungsi mencapai 77.918 jiwa. Pengungsian dilakukan secara bertahap dari siang hari sampai malam hari untuk melakukan pembersihan rumah. Jaringan transportasi masih dalam kondisi rusak karena terputus.
Kereta api dan bus juga diperlukan untuk membantu pengungsi kembali ke rumah. Penggunaan armada udara masih terbatas, tetapi satu helikopter BNPB dan satu pesawat fixed wing sudah tersedia. Armada yang dikerahkan mencakup satu helikopter BNPB, satu pesawat fixed wing, dan satu helikopter Basarnas.
Dalam penanganan dampak banjir di wilayah tersebut, terdapat 131 personel yang dikerahkan untuk menangani dampak banjir. Penanganan difokuskan pada pemulihan fungsi aliran sungai dan distribusi air bagi permukiman serta pertanian.