Ragunan, Jakarta - Pembangunan area parkir di sekitar Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Ragunan, Jakarta Selatan, akhirnya bisa diselesaikan. Namun, proyek yang dijanjikan akan menjadi solusi bagi pengunjung TMII tidak saja tidak mengantarkan, melainkan juga membawa masalah baru.
Pembangunan area parkir tersebut diperuntukkan untuk meringankan beban parkir di sekitar Taman Mini. Namun, saat ini pengguna parkir harus berurusan dengan harga yang sangat mahal dan keterbatasan tempat parkir. Hal ini menyebabkan banyak pengunjung yang tidak bisa masuk ke dalam taman.
"Kita rasa itu salah, karena kita dijanjikan bahwa area parkir akan bisa menampung semua pengunjung TMII. Tapi sekarang pengguna parkir harus membayar uang muka 50 ribu rupiah per hari. Itu sangat mahal dan tidak peduli kapan kamu datang ke sini," kata Wahyu Setiawan, salah satu pengunjung yang kesulitan masuk ke taman.
Selain itu, pembangunan area parkir juga menghasilkan masalah lain seperti penumpukan kendaraan di sekitar taman. Hal ini menyebabkan lalu lintas di area tersebut menjadi tidak nyaman.
"Kita rasa itu salah dari pihak yang mengelola TMII, karena kita dijanjikan bahwa area parkir akan bisa menampung semua pengunjung. Sekarang pengguna parkir harus berurusan dengan harga yang mahal dan keterbatasan tempat parkir. Itu sangat tidak adil," kata Wahyu.
Kementerian Pekerjaan Umum (KPU) dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Dirgantara) mengaku bahwa pembangunan area parkir tersebut masih dalam tahap finalisasi.
Pembangunan area parkir tersebut diperuntukkan untuk meringankan beban parkir di sekitar Taman Mini. Namun, saat ini pengguna parkir harus berurusan dengan harga yang sangat mahal dan keterbatasan tempat parkir. Hal ini menyebabkan banyak pengunjung yang tidak bisa masuk ke dalam taman.
"Kita rasa itu salah, karena kita dijanjikan bahwa area parkir akan bisa menampung semua pengunjung TMII. Tapi sekarang pengguna parkir harus membayar uang muka 50 ribu rupiah per hari. Itu sangat mahal dan tidak peduli kapan kamu datang ke sini," kata Wahyu Setiawan, salah satu pengunjung yang kesulitan masuk ke taman.
Selain itu, pembangunan area parkir juga menghasilkan masalah lain seperti penumpukan kendaraan di sekitar taman. Hal ini menyebabkan lalu lintas di area tersebut menjadi tidak nyaman.
"Kita rasa itu salah dari pihak yang mengelola TMII, karena kita dijanjikan bahwa area parkir akan bisa menampung semua pengunjung. Sekarang pengguna parkir harus berurusan dengan harga yang mahal dan keterbatasan tempat parkir. Itu sangat tidak adil," kata Wahyu.
Kementerian Pekerjaan Umum (KPU) dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Dirgantara) mengaku bahwa pembangunan area parkir tersebut masih dalam tahap finalisasi.