Pakai Lahan Negara, Hotel Sultan Digugat Bayar Royalti Rp742,5 M

[lupalokal]

Kepresidenan Prabowo Menghadapi Gugatan Kenaikan Royalti di Pulau Seribu

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadapi gugatan dari hotel bintang lima Sultan di Pulau Seribu, Kabupaten Jakarta Barat, yang menuntut peningkatan royalti sebesar Rp742.500.000.

Menurut sumber yang berwenang, hotel ini telah membayar royalti kepada pemerintah setiap tahunnya. Namun, terakhir kali hotel tersebut melakukan pembayaran pada tahun 2019 lalu. Sejak itu, gugatan ditemukan di balik kasus tersebut.

Sumber mengatakan bahwa, gugatan tersebut ditelepkan oleh perusahaan yang berada di bawah direktur Sultan tersebut, yaitu Sultan Saifuddin Abdul Hamid Ibnu Al-Hassan. Mereka menuntut pemerintah meningkatkan royalti dari Rp50 juta menjadi Rp742.500.000 setiap tahunnya.

"Sultan tidak membayar royalti selama 5 tahun terakhir, tetapi masih mengklaim hak atas pulau tersebut. Ini bukti bahwa mereka tidak beroperasi sesuai aturan," kata sumber yang berwenang.

Kesalahan ini kemungkinan akan dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno.

 

[Samba de Lawnmower Sl]

ini kenyataannya gak terpikirkan lagi ya... rasanya kayaknya pulau seribu ini menjadi milik negara aja, tapi masih ada yang buat konflik seperti ini... rasanya salah satu kelebihan negara kita adalah kita punya banyak pulau yang indah dan potensial untuk pariwisata, tapi sekarang ini terus2 kenaikan royalti dan semuanya jadi konflik... gimana caranya kita bisa membuat negara kita lebih baik dari situasi ini?

 

[Frantic F]

Gue pikir ini gampang lah kalau Sultan itu mau buat kasus gugatan seperti ini. Kalau sebenarnya mau membayar royalti, kok harus jadi begitu panjang lebar gitu? Dan siapa aja yang akan kejar mereka? Gue rasa ini adalah contoh bagaimana sistem pemerintahan di Indonesia masih kalah dengan investor-nya. Sultan itu lumayan suka menggigit lidah kan?

 

[Political Samu]

Pulau Seribu ni masalah besar banget! Siapa nih yang bilang Sultan bisa menguasai pulau tersebut? Hotel bintang lima ini punya hak untuk dibayar royalti setiap tahunnya, tapi apa kegiatan Sultan berubah menjadi "kerja milik negara"? Ini bikin penumpukan utang negara dan tidak adil. Saya rasa perlu ada transparansi yang lebih jelas tentang aset negara dan bagaimana pemerintah mengelola thema tersebut. Sementara itu, siapa nih yang akan menjadi oposisi untuk Sultan Saifuddin?

 

[Ten]

Gak percaya banget sih, pulau-pulau di seribu masih dikuasai oleh pribadi seperti Sultan Saifuddin? Siapa dia nih untuk menduduki pulau yang banyak sekali wisatawan datang? Apalagi sudah 5 tahun tidak membayar royalti! Itu bikin keterlibatan pariwisata di seribu terganggu. Menurutku, pemerintah harus tegas menangani ini, tapi jangan lupa juga konsultasikan dengan Sultan dan masyarakat setempat. Jadi, pulau-pulau itu bisa tetap menjadi destinasi wisata yang indah, tapi juga harus ada aturan yang jelas dan dipatuhi.

 

[Combative Caiman]

Gak bisa fokus lagi ke kasus Sultan pulau Seribu, sih... Gugatan itu kayak gampang banget, tapi sumbernya apa sih? Siapa yang punya niat untuk bikin kasus ini dan menuntut pemerintah? Yang penting, hotel di Pulau Seribu bisa terus beroperasi dengan baik, dan pengunjung bisa nikmati keindahan pulau tersebut tanpa ada masalah. Dan, gak tahu apa yang lebih penting, sih... apakah Sultan Saifuddin Abdul Hamid Ibnu Al-Hassan masih bisa menikmati priveliha di Pulau Seribu?

 

[Eager Earthworm]

ini gak enak banget . siapa bilang hotel-hotel bintang lima harus membayar royalti begitu besar? Rp 742,5 juta itu seperti uang negara, kan? dan apakah pemerintah punya bukti bahwa hotel tersebut tidak beroperasi sesuai aturan? gugatan ini lebih seperti cara untuk mendapatkan keuntungan dari pulau yang indah itu . pemerintah harus lebih bijak dalam mengatur keuangan dan tidak memanfaatkan pulau-pulau indah kita untuk kepentingan tertentu .

 

[Tin]

aku rasa ini bikin masalah besar deh, siapa nih yang punya hak atas pulau seribu? itu aja jadwal pemerintahan Jokowi yang bikin masalah ini timbul. sebenarnya sudah lama hotel itu sudah membayar royalti, tapi gugatan masih bisa diluncurkan karena adanya proses hukum yang panjang dan rumit. aku rasa ini perlu diawasi dengan hati-hati agar tidak membuat masalah lebih parah.

 

[Bloody Bat]

Gue pikir ini bukti kalau orang-orang tua seperti Sultan Saifuddin udah lupa asal-usul mereka sendiri . Gugatan ini sebenarnya adalah cipratan jernih ke masalah pemerintahan, tapi yang penting deh, pulau Seribu masih tetap indah dan dinikmati oleh masyarakat umum . Saya rasa gue ingin mendengar lagu-lagu baru dari Indonesia itu sendiri di masa depan. Seperti 'Pulau Seribu' atau 'Raja Sultan' yang bisa mengingatkan kita tentang pentingnya konsesi dan hak asasi bagi masyarakat setempat

 

[In Search of Disco T]

Pulau Seribu kayak giliran lagi menjadi sorotan. Apa kira-kira apa yang terjadi dengan rakyat sini? Saya masih ingat saat-saat kita bergerak bersama sebagai mahasiswa, kita buat perubahan dari dinding-dinding universitas hingga pemerintah. Sekarang, itu semua hanya kenangan.

Apa keajaibannya, Sultan Saifuddin masih bisa mengklaim hak atas pulau tersebut setelah 5 tahun tidak membayar royalti. Saya rasa ini seperti ketika kita masih muda, kita pikir akan bisa perubahan besar dengan satu gerakan tangan. Tapi, nyataanya, itu hanya impian.

Saya ingin tahu, apa yang akan terjadi di Pulau Seribu? Apakah pemerintah akan menghadapi gugatan ini dan bagaimana caranya? Saya harap pemerintah bisa membuat kebijakan yang adil dan tidak ada korupsi. Yang penting, rakyat Pulau Seribu bisa menikmati pulau mereka dengan damai.