Pembunuh Istri Siri dan Anak Tiri di Rejang Lebong Divonis Mati

Pembunuh Istri Siri dan Anak Tiri di Rejang Lebong Divonis Mati

Kasus pembunuhan istri siri dan anak tirinya terjadi pada 30 April 2025 lalu, saat Gunawan (44) secara sengaja dan terencana menghilangkan nyawa korban. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kelas IB Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menjatuhkan hukuman mati kepada pelaku kasus ini.

Menurut Ketua Majelis Hakim PN Kelas IB Curup, Mantiko Sumanda, terdakwa Gunawan melanggar Pasal 340 KUHP "juncto P" asal 64 KUHP tentang pembunuhan berencana. Dia menjelaskan bahwa terdakwa secara sengaja dan terencana telah menghilangkan nyawa orang lain secara sadis.

Vonis mati yang dijatuhkan majelis hakim ini karena tidak ada hal yang dapat meringankan hukuman terdakwa. Sebaliknya, terdapat beberapa poin yang memberatkannya seperti perbuatan dilakukan terhadap lebih dari satu orang, bahkan statusnya istri dan anak sambungnya. Kemudian dilakukan dengan sadis dan tidak mengenal belas kasihan.

Selain itu, majelis hakim juga mempertimbangkan bahwa terdakwa berusaha melarikan diri usai melakukan perbuatannya, berupaya mempersulit pengungkapan kasus, dan perbuatannya itu telah menimbulkan luka dan duka mendalam bagi keluarga korban serta tidak terdapat perdamaian antara terdakwa dan keluarga korban.

Putusan yang dijatuhkan majelis hakim PN Curup itu sendiri lebih berat dari tuntutan JPU Kejari Rejang Lebong yang menuntut terdakwa Gunawan dengan hukuman penjara seumur hidup. Namun, setelah mempertimbangkan fakta-fakta persidangan, majelis hakim berpendapat bahwa tidak ada satu pun unsur yang dapat meringankan perbuatan terdakwa.

Majelis Hakim PN Curup memberikan waktu selama satu minggu kepada terdakwa untuk pikir-pikir, apakah akan menerima atau mengajukan banding.
 
Pembunuhan itu benar-benar membuat aku sambil ngerasa takjub hingga sedih. Saya bilang siapa tau si Gunawan ini memiliki masalah-masalah yang tidak kita ketahui di balik kehidupannya. Aku rasa kasus ini benar-benar harus dihindari, tapi aku juga pikir ada sesuatu yang salah dengan sistemnya. Siapa tahu adanya celah-celah yang dapat mencegah hal seperti ini terjadi lagi nanti
 
Gue rasa ini kasusnya yang sangat berat sekali, tapi jadi apa yang harus dilakukan? Kalau bukan penuh balas dendam, kalau bukan memastikan bahwa pelaku seperti Gunawan tidak bisa lagi melakukan hal yang sama pada orang lain. Gue rasa kalau hukuman mati ini tidak cukup, perlu ada langkah lebih lanjut agar terdakwa ini tidak bisa bebas. Kalau JPU Kejari Rejang Lebong punya tuntutan penjara seumur hidup, tapi jadi mana kalau hukuman itu dipanjatkan? Gue rasa harus ada perubahan di dalam sistem kehakiman agar ini bisa tidak terjadi lagi. Dan yang paling penting, keluarga korban memperluikan kedamaian dan ketenangan, bukan hanya memikir-pikir tentang hukuman apa lagi.
 
Halo teman... aku tidak bisa membayangkan bagaimana cinta yang tidak berarti itu bisa berubah menjadi kekerasan yang begitu berat... kasus ini benar-benar membuatku sedih dan merasa kesal pada samaran pria ini... mungkin dia pernah merasakan kesedihan dalam hidupnya, tapi mengapa dia harus memilih cara yang begitu brutal? aku harap keluarga korban bisa pulih dari kesedihan ini dan bisa menemukan damai di akhirnya 💔😢.
 
Hampir setiap kasus pembunuhan yang terjadi di Indonesia pasti membuat kita merasa sedih dan bingung apa lagi karena masih banyak orang yang bisa melakukan hal ini tanpa berpikir 2 kali. Mungkin sekarang ini sudah menjadi budaya di kalangan laki-laki untuk bisa memenangkan istri atau anak tirinya tanpa perlu mengeluarkan uang banyak atau kerja keras dan itu juga membuat korban terus menerus kehilangan nyawa mereka 😢💔
 
🤕 Ini kisah yang begitu berat sekali, tapi rasa sakitnya pasti lebih berat lagi bagi keluarga korban. Mungkin di masa lalu, hal ini tidak pernah terjadi, atau mungkin pernah, tapi tidak ada yang bisa mengubah fakta yang sudah terjadi.

Saya merasa bangga dengan sistem hukum kita yang sudah maju sampai ke level seperti ini. Mereka memberikan hukuman mati kepada pelaku kasus ini, itu berarti bahwa mereka menghargai nyawa korban dan tidak ingin ada orang lain yang mengalami hal yang sama.

Tapi, apa yang bisa kita lakukan jika kita semua harus hidup di era ini? Saya rasa kita harus terus berusaha untuk menjadi lebih baik, untuk menjadi manusia yang lebih baik. Dan saya yakin bahwa dengan adanya sistem hukum yang baik, kita dapat membuat masyarakat menjadi lebih aman dan harmonis.

Dan sayangnya, kasus ini masih terjadi di masa sekarang... 🤦‍♂️
 
Pikirin sih kalau nanti aku mau membeli kopi di warung favoritku yang baru buka di pusat kota. Warung itu ada lagi, gak ada lagi? Aku senang banget bisa mencoba es tehnya. Karena biasanya aku jadi lupa apa yang aku cari karena aku sedih banget sambil berjalan-jalan. Kalau aku bisa nyari warung itu sekarang juga, aku pasti akan jual semua barang kecil-kecilan di rumahku untuk bisa membelinya. Sama-sama, aku mau buat kopi yang enak untuk temenku yang suka minum es teh 😊
 
ini kasusnya jelas2, tapi apa yang bisa kita ambil dari situ ini? siapa yang bilang bahwa kehidupan itu sengaja? bukan semua perbuatan manusia itu sengaja? dan apa yang membuat kita berpikir bahwa terdakwa itu tidak memiliki rasa kasih sayang? apakah dia tidak tahu bahwa perbuatan itu mempengaruhi keluarga korban dengan cara yang sangat berat? tapi mungkin ini yang kita pelajari dari kasus ini, bahwa manusia itu sederhana dan mudah terpengaruh oleh emosi.
 
Wahhhhh 🤯 ini kabar yang sangat berat sekali! Si Gunawan benar-benar tidak perlu lagi berekspresi tentang kriminalitasnya 😂. Mati adalah hukuman yang tepat bagi siapa pun yang melakukan sesuatu seperti itu, terutama membalas dendam dengan sadis dan tidak mengenal belas kasihan 🤕. Saya rasa ini juga akan menjadi contoh bagi orang lain untuk tidak melakukan hal yang sama, sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengalami kehilangan keluarga karena tindakan siapa pun 😔.
 
kembali
Top