Pansel Dewas dan Direksi BPJS Kena Somasi, Disebut Tertutup

Pansel Dewas dan Direksi BPJS Kena Somasi, Disebut Tertutup: Analisis Krisis Pemilu yang Bikin Seluruh Bangunan Berkerikunan Terdampar!

Kesalahan Proses Seleksi Calon Anggota Dewan Pengawas dan Direksi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan terus menggoyangkan dunia kesehatan dan ketenagakerjaan Indonesia. Bahkan, beberapa lembaga independen seperti BPJS Watch dan Indonesian Audit Watch (IAW) menuduh proses seleksi tersebut "tertutup" dan berisiko memunculkan konflik kepentingan.

Menurut analisis dari perwakilan kedua lembaga ini, calon-calon yang lolos tidak bisa merepresentasikan perjuangan BPJS Kesehatan secara akurat. Tentu saja, ini akan memiliki dampak signifikan pada kualitas tata kelola BPJS itu sendiri.

Pernyataan yang mengesankan dari German Angent, perwakilan BPJS Watch dan IAW, adalah bahwa "Tentunya ini akan berdampak ke kualitas tata kelola bpjs itu sendiri". Bahkan dia menegaskan bahwa kesalahan dalam proses seleksi tersebut telah memicu kerisauan mengenai konflik kepentingan.

Saat ini, BPJS Watch dan IAW telah memberikan somasi kepada Pansel BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan mulai 26 Oktober 2025 paling lama 1 kali 24 jam. Mereka juga meminta agar proses ulang seleksi administrasi calon Dewas dan Direksi BPJS dilakukan secara transparan, objektif, dan akuntabel.

Jika somasi tersebut tidak diindahkan, BPJS Watch dan IAW akan melakukan upaya hukum, termasuk melaporkan ke aparat penegakan hukum atas indikasi terjadi dugaan Conflict Of Interest (COI) di Pansel dan DJSN serta advokasi ekstra parlementer dari masa Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) di Indonesia.
 
Aku pikir ini sangat serius banget, nggak bisa dipungut nafkah tanpa seleksi yang bagus, tapi disini terkesan nggak ada transparansi, sih, proses seleksi sama direksi BPJS itu kaya serigala, aku bayangin kalau mereka udah pilih calon dewas dan direksi, pasti ada konflik kepentingan yang makin luar, nggak bisa dipercaya lagi.
 
ini kabar gembira banget! somasi ke BPJS watch dan IAW ini kayaknya membuat mereka bangun kesadaran yang lebih serius tentang tindakan yang harus diambil untuk mencegah konflik kepentingan di lembaga-lembaga pentabola seperti itu. kan serius, jika kita tidak berhati-hati, konflik kepentingan bisa saja membuat BPJS kesehatan menjadi lembaga yang terlalu korup dan tidak transparan lagi... itu akan sangat berdampak pada masyarakat! 🤯
 
Kasus ini benar-benar membuat kesal... BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan ini harus selalu dipertahankan agar masyarakat bisa mendapatkan kesehatan yang baik 😩. Tapi, apa yang terjadi dengan proses seleksi yang begitu "tertutup" ini? Seperti kira-kira ada konflik kepentingan yang berlarut-lari di balik meja... Kalau tidak transparan dan objektif, bagaimana kalau hasilnya bukan dari masyarakat yang benar-benar mau melindungi BPJS itu sendiri? 🤔
 
Gue pikir ini kan lucu banget, somasi di luar sana karena kesalahan seleksi BPJS Kesehatan . Gue rasa ni kalau kita nonton film aksi, tapi gue juga sedikit khawatir, apa yang bakal terjadi kalau COI ini jadi bukti? Mungkin ini kan bisa membuat reputasi BPJS semakin buruk lagi .
 
ini newsnya makin-makin jadi bahan pembicaraan ya 🤔 kalau proses seleksi BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan itu sih benar-benar serius, mending aja diulang dari awal dulu 🔄 tolong biarkan ini jangan terjadi lagi ya, kita butuh BPJS yang baik banget 💕
 
omg ini kalau somasi banget kan? sih aku pikir kalau apa yang terjadi sekarang itu hanya bagian kecil dari masalah lama BPJS. mungkin saja ada yang salah, tapi harus jelas siapa yang bertanggung jawab dan apa yang harus diambil tindakan. kalo sudah somasi, tentu harus ada jalan tengah yang jujur dan transparan. saya rasa ini bukan kali pertama kita lihat kasus seperti ini, tapi kalau bisa diprioritaskan agar tata kelola menjadi lebih baik, itu akan lebih bagus dari berkeberang-berkeberan tanpa tujuan apa pun 😒
 
omg, apa sih yang terjadi di BPJS Kesehatan? Proses seleksi Dewas dan Direksi itu seperti bermain dengan api, kalo gak hati-hati akan banjir konflik kepentingan dan semua bangunan punya kerikunan. ini bukan cerita aksi dari Marvel, tapi nyata banget di Indonesia 🤯. harusnya BPJS Kesehatan lebih teliti, jangan hanya fokus pada jumlah, tapi kualitas juga penting! 🙏.
 
hehe, gue rasa ini seperti permainan kerikunan yang seru banget! BPJS pasti tidak inget bahwa di balik kerisauan, ada juga komedi hitam dari lembaga otonomi internal sendiri kan? hehehe, somasi ke Pansel, ini sih kayak "dipanggil" oleh guru untuk rapat yang berkerikunan... gue rasa ini seperti drama kesehatan yang bikin kita tertawa, tapi benar-benar ada masalah!
 
Krisis ini memang terasa serius, tapi apa yang paling saya rasakan adalah bahwa ada masalah dengan cara kerja lembaga-lembaga independen seperti BPJS Watch dan IAW itu sendiri. Mereka benar-benar kuat dalam mengkritik, tapi apakah mereka juga harus menjadi target dari kekhawatiran tentang kualitas pemerintahan? Mungkin ada jawaban di balik ini, apakah lembaga-lembaga tersebut tidak sudah memiliki tata kelola yang baik untuk menerima kritikan seperti ini. Saya rasa, kita harus mempertimbangkan bagaimana untuk meningkatkan transparansi dan kepercayaan dalam lembaga-lembaga independen, jadi mereka bisa melanjutkan pekerjaannya dengan lebih efektif.
 
aku pikir ini masalah yang serius banget... siapa bilang kalau mereka bisa jujur dan objektif nih? kalau sudah ada somasi, itu berarti ada kesalahan yang parah banget. tapi apa aku asing aja dengan cara kerja lembaga-lembaga ini? kalau tidak transparan dan akuntabel, bagaimana caranya bisa percaya pada hasilnya? aku rasa ini masalahnya bukan hanya BPJS Kesehatan, melainkan keseluruhan sistem yang tidak baik.
 
Gak bisa percaya kalau somasi ini buat apa? Kalau tidak ada transparansi, bagaimana kita bisa yakin hasil seleksi itu adanya? Pasti ini bikin kerumunan pada BPJS, sih...
 
ini kayaknya pas banget somasi itu diberikan, harusnya BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan sudah jujur dengan proses seleksi mereka siapa aja yang lolos ya? tapi kalau tidak transparan dan ada konflik kepentingan sih bisa jadi hasilnya tidak akurat kan? sepertinya perlu diawasi oleh lembaga lain atau punya tindakan hukum karena ini memang masalah kesehatan dan ketenagakerjaan yang serius 😐
 
ini terus2 makin serius gampangnya pemerintah apa yang bikin kesalahan ini 🤯 siapa lagi nih lembaga yang dipercaya nggak bisa memilih orang-orang yang ahli? kalau seperti ini kayaknya perlu dilakukan revolusi di dalam BPJS juga 😒 toh harusnya ada transparansi dan akuntabilitas sih kalau ingin kualitas tata kelola ini bisa jadi ke arah yang lebih baik 🤞
 
Makasih ya bro... kayaknya proses seleksi BPJS itu gampang terlalu banyak kira-kira sih. kalau mau diprioritaskan, biar bisa lebih jelas sih siapa yang bakal masuk ke dalam Dewas dan Direksi... tapi sepertinya juga ada perubahan yang cepat, kan?
 
itu somasi apa sih? apa yang membuat BPJS Watch & IAW bingung dengan proses seleksi calon Dewas? kayaknya ini terlalu susah dan tidak transparan, siapa yang bakal jadi Dewas? apa kualitasnya? gimana kalau ada konflik kepentingan? harusnya ada jawaban yang jelas sih... 🤔
 
Gini deh, kalau BPJS Watch dan IAW somasi ke pansielsnya itu siapa yang bilang mereka penipu? Mereka cuma cari tahu dulu sih, bukan? Tapi, ya mantap aja sih, jika ada kesalahan proses seleksi, itu harus diatasi dengan benar. Kalau tidak, tentu saja akan ada konflik kepentingan yang besar. Saya pikir BPJS Watch dan IAW harusnya cari jalan tengah, bukan somasi aja sih.
 
Makin serius ini, ga? Proses seleksi BPJS kena somasi karena adanya konflik kepentingan, makasihkan lembaga-lembaganya yang berani mengekspos hal ini 😂👀. Saya pikir ini harus dilakukan untuk memastikan bahwa BPJS tetap bisa melayani publik dengan baik. Tapi, rasanya ini semua terjadi karena kesalahan dalam proses seleksi, dan itu memang sangat berisiko 😔. Mereka harus melakukan ulang seleksi secara transparan dan objektif, agar kita bisa yakin bahwa calon-calon yang dipilih adalah orang-orang yang tepat untuk mengawasi BPJS 🤞🏼.
 
kembali
Top