Pemanfaatan CEPA & FTA Baru 80%, Pengusaha Didesak Lebih Aktif

Pemerintah Indonesia mengakui bahwa pelaksanaan Perjanjian Dagang Komprehensif (CEPA) dan Perjanjian Dagang Bebas (FTA) baru telah mencapai 80 persen, meski hanya sebagian besar dari lima kesepakatan dagang yang berhasil diteken. Menurut Menteri Perdagangan Budi Santoso, ketika pemerintah telah membuka akses pasar, perusahaan-perusahaan tidak boleh lagi menunggu instruksi untuk memanfaatkan peluang dagang ini.

"Jika kita sudah membuka pasarnya, tapi Bapak-Ibu tidak memanfaatkan dengan baik juga percuma," kata Budi saat acara Strategic Forum: Indonesia-Peru CEPA dan Indonesia-Tunisia FTA, di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat. "Sekali lagi, saya terima kasih kepada Bapak-Ibu yang sudah hadir pada kesempatan pagi ini. Mari kita manfaatkan peluang dagang ini dengan Tunisia, dengan Peru."

Dikutip dari tirto.id, perjanjian dagang yang berhasil diteken Indonesia adalah European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), Indonesia-Canada CEPA (IC-CEPA), Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Area (I-EAEU FTA), Indonesia-Peru CEPA, dan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (PTA) yang akan rampung di Januari 2026.

Menurut Budi, kinerja ekspor Indonesia secara kumulatif pada Januari-September telah meningkat sebesar 8,14 persen. Ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan pemerintah, yakni peningkatan sebesar 7,1 persen.

"Tahun ini target (peringatan ekspor) 7,1 persen, tetapi Januari-September ekspor kita itu sudah meningkat 8,14 persen. Dan surplus kita meningkat 50,93 persen. Jadi luar biasa," kata Budi.
 
Makanya pemerintah Indonesia begitu bersemangat dengan peningkatan ekspor kita saat ini 🚀? Nah, sepertinya mereka benar-benar berhasil membuat akses pasar bagi perusahaan-perusahaan kita lebih mudah dan cepat 💡. Tapi, apa yang membuat mereka pikir itu masih kurang? Apakah mereka tidak memikirkan tentang efeknya terhadap industri lokal seperti apa? Karena kalau saya lihat dari data ekspor kita meningkat 8,14 persen, itu sangat luar biasa 😮. Nah, mungkin mereka benar-benar berhasil membuat perusahaan-perusahaan kita lebih siap untuk memanfaatkan peluang dagang ini. Tapi, apa yang pasti adalah kita harus tetap berhati-hati dan memastikan bahwa industri lokal kita tidak terburu-buru dalam meningkatkan kualitas produknya 🤔.
 
Aku pikir ini bikin kecewa banget kalau kita harus nunggu instruksi dari pemerintah untuk memanfaatkan peluang dagang yang ada. Kita udah punya CEPA dan FTA, tapi apa bedanya? Budi Santoso ngomong seperti itu sih, tapi aku masih rasa belum cukup banyak yang dilakukan. Misalnya, bagaimana cara kita bisa mendapatkan pasaran yang lebih luas? Bagaimana caranya kita bisa mempromosikan produk Indonesia ke pasar-pasar yang lebih jauh? Aku pikir kita harus lebih kreatif dan proaktif dalam mengembangkan bisnis kita sendiri, bukan hanya menunggu instruksi dari pemerintah. 🤔📈
 
aku penasaran kenapa perusahaan-perusahaan jg harus cepat buka pasar, kalau gak terpaksa. aku rasa perlu ada konfirmasi dulu tentang apa yang akan dibuka pasar. nanti kalau sudah jelas, aja bisa mulai berinvestasi. dan ini penting buat pertumbuhan perekonomian kita, biar tidak lagi kalah dengan negara-negara lain.
 
Aku pikir jadi nggak terlambat kalau pemerintah mau buka pasar Indonesia lebar-lebar, tapi ternyata masih banyak yang menunggu instruksi apa aja? 🤔 Mereka harus mulai berani, kira-kira sudah ada akses pasar, apa lagi keuntungan apa lagi? 😂 Aku pikir itu yang perlu diubah adalah mindset orang Indonesia, bukan hanya pemerintah. Kita harus lebih siap dan berani mengejar peluang dagang ini, tapi sayangnya masih banyak yang nggak punya niat keras 😔.
 
Mengenai pengerjaan CEPA dan FTA ini, aku rasa kurang bisa percaya... 80 persen belum tentu berarti 100 persen berhasil. Aku masih ragu, tapi kalau tidak ada masalah, aku setuju dengan keputusan ini. Mungkin kita bisa mencapai target yang lebih tinggi. Tapi, perlu diingat bahwa ini bukan hanya tentang ekonomi, tapi juga tentang kerja sama dan perdamaian antara negara-negara. Jangan sampai kita terlalu fokus pada keuntungan saja...
 
Kalau lihat persentase yang dipatahkan, itu artinya banyak sekali peluang dagang yang belum termanfaatkan sih, tapi kinerja ekspor Indonesia memang bisa dipuaskan 🤔. Tapi, apa arti dari 80 persen ini? Itu berarti masih ada banyak peluang dagang yang harus diperbaiki, bukan? Dan apakah kita sudah benar-benar membuka pasar dengan baik atau hanya sekedar menutup kunci pintu sambil tidak nanti ke mana? 🤷‍♂️
 
Makasih pemerintah udah buka akses pasar untuk perusahaan Indonesia 🙏! Tapi, sekarang kita harus lebih fokus dalam memanfaatkan peluang dagang ini dengan baik 💪! Jika kita sudah siap, tapi masih menunggu instruksi lagi, itu gak cuma percuma ya 😊. Saya harap pemerintah bisa memberikan pendampingan yang lebih baik untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah agar mereka bisa berpartisipasi dalam peluang dagang ini 🤞! Yang jadi kenyamanan saat ini, nilai tukar rupiah tetap stabil 🤑. Semoga pemerintah bisa memberikan solusi yang lebih baik lagi untuk memanfaatkan keuntungan dari perjanjian dagang ini 📈💼!
 
pikirin diri sendiri kalau 80% dari kesepakatan dagang yang sukses itulah penting tapi gampang banget dikorupsi aja nggak kalo tidak dipantau 🤑. menteri perdagangan itu bilang bahwa perusahaan perusahaan harus langsung manfaatkan peluang dagang itu, tapi kalau pemerintah belum bisa membuat aturan yang tepat, apa bedanya? 🤔
 
Kak, gini juga kalau pemerintah Indonesia berhasil membuat kesepakatan dagang dengan negara-negara lain. Tapi, apa yang penting deh yakin keseimbangan ekonomi kita masih stabil ya? Kita harus terus berhati-hati agar tidak jatuh ke dalam masalah ekonomi. Dan siapa tahu kayaknya perusahaan-perusahaan juga harus diawasi agar mereka tidak hanya menunggu instruksi dari pemerintah aja.
 
kembali
Top