Orang Utan, Apakah Benar Kawan Makan Daging?
Penelitian baru-baru ini membuat kita berdebat apakah orang utan sebenarnya kawan makan daging atau tidak. Kita sudah lama memandang mereka sebagai hewan pangan dedaunan dan buah-buahan, tapi ternyata hal itu benar-benar sederhana.
Gadis-gadis di perpustakaan memikirkan: Apakah yang salah kita berpikir orang utan adalah kawan makan daging? Ternyata tidak. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Nasional, Rutgers University, dan Zurich University menunjukkan bahwa pada beberapa kesempatan, mereka sebenarnya makan daging.
Pengamat hutan, Budi Sudianto, dari Institut Pertanahan dan Geologi (IPG) Bantul, mengatakan: "Kita tahu bahwa orang utan memakan dedaunan dan buah-buahan. Namun, pada penelitian ini yang digunakan kamera lapangan dan mendukung pernyataan mereka."
Sebelumnya, empat belas tahun yang lalu, di Sumatra, tercatat juga ada orang utans yang makan daging. Tapi, para peneliti mengatakan bahwa tidak semua orang utan akan berburu setiap kali bertemu. Mereka menduga perilaku ini dipicu oleh kekurangan buah.
Penelitian lain, dilakukan pada tahun 1985, menunjukkan bahwa hewan-hewan herbivor muda sebenarnya tidak sepenuhnya murni herbivor. Karena tumbuhan yang dihalangi kandungan nitrogen, sementara mereka membutuhkan protein tinggi untuk tumbuh. Sehingga, nyaris semua spesies yang melihatnya adalah herbivora tetapi sebenarnya mengonsumsi protein hewani atau mikroba pada fase awal hidupnya.
Kerusakan lingkungan juga membuat kita harus memikirkan kembali hal ini. Banyak hewan masa lalu dulunya karnivora atau omnivora yang kemudian berubah menjadi herbivor. Misalnya, rusa. Sekitar 30 juta tahun yang lalu, rusa itu sebenarnya pemakan belatung, serangga, burung, dan mamalia kecil. Proses evolusi dan adaptasi membuat rusa menjadi herbivora.
Kesimpulannya adalah bahwa perjalanan evolusi selama jutaan tahun telah membentuk hewan-hewan yang kita ketahui sekarang. Dan orang utan tidak benar-benar kawan makan daging atau dedaunan dan buah-buahan saja.
Penelitian baru-baru ini membuat kita berdebat apakah orang utan sebenarnya kawan makan daging atau tidak. Kita sudah lama memandang mereka sebagai hewan pangan dedaunan dan buah-buahan, tapi ternyata hal itu benar-benar sederhana.
Gadis-gadis di perpustakaan memikirkan: Apakah yang salah kita berpikir orang utan adalah kawan makan daging? Ternyata tidak. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Nasional, Rutgers University, dan Zurich University menunjukkan bahwa pada beberapa kesempatan, mereka sebenarnya makan daging.
Pengamat hutan, Budi Sudianto, dari Institut Pertanahan dan Geologi (IPG) Bantul, mengatakan: "Kita tahu bahwa orang utan memakan dedaunan dan buah-buahan. Namun, pada penelitian ini yang digunakan kamera lapangan dan mendukung pernyataan mereka."
Sebelumnya, empat belas tahun yang lalu, di Sumatra, tercatat juga ada orang utans yang makan daging. Tapi, para peneliti mengatakan bahwa tidak semua orang utan akan berburu setiap kali bertemu. Mereka menduga perilaku ini dipicu oleh kekurangan buah.
Penelitian lain, dilakukan pada tahun 1985, menunjukkan bahwa hewan-hewan herbivor muda sebenarnya tidak sepenuhnya murni herbivor. Karena tumbuhan yang dihalangi kandungan nitrogen, sementara mereka membutuhkan protein tinggi untuk tumbuh. Sehingga, nyaris semua spesies yang melihatnya adalah herbivora tetapi sebenarnya mengonsumsi protein hewani atau mikroba pada fase awal hidupnya.
Kerusakan lingkungan juga membuat kita harus memikirkan kembali hal ini. Banyak hewan masa lalu dulunya karnivora atau omnivora yang kemudian berubah menjadi herbivor. Misalnya, rusa. Sekitar 30 juta tahun yang lalu, rusa itu sebenarnya pemakan belatung, serangga, burung, dan mamalia kecil. Proses evolusi dan adaptasi membuat rusa menjadi herbivora.
Kesimpulannya adalah bahwa perjalanan evolusi selama jutaan tahun telah membentuk hewan-hewan yang kita ketahui sekarang. Dan orang utan tidak benar-benar kawan makan daging atau dedaunan dan buah-buahan saja.