PBNU Sampaikan Duka atas Musibah Robohnya Asrama di Ponpes Syafiiyah Situbondo, Satu Santri Meninggal Dunia
Dalam laporan yang diterima ANTARA, pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan duka atas musibat robohnya asrama di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Syekh Abdul Qodir Jailani, Situbondo, Jawa Timur. Musibah tersebut menyebabkan satu santriwati meninggal dunia dan belasan lainnya mengalami luka-luka.
"Saya atas nama PBNU menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya salah seorang santriwati. Semoga almarhumah syahidah, karena wafat di saat sedang dalam masa-masa menuntut ilmu," kata Wakil Ketua Umum PBNU Zulfa Mustofa.
Korban dari peristiwa bangunan asrama putri ambruk itu sebanyak belasan orang, satu meninggal dunia. Satu lagi korban dirawat intensif di beberapa tempat, empat di RSUD Besuki dan satu di RSIA Jatimned. Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP, tetapi masih belum bisa memastikan penyebab ambruknya bangunan tersebut.
PBNU meminta pemerintah agar dapat turun tangan membantu mencarikan jalan keluar dari situasi yang memprihatinkan yang dialami sejumlah pondok pesantren. Wakil Ketua Umum PBNU juga meminta agar pemerintah membantu dengan cara memperbaiki bangunan-bangunan tersebut, agar santri-santrinya kembali bisa belajar dengan aman.
Dalam beberapa minggu terakhir, berita robohnya asrama di salah satu pondok pesantren di Situbondo ini, menambah duka yang belum mengering akibat ambruknya mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.
Dalam laporan yang diterima ANTARA, pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan duka atas musibat robohnya asrama di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Syekh Abdul Qodir Jailani, Situbondo, Jawa Timur. Musibah tersebut menyebabkan satu santriwati meninggal dunia dan belasan lainnya mengalami luka-luka.
"Saya atas nama PBNU menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya salah seorang santriwati. Semoga almarhumah syahidah, karena wafat di saat sedang dalam masa-masa menuntut ilmu," kata Wakil Ketua Umum PBNU Zulfa Mustofa.
Korban dari peristiwa bangunan asrama putri ambruk itu sebanyak belasan orang, satu meninggal dunia. Satu lagi korban dirawat intensif di beberapa tempat, empat di RSUD Besuki dan satu di RSIA Jatimned. Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP, tetapi masih belum bisa memastikan penyebab ambruknya bangunan tersebut.
PBNU meminta pemerintah agar dapat turun tangan membantu mencarikan jalan keluar dari situasi yang memprihatinkan yang dialami sejumlah pondok pesantren. Wakil Ketua Umum PBNU juga meminta agar pemerintah membantu dengan cara memperbaiki bangunan-bangunan tersebut, agar santri-santrinya kembali bisa belajar dengan aman.
Dalam beberapa minggu terakhir, berita robohnya asrama di salah satu pondok pesantren di Situbondo ini, menambah duka yang belum mengering akibat ambruknya mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.