Paviliun Indonesia di COP30 Brasil Diresmikan, Komitmen RI Jadi Pusat Global bagi Pasar Karbon Berintegritas
Masa depan pasar karbon berintegritas tinggi menjadi fokus utama peresmian Paviliun Indonesia di Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil. Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo, mengatakan bahwa paviliun ini bukan sekadar pameran, tetapi ruang di mana ide bertemu aksi, dan kolaborasi mengubah ambisi menjadi tindakan nyata.
Paviliun Indonesia menjadi sarana soft diplomacy yang memperkuat diplomasi resmi Indonesia di forum global. Selain itu, paviliun ini juga menandai lahirnya ekosistem karbon nasional berintegritas tinggi, terbuka bagi partisipasi global dan berpotensi memobilisasi pendanaan hingga USD 7,7 miliar per tahun.
"Indonesia bertekad menjadi pusat global bagi pasar karbon berintegritas tinggi yang menciptakan dampak nyata, lapangan kerja hijau, dan ketahanan masyarakat," tutur Hashim. Komitmen ini juga diiringi dengan implementasi nyata melalui Second NDC (Nationally Determined Contribution) yang disampaikan pada Oktober 2025.
Paviliun Indonesia di COP30 menjadi wadah kolaborasi lintas sektor, pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat sipil, dan generasi muda, untuk memperkuat kemitraan dan menampilkan inovasi iklim Indonesia di panggung dunia.
Masa depan pasar karbon berintegritas tinggi menjadi fokus utama peresmian Paviliun Indonesia di Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil. Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo, mengatakan bahwa paviliun ini bukan sekadar pameran, tetapi ruang di mana ide bertemu aksi, dan kolaborasi mengubah ambisi menjadi tindakan nyata.
Paviliun Indonesia menjadi sarana soft diplomacy yang memperkuat diplomasi resmi Indonesia di forum global. Selain itu, paviliun ini juga menandai lahirnya ekosistem karbon nasional berintegritas tinggi, terbuka bagi partisipasi global dan berpotensi memobilisasi pendanaan hingga USD 7,7 miliar per tahun.
"Indonesia bertekad menjadi pusat global bagi pasar karbon berintegritas tinggi yang menciptakan dampak nyata, lapangan kerja hijau, dan ketahanan masyarakat," tutur Hashim. Komitmen ini juga diiringi dengan implementasi nyata melalui Second NDC (Nationally Determined Contribution) yang disampaikan pada Oktober 2025.
Paviliun Indonesia di COP30 menjadi wadah kolaborasi lintas sektor, pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat sipil, dan generasi muda, untuk memperkuat kemitraan dan menampilkan inovasi iklim Indonesia di panggung dunia.