Bolomong, Sulawesi Utara - Proyek pembangunan irigasi utama di Bolomong terus mengalami keterlambatan dalam implementasinya. Meskipun sudah mulai konstruksi pada tahun 2018, proyek tersebut masih belum sepenuhnya selesai.
Menurut sumber di pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, revisi Tata Ruang Wilayah (TRW) yang akan mempengaruhi keberlanjutan proyek ini sudah ditunggu-tunggu. Namun, tidak ada informasi tentang kapan revisi tersebut akan selesai.
Proyek irigasi utama di Bolomong bertujuan untuk mengatasi kelangkaan air di daerah ini, terutama selama musim kemarau. Pemerintah Sulawesi Utara percaya bahwa proyek tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
Sayangnya, beberapa sumber menilai bahwa kehambatan dalam implementasi proyek tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kesulitan dalam mendapatkan izin dan sumber daya yang tidak cukup. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang lebih teliti untuk memastikan keberlanjutan proyek ini.
Saat ini, pemerintah Sulawesi Utara dipertimbangkan untuk mengajukan revisi TRW untuk memperbarui rencana pembangunan dan mengatasi potensi konflik antara masyarakat dengan proyek tersebut.
Menurut sumber di pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, revisi Tata Ruang Wilayah (TRW) yang akan mempengaruhi keberlanjutan proyek ini sudah ditunggu-tunggu. Namun, tidak ada informasi tentang kapan revisi tersebut akan selesai.
Proyek irigasi utama di Bolomong bertujuan untuk mengatasi kelangkaan air di daerah ini, terutama selama musim kemarau. Pemerintah Sulawesi Utara percaya bahwa proyek tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
Sayangnya, beberapa sumber menilai bahwa kehambatan dalam implementasi proyek tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kesulitan dalam mendapatkan izin dan sumber daya yang tidak cukup. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang lebih teliti untuk memastikan keberlanjutan proyek ini.
Saat ini, pemerintah Sulawesi Utara dipertimbangkan untuk mengajukan revisi TRW untuk memperbarui rencana pembangunan dan mengatasi potensi konflik antara masyarakat dengan proyek tersebut.