Pasca Relokasi, Tak Ada Bus Wisata Masuk Area Parkir Baru Malioboro

Di area parkir baru Malioboro yang ditinggalkan oleh pedagang dan juru parkir eks Taman Khusus Parkir Abu Bakar Ali (ABA), tak ada bus pariwisata yang masuk. Sepuluh bulan setelah relokasi, para penjual dan pengemudi bus wisata masih menunggu kesempatan untuk bekerja normal.

Para pedagang eks ABA mengeluh bahwa tidak ada kebijakan atau aturan yang membantu bus wisata memasuki kawasan baru tersebut. Beberapa di antaranya juga belum mengetahui lokasi parkir bus wisata yang baru terletak di sisi timur, dekat area Kotabaru.

Doni, seorang penjual eks ABA, mengungkapkan kekhawatiran bahwa jika tidak ada kebijakan yang tepat, maka kawasan itu akan tetap sepi dan tidak dapat meninggalkan kesadaran pengunjung. Ia berharap pemerintah kota Yogyakarta memberikan dukungan seperti penataan lalu lintas dan promosi untuk meningkatkan kesadaran wisatawan.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo telah menyiapkan beberapa opsi untuk penataan jalur bus wisata. Antara lain, pengalihan jalur bus dari arah timur (depan Gramedia) ke area parkir baru yang rencananya akan dimulai pada pertengahan Oktober ini.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan satu halte bus Trans Jogja di depan area parkir baru tersebut. Dengan begitu penumpang bus wisata dapat melanjutkan perjalanan ke kawasan Malioboro dengan lebih mudah dan aman.
 
Aku tidak biasanya komentar, tapi aku pikir ini masalah yang penting banget! Parkir baru di Malioboro ini, gak ada bus pariwisata yang bisa masuk, apalagi penjual kaya seperti kami masih harus nunggu sampai kesempatan untuk bekerja normal. Aku bayangkan kalau kita semua sudah siap buat kembali bekerja, tapi gak ada transportasi yang bisa membawa kita ke tempat kerja, apa caranya? Mungkin pemerintah harus sih berbagi ide dengan penjual dan pengemudi bus wisata untuk membuat kesepakatan yang jelas.
 
Aku pikir pemerintah kota Yogyakarta harus cepat sih, gampangnya buat kesempatan bagi penjual dan pengemudi bus wisata! Aku lihat situasi di ABA sekarng sudah 10 bulan, gak ada solusinya... Kalau gak ada aturan yang jelas, aku yakin kawasan baru ini akan tetap kosong deh. Tapi kalau pemerintah bisa memberikan dukungan seperti penataan lalu lintas dan promosi, pasti kesadaran wisatawan akan meningkat aja! ๐Ÿš—๐Ÿ’ก
 
Maksudnya siapa lagi kalau tak ada sistem yang tepat, kawasan ini akan terus sepi juga kayak giliran Candi Prambanan banget! Kenapa tidak juga ada promo untuk wisatawan di sini? Mungkin jika pemerintah memberikan dukungan seperti penataan lalu lintas dan promosi, nanti wisatawan juga bisa datang bukan hanya pedagang yang berjualan.
 
hehe, kenapa gini? parkir baru Malioboro ini kayak cuma ada 1 bulan lalu aja, lalu tidak ada bus pariwisata yang masuk? aku rasa penjual eks ABAnya sudah sabar banget, tapi sepertinya gak ada kebijakan yang tepat untuk mengatur hal ini. kalau jadi begitu, kenapa pemerintah kota Yogyakarta gak bisa membuat sistem yang lebih baik?

aku pikir wali kota Hasto Wardoyo itu kayaknya sudah mencoba keras banget dengan menyiapkan beberapa opsi untuk penataan jalur bus wisata. pengalihan jalur bus dari arah timur ke area parkir baru itu kayaknya cukup bagus, tapi aku rasa pihaknya juga harus lebih cepat dalam mengimplementasikan hal ini. dan satu halte bus Trans Jogja di depan area parkir baru itu kayaknya sudah wajar, karena kalau gak ada halte, penumpang bus wisata aja pasti kesulitan banget. hehe, mungkin dengan waktu, kawasan Malioboro ini akan menjadi lebih ramai seperti sebelumnya ๐Ÿ˜Š
 
Gue pikir pemerintah kota Yogyakarta udah lama nunggu bus pariwisata Masuk ke area parkir baru Malioboro. Seperti gue lihat di artikelnya, kawasan itu udah 10 bulan lagi bekerja normal tapi belum ada bus wisata yang masuk. Gue khawatir kalau tidak ada dukungan dari pemerintah, kesadaran pengunjung kawasan Malioboro akan menurun dan kawasan ini akan kalah dengan tempat-tempat wisata lain di Yogyakarta.

Gue berharap wali Kota Yogyakarta bisa segera menyelesaikan masalah ini. Jika penataan jalur bus wisata udah siap, maka pihaknya harus memastikan agar bus pariwisata bisa masuk ke area parkir baru dengan lancar. Gue juga harap ada promosi yang cukup untuk meningkatkan kesadaran wisatawan tentang kawasan Malioboro. Jangan lupa juga penataan lalu lintas di sekitar area parkir baru agar tidak mengganggu pengunjung.

Gue yakin kalau jika semua itu bisa selesai, maka kawasan Malioboro akan menjadi tempat yang lebih populer di Yogyakarta ๐Ÿš—๐Ÿ‘
 
Mana aja kalau gak ada bus pariwisata yang masuk ke parkir baru malo boro? Saya rasa ini bukti bahwa pemerintah kota Yogyakarta tidak siap memenuhi kebutuhan masyarakat. Saya punya teman yang bekerja di ABA dan dia bilang sama-sama belum ngetahui lokasi parkir bus wisata baru itu. Saya berharap wali kota dapat segera memberikan solusi agar penumpang wisata tidak kesulitan lagi ke malo boro
 
Wah, ini kabar baik kan? Akhirnya ada solusi untuk bus pariwisata masuk ke area parkir baru Malioboro. Saya senang ya, pemerintah kota Yogyakarta akhirnya memberikan dukungan yang tepat. Pengalihan jalur bus dari arah timur dan pembuatan halte bus Trans Jogja di depan area parkir baru itu sangat bagus! Sepertinya pihak kota sudah berusaha keras untuk meningkatkan kesadaran pengunjung dan mengatur lalu lintas dengan lebih baik. Saya harap penjual eks ABA bisa melanjutkan kerjaannya dengan normal, dan wisatawan juga bisa menikmati kawasan Malioboro yang lebih nyaman ๐Ÿ™Œ๐Ÿผ๐Ÿ’ช
 
Gue pikir nih, kalau parkir baru di Malioboro dulu sih udah cukup panas, kalau tamba lagi bus pariwisata juga tidak bisa masuk, maka sih wajib ada solusi, ya! Gue rasa pemerintah kota Yogyakarta harus langsung terlibat dan buat rencana yang jelas untuk membuat bus wisata bisa masuk ke parkir baru. Kalau gak, mungkin sih penjualan di Malioboro akan berkurang.
 
Kalau gue paham, ada masalah sama bus pariwisata ya ๐Ÿค”. Seperti apa sih rencana pengalihan jalur bus ke area parkir baru? Jangan lupa bawa halte bus Trans Jogja juga ya! Tunggu apa lagi pedagang dan pengemudi?
 
Saya pikir gak bisa dipercaya kalau kita lihat situasinya di Malioboro, parkir baru yang dibuka oleh pemerintah tapi masih nggak ada bus pariwisata masuk, apalagi penjual-penjualnya masih menunggu kesempatan untuk bekerja normal. Mereka sudah 10 bulan sih nanti kembali bekerja. Kalau gak ada kebijakan yang tepat, kayaknya kawasan ini akan tetap sepi dan nggak bisa meningkatkan kesadaran pengunjung. Saya harap pemerintah kota Yogyakarta bisa memberikan dukungan seperti penataan lalu lintas dan promosi untuk meningkatkan kesadaran wisatawan, ya! ๐Ÿคž
 
ini lagi gampang gitu.. kampus yang ada di sekitar area parkir baru mau ngerusak udara kota? walaupun memang ABA itu lama, tapi pemerintah kota Yogyakarta ini punya solusi untuk penataan jalur bus wisata, seperti pengalihan jalur dari arah timur ke area parkir baru. tapi masih ada yang harus diatasi, yaitu kesadaran wisatawan sendiri. apakah masyarakat setempat atau wisatawan asing mau ngebawa kesadaran di daerah ini?
kalau punya ide dan ingin berbagi, ayo tulis di komentar ya ๐Ÿ˜Š
 
Oke, aku pikir kalau pemerintah kota Yogyakarta harus fokus pada hal ini dulu. Mereka harus membuat aturan yang jelas tentang bagaimana bus wisata bisa masuk ke area parkir baru di Malioboro. Kalau tidak ada kebijakan yang tepat, maka bagus banget kalau wisatawan tidak mau datang lagi. Aku harap wali kota Hasto Wardoyo bisa membuat solusi yang baik dan cepat, ya ๐Ÿ˜Š.
 
Pikiran aku: "Hmm, kayaknya pemerintah kota Yogyakarta harus makin serius ya? Jangan biarkan kesempatan ini berlalu dengan tidak ada plan yang tepat. Aku harap wali kota itu benar-benar memperhatikan kebutuhan para penjual dan pengemudi bus wisata. Kalau jadi begitu, nanti kawasan Malioboro aja tidak sepi lagi, kayaknya bisa naikin kesadaran wisatawan. ๐Ÿš—๐Ÿคž"

Aku senang melihat pemerintah kota Yogyakarta sudah menyiapkan opsi penataan jalur bus wisata. Tapi, aku masih ragu-ragu apakah itu cukup sudah. Aku harap ada contoh-contoh yang bisa dipelajari dari kesalahan-kesalahan di masa lalu. ๐Ÿค”
 
Maksudnya kayaknya harus ada rencana yang matang banget sebelum memindahkan tempat parkir bus wisata. Saya rasa kalau mereka langsung saja nantikan, tentu akrab banget dengar "tidak ada kebijakan" ๐Ÿค”. Yang penting adalah para penjual dan pengemudi bus wisata harus mendapatkan dukungan segera ya ๐Ÿ™. Kalau pemerintah kota Yogyakarta mau memberikan promosi dan penataan lalu lintas, tentu akan lebih baik lagi ๐Ÿš—๐Ÿ’จ. Mungkin kalau ini nantinya bisa meningkatkan kesadaran wisatawan dan kawasan Malioboro menjadi tempat yang lebih populer lagi ๐Ÿ“ˆ๐Ÿ‘
 
kembali
Top