PA GMNI Jakarta Raya mengajak kementerian untuk membangun ekonomi yang kuat di tengah globalisasi. Ketua DPD PA GMNI Jakarta Raya, Ario Sanjaya, menyatakan bahwa PA GMNI ingin berdiskusi dengan pemerintah daerah untuk membuat rencana yang dapat meningkatkan kemandirian ekonomi di Jakarta.
Dalam beberapa hari terakhir ini, PA GMNI telah mengadakan diskusi publik dengan membawakan narasumber dari lembaga-lembaga seperti Komisi XIII DPR RI dan Pemprov DKI Jakarta. Namun, keberhasilan perdebatan ini masih belum dapat menghasilkan rencana yang tegas untuk membangun ekonomi kuat di Jakarta.
Selain itu, para narasumber juga menegaskan bahwa Jakarta memiliki banyak masalah seperti kesenjangan ekonomi dan pengaruh kapital global. Bahkan, 60 persen dari penerima bantuan sosial di Jakarta menggunakan bantuan tersebut untuk perjudian daring, yang merupakan contoh ironis sosial yang harus diatasi.
Di lain sisi, Pakar Ekonomi Kerakyatan Ichsanuddin Noorsy menyatakan bahwa lemahnya pelayanan publik dan ketimpangan yang meningkat di Jakarta adalah beberapa faktor yang membuat kondisi ekonomi di kota ini terus berkecamuk.
Dalam beberapa hari terakhir ini, PA GMNI telah mengadakan diskusi publik dengan membawakan narasumber dari lembaga-lembaga seperti Komisi XIII DPR RI dan Pemprov DKI Jakarta. Namun, keberhasilan perdebatan ini masih belum dapat menghasilkan rencana yang tegas untuk membangun ekonomi kuat di Jakarta.
Selain itu, para narasumber juga menegaskan bahwa Jakarta memiliki banyak masalah seperti kesenjangan ekonomi dan pengaruh kapital global. Bahkan, 60 persen dari penerima bantuan sosial di Jakarta menggunakan bantuan tersebut untuk perjudian daring, yang merupakan contoh ironis sosial yang harus diatasi.
Di lain sisi, Pakar Ekonomi Kerakyatan Ichsanuddin Noorsy menyatakan bahwa lemahnya pelayanan publik dan ketimpangan yang meningkat di Jakarta adalah beberapa faktor yang membuat kondisi ekonomi di kota ini terus berkecamuk.