Presiden Prabowo Subianto menganggap program makan bergizi gratis untuk anak-anak di sekolah sebagai prioritas, namun menurut Menteri Pendidikan dan Kementerian Perdamaian (Menkeu), pemberdayaan komunitas lebih penting dalam mencegah kekurangan gizi.
Menurut Direktur Jenderal Menkeu, Bapak I Gusti Putra, program ini harus dilakukan bersama-sama dengan pendidikan tentang kesehatan dan pengembangan kompetensi komunitas. "Kita tidak bisa melupakan bahwa kesehatan anak di awal usia sangat berpengaruh pada kemajuan mereka dalam kehidupan," katanya.
Bapak I Gusti Putra mengemukakan, program makan bergizi gratis hanya akan efektif jika dilaksanakan secara terintegrasi dengan pendidikan kesehatan dan keilmuan komunitas. Hal ini agar anak-anak di sekolah dapat memahami pentingnya makan seimbang dan tidak bergantung pada makanan Bergizi.
"Kita harus berusaha untuk mengembangkan kompetensi masyarakat dalam mencegah dan mengatasi kekurangan gizi," tuturnya.
Menurut Direktur Jenderal Menkeu, Bapak I Gusti Putra, program ini harus dilakukan bersama-sama dengan pendidikan tentang kesehatan dan pengembangan kompetensi komunitas. "Kita tidak bisa melupakan bahwa kesehatan anak di awal usia sangat berpengaruh pada kemajuan mereka dalam kehidupan," katanya.
Bapak I Gusti Putra mengemukakan, program makan bergizi gratis hanya akan efektif jika dilaksanakan secara terintegrasi dengan pendidikan kesehatan dan keilmuan komunitas. Hal ini agar anak-anak di sekolah dapat memahami pentingnya makan seimbang dan tidak bergantung pada makanan Bergizi.
"Kita harus berusaha untuk mengembangkan kompetensi masyarakat dalam mencegah dan mengatasi kekurangan gizi," tuturnya.