Indonesia Menyambut Perjanjian Gencatan Senjata di Timur Tengah
Sebuah perundingan yang luar biasa terjadi di Timur Tengah, di mana dua negara besar, Pakistan dan Afghanistan, sepakat menandatangani gencatan senjata selama 48 jam. Pertemuan ini digelar dengan tujuan untuk mengurangi konflik di daerah tersebut.
Menurut sumber-sumber yang terjangkau, gencatan senjata ini akan berlangsung selama 48 jam mulai pukul 06:00 WIB hingga 16:00 WIB kemarin. Perjanjian ini diterima secara positif oleh masyarakat internasional dan diharapkan dapat membantu mengurangi kekerasan di wilayah tersebut.
Gencatan senjata ini merupakan hasil dari usaha diplomatik yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk Indonesia. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah menyambut perjanjian ini dan menekankan pentingnya keamanan di Timur Tengah.
"Saya sangat menyambut perjanjian gencatan senjata ini yang dilakukan oleh Pakistan dan Afghanistan," kata Presiden Jokowi dalam sebuah keterangan. "Kami berharap bahwa perjanjian ini dapat membantu mengurangi konflik di wilayah tersebut dan menciptakan suasana damai yang lebih baik."
Sebuah perundingan yang luar biasa terjadi di Timur Tengah, di mana dua negara besar, Pakistan dan Afghanistan, sepakat menandatangani gencatan senjata selama 48 jam. Pertemuan ini digelar dengan tujuan untuk mengurangi konflik di daerah tersebut.
Menurut sumber-sumber yang terjangkau, gencatan senjata ini akan berlangsung selama 48 jam mulai pukul 06:00 WIB hingga 16:00 WIB kemarin. Perjanjian ini diterima secara positif oleh masyarakat internasional dan diharapkan dapat membantu mengurangi kekerasan di wilayah tersebut.
Gencatan senjata ini merupakan hasil dari usaha diplomatik yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk Indonesia. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah menyambut perjanjian ini dan menekankan pentingnya keamanan di Timur Tengah.
"Saya sangat menyambut perjanjian gencatan senjata ini yang dilakukan oleh Pakistan dan Afghanistan," kata Presiden Jokowi dalam sebuah keterangan. "Kami berharap bahwa perjanjian ini dapat membantu mengurangi konflik di wilayah tersebut dan menciptakan suasana damai yang lebih baik."