Rencana pembangunan infrastruktur Presiden Prabowo (Subianto) diperkirakan jauh lebih besar dibandingkan dua periode Joko Widodo (Jokowi). Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Rachmat Kaimuddin mengatakan, bahwa 2 periode Joko Widodo menghabiskan uang senilai Rp6.206 triliun untuk membangun infrastruktur, termasuk kontribusi badan usaha dan APBN. Pada periode pertama, itu sebesar Rp2.896 triliun, sedangkan pada periode kedua sebesar Rp3.307 triliun.
Tapi, menurut Rachmat Kaimuddin, di Era Prabowo, kebutuhan pendanaan untuk pembangunan infrastruktur jauh lebih besar. Pada periode pertama Presiden Prabowo, itu mencapai Rp10.303 triliun. Hal ini berdasarkan hitung-hitungan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% per tahun yang dicanangkan.
"Rencana pembangunan infrastruktur di Era Prabowo jauh lebih besar dibandingkan periode sebelumnya," kata Rachmat Kaimuddin. "Banyak proyek yang diterminislimakan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, sehingga memerlukan anggaran yang sangat besar."
Tapi, menurut Rachmat Kaimuddin, di Era Prabowo, kebutuhan pendanaan untuk pembangunan infrastruktur jauh lebih besar. Pada periode pertama Presiden Prabowo, itu mencapai Rp10.303 triliun. Hal ini berdasarkan hitung-hitungan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% per tahun yang dicanangkan.
"Rencana pembangunan infrastruktur di Era Prabowo jauh lebih besar dibandingkan periode sebelumnya," kata Rachmat Kaimuddin. "Banyak proyek yang diterminislimakan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, sehingga memerlukan anggaran yang sangat besar."