Bolong-Bolong Irigasi di Sulawesi Tengah Menanti revisi Tata Ruang
Tanggulannya, pengembangan irigasi utama di kecamatan Bolmong, Kabupaten Bungku, Sulawesi Tengah, menanti rencana revisi sederhana untuk mengoptimalkan penggunaan lahan dan mengurangi dampak lingkungan. Pada awalnya, proyek tersebut diperkirakan akan selesai pada tahun 2024 dengan biaya sebesar Rp 1,3 triliun.
Namun, keberhasilan pengembangan irigasi utama ini masih tergantung pada beberapa aspek yang perlu dirumuskan kembali. Pertama, peningkatan lahan pertanian di kawasan tersebut harus ditekan untuk mencegah deforestasi dan kerusakan lingkungan hutan.
Kemudian, perencanaan pengelolaan air lebih baik diperlukan untuk mengatasi potensi kerugian akibat badai. Karena, sayangnya, keberadaan irigasi utama di Bolmong masih belum terintegrasi dengan sistem pengelolaan sumber daya air yang ada di daerah tersebut.
Menurut Pak Rudi Setiawan, Head of Regional Development Agency (RDG) Sulawesi Tengah, revisi Tata Ruang ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dan mengurangi dampak lingkungan. "Kita tidak ingin kegagalan seperti halnya pembangunan di kawasan ini," kata Pak Rudi.
Dengan demikian, para ahli pertanian dan perencanaan pembangunan harus bekerja sama untuk mengoptimalkan pengembangan irigasi utama di Bolmong.
Tanggulannya, pengembangan irigasi utama di kecamatan Bolmong, Kabupaten Bungku, Sulawesi Tengah, menanti rencana revisi sederhana untuk mengoptimalkan penggunaan lahan dan mengurangi dampak lingkungan. Pada awalnya, proyek tersebut diperkirakan akan selesai pada tahun 2024 dengan biaya sebesar Rp 1,3 triliun.
Namun, keberhasilan pengembangan irigasi utama ini masih tergantung pada beberapa aspek yang perlu dirumuskan kembali. Pertama, peningkatan lahan pertanian di kawasan tersebut harus ditekan untuk mencegah deforestasi dan kerusakan lingkungan hutan.
Kemudian, perencanaan pengelolaan air lebih baik diperlukan untuk mengatasi potensi kerugian akibat badai. Karena, sayangnya, keberadaan irigasi utama di Bolmong masih belum terintegrasi dengan sistem pengelolaan sumber daya air yang ada di daerah tersebut.
Menurut Pak Rudi Setiawan, Head of Regional Development Agency (RDG) Sulawesi Tengah, revisi Tata Ruang ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dan mengurangi dampak lingkungan. "Kita tidak ingin kegagalan seperti halnya pembangunan di kawasan ini," kata Pak Rudi.
Dengan demikian, para ahli pertanian dan perencanaan pembangunan harus bekerja sama untuk mengoptimalkan pengembangan irigasi utama di Bolmong.