pixeltembok
New member
Pemerintah Mulai Mengukur Bakat Muda di Sekolah Rakyat dengan Tes DNA Talent
Jakarta - Kementerian Sosial membuka rahasia tentang tes bakat yang dilakukan terhadap ribuan siswa di Sekolah Rakyat. Menurut Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau lebih dikenal sebagai Gus Ipul, para siswa mengikuti tes DNA talent untuk mengetahui potensi mereka.
Gus Ipul menjelaskan bahwa saat ini sudah ada 165 gedung Sekolah Rakyat yang beroperasi di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, ratusan sekolah telah membuka pintu bagi para siswa yang belum atau putus sekolah.
"Sekolah Rakyat merupakan visi dari Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan kemiskinan," kata Gus Ipul. "Kita harapkan anak-anak ini setelah lulus bisa menjadi agen perubahan dan memberikan inspirasi ke lingkungannya."
Gus Ipul juga menjelaskan bahwa para siswa di Sekolah Rakyat tidak diterima secara langsung. Kementerian Sosial menggunakan data dari Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTESN) untuk menemukan anak-anak yang belum atau putus sekolah.
Tim kemudian akan mendatangi rumah para siswa dan berdiskusi dengan keluarganya untuk mengizinkan mereka bergabung di Sekolah Rakyat. Para siswa lalu harus melewati tes DNA talent, yang berlangsung selama 30 menit dan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dapat memetakan bakat dan kelebihan mereka.
Hasil tes DNA talent ini memberikan gambaran awal tentang potensi anak-anak tersebut. Gus Ipul menjelaskan bahwa hasil sementara menunjukkan 22% siswa direkomendasikan untuk bergelut di bidang teknik, sedangkan sisanya akan ditempatkan di bidang kesehatan, penegakan hukum, dosen, atau seni kreatif.
Dengan adanya Sekolah Rakyat, pemerintah berharap dapat mengentaskan kemiskinan dan memberikan kesempatan kepada anak-anak dari keluarga miskin untuk memiliki bakat dan kemampuan.
Jakarta - Kementerian Sosial membuka rahasia tentang tes bakat yang dilakukan terhadap ribuan siswa di Sekolah Rakyat. Menurut Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau lebih dikenal sebagai Gus Ipul, para siswa mengikuti tes DNA talent untuk mengetahui potensi mereka.
Gus Ipul menjelaskan bahwa saat ini sudah ada 165 gedung Sekolah Rakyat yang beroperasi di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, ratusan sekolah telah membuka pintu bagi para siswa yang belum atau putus sekolah.
"Sekolah Rakyat merupakan visi dari Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan kemiskinan," kata Gus Ipul. "Kita harapkan anak-anak ini setelah lulus bisa menjadi agen perubahan dan memberikan inspirasi ke lingkungannya."
Gus Ipul juga menjelaskan bahwa para siswa di Sekolah Rakyat tidak diterima secara langsung. Kementerian Sosial menggunakan data dari Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTESN) untuk menemukan anak-anak yang belum atau putus sekolah.
Tim kemudian akan mendatangi rumah para siswa dan berdiskusi dengan keluarganya untuk mengizinkan mereka bergabung di Sekolah Rakyat. Para siswa lalu harus melewati tes DNA talent, yang berlangsung selama 30 menit dan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dapat memetakan bakat dan kelebihan mereka.
Hasil tes DNA talent ini memberikan gambaran awal tentang potensi anak-anak tersebut. Gus Ipul menjelaskan bahwa hasil sementara menunjukkan 22% siswa direkomendasikan untuk bergelut di bidang teknik, sedangkan sisanya akan ditempatkan di bidang kesehatan, penegakan hukum, dosen, atau seni kreatif.
Dengan adanya Sekolah Rakyat, pemerintah berharap dapat mengentaskan kemiskinan dan memberikan kesempatan kepada anak-anak dari keluarga miskin untuk memiliki bakat dan kemampuan.