One Year of Prabowo-Gibran: Red and White Cabinet Bloats with New Deputy Ministers and Agencies

Presiden Prabowo Subianto terus menambahkan berbagai lembaga di bawah Kabinet Merah-Putih atau Red and White Cabinet. Kabinet ini telah dilansir sejak bulan Oktober 2025 lalu dan baru-baru ini Presiden Prabowo menambahkan dua lembaga baru dalam peningkatan pejabat tinggi pada pertemuan Presiden di Istana Negara, Jakarta. Pertama adalah Akhmad Wiyagus sebagai Wakil Menteri Pemdes, kedua adalah Benyamin Paulus Octavianus sebagai Wakil Menteri Kesehatan.

Pertambahan dua lembaga baru ini dilansir pada peningkatan pejabat tinggi dalam 48 Kementerian dan Sekretariat Negara di antaranya. Peningkatan ini mengingatkan bahwa, sejak peluncuran kabinet pada bulan Oktober lalu, Presiden Prabowo telah menambah lembaga yang bekerja bersama kabinet-nya yang terdiri dari 48 pejabat tinggi dan Sekretariat Negara beserta lembaga-lembaganya.
 
Bawa bawa aja sih, apa kegagalan nggak sih kalau Presiden Prabowo makin banyak laku lembaga di bawah Kabinet Merah-Putih? πŸ€·β€β™‚οΈ Nah, sepertinya masih banyak lagi yang bisa ditambahkan. Kalau gini sanya aja makin banyak lembaga, tapi apa aspeknya sih? Apakah efektivitasnya jadi lebih baik atau hanya jebakan kelebihan Presiden Prabowo sih? πŸ€”
 
Pertemuan presiden itu sering sering bikin gugup, ya? Tapi ini benar-benar bukan berarti dia mau ngomong. Nah, ini penting tapi apa khasnya ada dua wakil menteri baru? Apakah ini buat ngelilingi pejabat tinggi yang udah lama? Saya rasa ini perlu diawasi lebih teliti, tidak hanya menambah lembaga saja, tapi bagaimana hasil kerjanya juga. Kita harus ingat, siapa yang bikin kabinet dan siapa yang mengelolanya. Apakah ada kerja sama yang baik antara pejabat tinggi? Atau ini udah jadi sistem pemerintahan yang hanya ngambil-ambil saja?
 
Presiden Prabowo Subianto ini terus mengembangsi kabinetnya seperti apa, gini kayaknya bukan kebanyakan lembaga yang dibawa masuk aja, tapi kabinet ini punya fokus bagaimana cara menyelesaikan masalah di negara kita nih πŸ€”. Saya tahu bahwa gilirananya untuk mengambil pejabat tinggi ini, tapi aku penasaran siapa aja yang bisa dia pilih sebagai Wakil Menteri Pemdes dan Kesehatan itu. Benyamin Paulus Octavianus ini gak terlalu dikenal banget di kalangan netizen, tapi aku curuos nih tentang karirnya apa sih πŸ€·β€β™‚οΈ.
 
Mau tahu apa yang dikejar Prabowo dengan cara ini? Makin banyak lembaga di bawah kabinet, tapi apa hasilnya? Mending fokus pada apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, bukan cuma-cumanya menambah lembaga. Apakah ada yang bisa dilakukan untuk meningkatkan layanan publik dan jadi lebih efisien? Tolong jawab, aku mau tahu! 😊
 
Maksudnya siapa tahu, kalau mereka buat lembaga baru lagi, mungkin itu bisa bikin pelayanan publik lebih baik ya... tapi tapi, gimana kalau sebenarnya kebanyakan pejabat tinggi yang baru diangkat itu sama-sama dari latar belakang ekonomi dan bisnis? Nanti siapa yang ngurus aset negara aja? πŸ€”
 
Presiden PrabowoSubianto selalu menambah lembaga kan? Gimana sapaan nggak kayak gini? Mending dianggap sebagai Presiden Red and White, bukan? πŸ™ƒ Selain itu, nggak ada yang tahu nggak bagaimana penambahan lembaga ini akan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Saya masih berharap terdapat lembaga yang fokus pada pendidikan dan kesehatan, bukan hanya sekedar memasang nama-nama politik. 😐
 
Gue pikir penggunaan nama-nama lembaga yang beda-beda kayak 'Kabinet Merah-Putih' ini ngega ke dalam kesesuaian kita dengan kebudayaan Indonesia, tapi di balik itu masih ada isu di mana kekuasaan dimiliki oleh siapa? Gue rasa seharusnya lembaga-lembaganya diberi nama sesuai dengan budaya atau masyarakat yang dimilikinya biar lebih transparan dan jujur. Misalnya 'Kabinet Masyarakat Pedesaan' atau 'Kabinet Pendidikan'.
 
Presiden Prabowo Subianto terus memperkuat tim-teminya, hehe πŸ€”. Pertambahan dua lembaga baru ini tentu harus dibaca dengan hati-hati, ya. Akhmad Wiyagus sebagai Wakil Menteri Pemdes dan Benyamin Paulus Octavianus sebagai Wakil Menteri Kesehatan itu harus bisa menunjukkan kemampuan mereka dalam mengelola lembaga-lembaganya. Kalau tidak, kita tidak akan percaya lagi dengan peningkatan pejabat tinggi di dalam kabinet, euy 😐.
 
Saya penasaran sih kenapa jadi banyak lembaga di bawah Kabinet Merah-Putih? Sepertinya Presiden Prabowo ingin makin kompleks dan beraturan di pemerintahan. Tapi, apakah itu akan membuat pejabat-pejabatnya lebih efektif dalam mengelola negara? Ataukah ini hanya cara Presiden untuk menunjukkan kemampuan beliau dalam mengelola lembaga-lembaganya? Saya juga curiga sih apakah lembaga-lembaga baru ini akan membuat pejabat-pejabatnya lebih tanggung jawab dan tidak ada korupsi lagi.
 
Gue pikir apa yang diinginkan Presiden Subianto itu? Dia sengaja menambahkan banyak lembaga baru di bawah kabinet-nya, tapi gue rasa ini masih belum cukup. Gue penasaran kenapa dia harus menambahkan begitu banyak pejabat tinggi, tapi gue rasa ini tidak akan berdampak besar dalam pemerintahan-nya nanti. Mungkin ini hanya cara Presiden Subianto untuk menunjukkan kekuatan dan kemampuan dalam mengelola lembaga-lembaganya, tapi saya masih ragu bagaimana dampaknya terhadap pekerjaan sehari-hari rakyat Indonesia. πŸ€”
 
Saya pikir ini juga salah, tapi tidak karena ada masalah dengan kabinet, tapi karena ada banyak lembaga yang berlalu-lalang begitu saja. Siapa lagi yang tahu sih? Tapi, dua lembaga baru itu sih, apa kebutuhan masyarakat Indonesia itu? Saya ragu-ragu kalau tidak ada cara untuk mengurangi biaya yang dibelanjakan, tapi sih, kita semua selamanya kewalahan dengan tagihan-tagihan yang terus naik. Kalau tidak mau diatur, toh lembaga-lembaga itu akan jadi hambatan bagi kinerja pemerintah, bukan keuntungan! 😐
 
Gue sengaja lihat kabar ini πŸ˜•. Presiden Subianto sering menambah lembaga apa lagi? Gue pikir dia sudah cukup banyak lembaga di bawah kabinet-nya, tapi dia tetap menambah lagi πŸ€”. Saya curigai gue tidak paham apa yang dibutuhkan presiden untuk mengelola negara. Tapi, siapa tahu dua orang wakil menteri baru ini bisa membantu, asalkan pejabat tinggi lainnya tidak terlalu banyak πŸ€·β€β™‚οΈ.
 
Aku pikir pilihan Presiden itu agak susah, kok πŸ€”. Dua orang yang dipilih itu, Akhmad Wiyagus dan Benyamin Paulus Octavianus, aku nggak terlalu kenal dengan namanya, tapi aksi-nya itu cukup berani banget, kan? πŸ˜„ Pertumbuhan pemerintahan di Indonesia ini makin semangat, aku rasa pilihan Presiden itu bakal membuat banyak kebijakan yang positif 🌟. Aku yakin, kalau bisa, dia akan mencari solusi untuk masalah-masalah sosial dan ekonomi di Indonesia 🀝.
 
Gue penasaran sama hal ini πŸ€”, Presiden Prabowo selalu gak berhenti memperbarui kabinet-nya, kayaknya dia punya rencana yang agak panjang πŸ“ˆ. Gue suka sama pengembangan teknologi di Indonesia, tapi gue rasa pemerintah harus fokus ke bidang digitalisasi dulu, nih πŸš€. Kabinet yang terdiri dari 48 pejabat tinggi dan Sekretariat Negara itu agak berat, gue rasa perlu ada solusi untuk mempermudah akses informasi di masa depan, kayaknya teknologi bisa membantu 😊.
 
Siapa sih kalau gak ngapain ajaPresiden Prabowo ini serasa mau memperluas tim-nya sendiri yang udah ada sejak kabinet buatannya di October 2025. Lalu tambah 2 lembaga baru, apa lagi? πŸ€”

Sudah ada 48 pejabat tinggi dan Sekretariat Negara, tapi kini jadi 50. Itu sih, tambahan lelucon aja sih. Yang penting, siapa yang akan mancangkinkan pengurusan negara itu? πŸ€·β€β™‚οΈ
 
Peningkatan jumlah lembaga di bawah Kabinet Merah-Putih ini memang menarik perhatian banyak orang. Tapi, apa yang pasti adalah kebijakan ini harus diperlakukan dengan lebih rasional. Dengan penambahan dua lembaga baru, saya berpikir bahwa penting untuk menerapkan konsep 'think twice' dalam proses seleksi dan pengangkatan pejabat tinggi di lembaga-lembaganya. Karena, kita tidak boleh asal-asalan menambahkan posisi yang tidak dibutuhkan lagi. Semoga kebijakan ini dapat menjadi langkah terbaik bagi kabinet Presiden Prabowo Subianto πŸ€”
 
Gue rasa kalau ini bukan urusan gue, tapi aku jutawan sih... Apa yang salah dengan pembangunan lembaga-lembaga baru di bawah kabinet? Kalau benar-benar ada kebutuhan, kenapa tidak? Mungkin kabinet ini bisa memberikan solusi yang lebih baik untuk masalah-masalah di Indonesia. Yang penting, pejabat-pejabat yang dipilih memiliki kemampuan dan pengalaman yang memadai... Tapi aku masih ragu-ragu, apa kegunaan dari pembangunan lembaga-lembaga baru ini? πŸ€”
 
Makasih diberitahukan tentang penambahan dua lembaga baru di Kabinet Merah-Putih. Tapi siapa aja Akhmad Wiyagus dan Benyamin Paulus Octavianus? Kenapa gini mereka dipilih? Aku rasa perlu ada source yang jelas tentang bagaimana proses pilihan mereka. Tidak ada informasi yang jelas tentang latar belakang atau pengalaman kerja masing-masing, apa karya mereka sebelumnya? Makasih bro, tapi aku ingin tahu lebih banyak tentang dua lembaga baru ini. 😊
 
Makasih dengerin kabar Presiden Prabowo gini! Aku pikir ini juga nggak salah, pertambahan lembaga baru pasti membantu Presiden dalam mengatur kabinet-nya. Saya lihat sih ada beberapa yang nggak setuju dengan penambahan ini, tapi aku rasa ini adalah langkah positif baginya. Aku ingat dulu, saat masih kecil, aku pernah mendaftar untuk masuk ke pemerintah, tapi aku tidak punya kemampuan atau pengalaman yang cukup. Tapi, kalau Presiden Prabowo bisa menambahkan lembaga baru, itu artinya dia sudah berhasil dalam mengelola kabinet-nya. Dan, sih, aku juga penasaran apa kecapannya sih, Akhmad Wiyagus dan Benyamin Paulus Octavianus dalam mengatur lembaga-lembaganya.
 
kembali
Top