Bencana Banjir Bandang di Aceh, Sumut dan Sumbar Melanda Ribuan Orang, HMI Minta Pemerintah Tetapkan Status Darurat Bencana Nasional
Dalam situasi darurat yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) akibat banjir bandang dan longsor, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) berduka atas keadaan yang sangat memprihatinkan. HMI meminta pemerintah menetapkan status darurat bencana nasional agar semua sumber daya dan bantuan dapat digerakkan secara cepat dan maksimal.
Menurut Ketua Bidang Kesehatan Masyarakat PB HMI, Nur Hariyani, skala kerusakan infrastruktur yang parah hingga akses jalan putus, meluasnya wilayah terdampak dan wilayah terisolasi, serta korban yang terus bertambah menjadi indikator yang cukup untuk menilai bahwa status bencana nasional harus segera ditetapkan. HMI menilai situasi genting yang sedang dihadapi oleh tiga provinsi ini harus segera mendapatkan bantuan maksimal.
"Saat ini korban sangat membutuhkan layanan medis, air bersih, makanan, hingga fasilitas pengungsian yang layak. Tanpa mobilisasi besar-besaran, banyak nyawa dalam risiko," kata Nur Hariyani. Sementara itu, Ketua Umum PB HMI Bagas Kurniawan menekankan bahwa situasi ini berpacu dengan waktu. Menurut dia, setiap detik berharga dalam penanganan bencana.
"Ratusan jiwa telah hilang, keluarga hancur jika struktur penanggulangan bencana lambat dan tidak diprioritaskan, maka kita bermain dengan nyawa rakyat. Saat ini, gotong royong dan solidaritas nasional harus menjadi prioritas utama," tutur Bagas.
PB HMI juga menyerukan gotong royong kemanusiaan dan solidaritas. PB HMI menyatakan penyelamatan korban hanya bisa dijamin jika seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan organisasi kemanusiaan bersatu, bergerak cepat, dan sinergis.
"PB HMI mengajak seluruh masyarakat, para kader dan alumni HMI, dan relawan kemanusiaan untuk menggalang solidaritas dan gotong royong dalam membantu korban lewat penggalangan bantuan, medis, logistik, dan advokasi agar pemerintah bertindak cepat," kata Nur Hariyani.
Dalam waktu dekat, PB HMI juga akan melakukan konsolidasi kader untuk membentuk Satgas Insan Cita Rescue yang melibatkan Badko HMI di tingkat provinsi dan cabang di tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia untuk terlibat aktif berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan ini.
Sementara itu, Korban Bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar. Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan update terkait korban meninggal dunia akibat bencana alam banjir hingga tanah longsor yang menerjang Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar). Korban meninggal dunia di Sumut mencapai 172 orang, Aceh 54 orang, dan Sumbar 90 orang.
Dalam situasi darurat yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) akibat banjir bandang dan longsor, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) berduka atas keadaan yang sangat memprihatinkan. HMI meminta pemerintah menetapkan status darurat bencana nasional agar semua sumber daya dan bantuan dapat digerakkan secara cepat dan maksimal.
Menurut Ketua Bidang Kesehatan Masyarakat PB HMI, Nur Hariyani, skala kerusakan infrastruktur yang parah hingga akses jalan putus, meluasnya wilayah terdampak dan wilayah terisolasi, serta korban yang terus bertambah menjadi indikator yang cukup untuk menilai bahwa status bencana nasional harus segera ditetapkan. HMI menilai situasi genting yang sedang dihadapi oleh tiga provinsi ini harus segera mendapatkan bantuan maksimal.
"Saat ini korban sangat membutuhkan layanan medis, air bersih, makanan, hingga fasilitas pengungsian yang layak. Tanpa mobilisasi besar-besaran, banyak nyawa dalam risiko," kata Nur Hariyani. Sementara itu, Ketua Umum PB HMI Bagas Kurniawan menekankan bahwa situasi ini berpacu dengan waktu. Menurut dia, setiap detik berharga dalam penanganan bencana.
"Ratusan jiwa telah hilang, keluarga hancur jika struktur penanggulangan bencana lambat dan tidak diprioritaskan, maka kita bermain dengan nyawa rakyat. Saat ini, gotong royong dan solidaritas nasional harus menjadi prioritas utama," tutur Bagas.
PB HMI juga menyerukan gotong royong kemanusiaan dan solidaritas. PB HMI menyatakan penyelamatan korban hanya bisa dijamin jika seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan organisasi kemanusiaan bersatu, bergerak cepat, dan sinergis.
"PB HMI mengajak seluruh masyarakat, para kader dan alumni HMI, dan relawan kemanusiaan untuk menggalang solidaritas dan gotong royong dalam membantu korban lewat penggalangan bantuan, medis, logistik, dan advokasi agar pemerintah bertindak cepat," kata Nur Hariyani.
Dalam waktu dekat, PB HMI juga akan melakukan konsolidasi kader untuk membentuk Satgas Insan Cita Rescue yang melibatkan Badko HMI di tingkat provinsi dan cabang di tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia untuk terlibat aktif berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan ini.
Sementara itu, Korban Bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar. Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan update terkait korban meninggal dunia akibat bencana alam banjir hingga tanah longsor yang menerjang Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar). Korban meninggal dunia di Sumut mencapai 172 orang, Aceh 54 orang, dan Sumbar 90 orang.