Panas mengejutkan, tidak lagi musim. Warga Jakarta mengeluh karena cuacanya terik, sementara itu para ojol seperti Raka di kawasan Universitas Pancasila mengatakan pernah harus mencari tukang tambal neraka setelah tubuhnya terbakar saat bekerja.
Saat ini, masyarakat Indonesia mulai rasakan efek fenomena cuaca panas. Kombinasi suhu dan kelembapan yang rendah membuat sinar matahari lebih merancan. "Kombinasi suhu dan kelembapan yang rendah membuat sinar matahari lebih merancan," kata Dwikorita, kepala BMKG.
Menurut Erma Yulihastin, peneliti Pusat Riset dan Atmosfer BRIN, kenaikan suhu belakangan waktu ini disebut fenomena "hot spells". Fenomena alam ini dianggap berlangsung apabila suhu rerata harian tembus melebihi 27,8Β°C dan terjadi berturut-turut minimal tiga hari.
Saat ini, masyarakat Indonesia mulai rasakan efek fenomena cuaca panas. Kombinasi suhu dan kelembapan yang rendah membuat sinar matahari lebih merancan. "Kombinasi suhu dan kelembapan yang rendah membuat sinar matahari lebih merancan," kata Dwikorita, kepala BMKG.
Menurut Erma Yulihastin, peneliti Pusat Riset dan Atmosfer BRIN, kenaikan suhu belakangan waktu ini disebut fenomena "hot spells". Fenomena alam ini dianggap berlangsung apabila suhu rerata harian tembus melebihi 27,8Β°C dan terjadi berturut-turut minimal tiga hari.