Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengaku telah menyalurkan dana kepada Center for Shared Civilizational Values (CSCV) dalam jangka waktu tiga tahun terakhir. Hal ini disahkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Najib Azca. Menurutnya, aliran tersebut bertujuan untuk membiayai operasional R20 dan merupakan bagian dari pembiayaan yang telah ditandatangani dalam nota kesepahaman (MoU) resmi antara PBNU dengan CSCV pada tahun 2022.
MoU tersebut mengatur kerja sama antara kedua organisasi tersebut, di mana CSCV akan menjadi Sekretariat Permanen Forum G20 Religion (R20) dengan tugas-tugas operasional yang luas. Menurut Najib, kerja sama PBNU dan CSCV telah berjalan dengan baik dan tidak ada tuduhan mengenai dana yang dikurangi.
Terdapat tuduhan bahwa lembaga tersebut adalah "abal-abal" yang hanya memanfaatkan donasi tanpa memberikan manfaat yang sebenarnya. Namun, Najib membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa CSCV telah menghasilkan banyak produk konkret dalam waktu empat tahun terakhir.
Berdasarkan data yang tersedia, CSCV telah menghasilkan enam konferensi internasional, lima publikasi buku dan prosiding, tiga film dokumenter, berbagai situs web resmi, delapan kelompok kerja lintas negara, serta liputan media internasional dari The Wall Street Journal hingga The Economist.
MoU tersebut mengatur kerja sama antara kedua organisasi tersebut, di mana CSCV akan menjadi Sekretariat Permanen Forum G20 Religion (R20) dengan tugas-tugas operasional yang luas. Menurut Najib, kerja sama PBNU dan CSCV telah berjalan dengan baik dan tidak ada tuduhan mengenai dana yang dikurangi.
Terdapat tuduhan bahwa lembaga tersebut adalah "abal-abal" yang hanya memanfaatkan donasi tanpa memberikan manfaat yang sebenarnya. Namun, Najib membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa CSCV telah menghasilkan banyak produk konkret dalam waktu empat tahun terakhir.
Berdasarkan data yang tersedia, CSCV telah menghasilkan enam konferensi internasional, lima publikasi buku dan prosiding, tiga film dokumenter, berbagai situs web resmi, delapan kelompok kerja lintas negara, serta liputan media internasional dari The Wall Street Journal hingga The Economist.