Pertanian Indonesia: Menteri Pangan Mengungkap Rencana Hilirisasi yang Menjanjikan
Dalam upaya meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan petani, Kementerian Pertanian (Mentan) telah mengungkap rencana hilirisasi yang sangat menjanjikan. Dengan fokus pada sektor perkebunan, hortikultura, dan peternakan, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan membuat Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
Menurut Menteri Pangan Andi Amran Sulaiman, hilirisasi merupakan strategi utama untuk menghindari pengeksporan bahan mentah ke luar negeri. Dengan demikian, produk-produk yang dihasilkan dapat memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dan meningkatkan pendapatan petani.
Contohnya adalah kelapa, yang sebelumnya hanya dijual gelondongan ke luar negeri dengan harga yang sangat rendah. Namun, jika diolah menjadi produk turunan seperti susu kacang atau minyak kelapa, nilai tambahnya dapat meningkat hingga 100 kali lipat. Dengan demikian, Indonesia dapat menghasilkan Rp 2.400 triliun dari ekspor kelapa, yang sebelumnya hanya sebesar Rp 24 triliun.
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk meningkatkan produksi biofuel dan bioetanol nasional dengan menggunakan CPO (Crude Palm Oil) sebagai bahan dasar. Dengan demikian, Indonesia dapat menghemat devisa dan mengendalikan harga CPO dunia.
Menteri Pangan menekankan bahwa capaian besar ini tidak lepas dari dukungan penuh Presiden RI serta penyederhanaan regulasi yang selama ini menghambat distribusi dan produksi. Regulasi pupuk yang sebelumnya melibatkan 145 aturan kini disederhanakan menjadi tiga tahap: dari produsen langsung ke petani.
Dengan demikian, pemerintah berharap dapat mencapai cita-cita besar kemandirian pangan dan energi nasional dalam waktu tiga tahun. Menurut Menteri Pangan, Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia jika berhasil meningkatkan produksi dan kualitas produk-produk pertanian.
Dalam upaya meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan petani, Kementerian Pertanian (Mentan) telah mengungkap rencana hilirisasi yang sangat menjanjikan. Dengan fokus pada sektor perkebunan, hortikultura, dan peternakan, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan membuat Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
Menurut Menteri Pangan Andi Amran Sulaiman, hilirisasi merupakan strategi utama untuk menghindari pengeksporan bahan mentah ke luar negeri. Dengan demikian, produk-produk yang dihasilkan dapat memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dan meningkatkan pendapatan petani.
Contohnya adalah kelapa, yang sebelumnya hanya dijual gelondongan ke luar negeri dengan harga yang sangat rendah. Namun, jika diolah menjadi produk turunan seperti susu kacang atau minyak kelapa, nilai tambahnya dapat meningkat hingga 100 kali lipat. Dengan demikian, Indonesia dapat menghasilkan Rp 2.400 triliun dari ekspor kelapa, yang sebelumnya hanya sebesar Rp 24 triliun.
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk meningkatkan produksi biofuel dan bioetanol nasional dengan menggunakan CPO (Crude Palm Oil) sebagai bahan dasar. Dengan demikian, Indonesia dapat menghemat devisa dan mengendalikan harga CPO dunia.
Menteri Pangan menekankan bahwa capaian besar ini tidak lepas dari dukungan penuh Presiden RI serta penyederhanaan regulasi yang selama ini menghambat distribusi dan produksi. Regulasi pupuk yang sebelumnya melibatkan 145 aturan kini disederhanakan menjadi tiga tahap: dari produsen langsung ke petani.
Dengan demikian, pemerintah berharap dapat mencapai cita-cita besar kemandirian pangan dan energi nasional dalam waktu tiga tahun. Menurut Menteri Pangan, Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia jika berhasil meningkatkan produksi dan kualitas produk-produk pertanian.