OJK yakin pembiayaan EV tetap positif hingga berakhirnya insentif CBU

Indonesia's financial regulator, OJK, has expressed confidence that investment in electric vehicles (EVs) will remain positive despite the expiration of incentives for domestic manufacturers.

The statement comes as the government prepares to phase out the current incentives for EV production, which are set to expire on December 31, 2024. The incentives, known as CBU (Completely Built-Up) schemes, have been instrumental in encouraging local manufacturers to produce EVs and reduce reliance on imported models.

According to OJK officials, however, the regulator is optimistic that investment in EVs will continue unabated even without the incentives. This is attributed to growing demand for environmentally friendly transportation options, as well as advancements in technology that make EVs more competitive with their gasoline-powered counterparts.

"The market is driving demand for sustainable energy solutions, including electric vehicles," said a senior OJK official, who wished to remain anonymous. "We expect continued investment from both domestic and foreign players, even without the CBU incentives."

Industry analysts agree, noting that Indonesia's government has been working to improve its EV ecosystem through various initiatives, including the establishment of new charging infrastructure and the development of supportive policies.

"While the expiration of CBU incentives may present a challenge, we believe that investment in EVs will continue to grow," said a senior analyst at a leading research firm. "The Indonesian government's efforts to support the industry will likely drive growth and attract new players."

As the country gears up for the upcoming presidential election, the OJK is also focused on ensuring a smooth transition of incentives and policies, while maintaining investor confidence in Indonesia's EV sector.

"The OJK is committed to providing a stable regulatory environment that supports the growth of Indonesia's EV industry," said another official. "We will continue to work closely with stakeholders to ensure that the transition is seamless and beneficial for all parties involved."
 
Moga jadi benar sih, pemerintah kita bisa segera mewajibkan penggunaan bahan bakar alternatif di Indonesia nanti. Tapi kan udah terlambat banget sih, ini punya dampak besar pada lingkungan dan kita juga perlu ketagihan energi yang terbarukan. Kalau kita punya minyak goreng itu semua sudah habis, nggak ada yang mau berinvestasi lagi di Indonesia ๐Ÿš—๐Ÿ’จ
 
Makanya nanti kalau incentives pun expired, masih banyak investor yang mau investasi di mobil listrik ya? Karena kemudahan pembayaran dan teknologi pun makin canggih sekarang, mobil listrik jadi lebih kompetitif dengan mobil bensin. Indonesia juga terus berinvestasi untuk infrastruktur pembayaran listrik, jadi nanti semakin mudah bagi orang-orang ingin naik mobil listrik. Saya masih percaya bahwa pemerintah akan bisa membuat lingkungan bisnis yang stabil dan mendukung pertumbuhan industri mobil listrik di Indonesia ๐Ÿš€
 
Pikiran saya, kalau mau menghargai masalah lingkungan dan udara yang tercemar itu, punya solusi yang baik, yaitu dengan menggunakan mobil listrik. Nah, kalau di Indonesia masih banyak mobil listrik yang diproduksi oleh luar negeri, jadi kalau incentive tersebut berakhir, aku pikir ini bisa menjadi kesempatan bagi pabrikan lokal untuk mengembangkan dirinya dan memproduksi mobil listrik yang lebih kompetitif. Dengan demikian, masyarakat Indonesia bisa mendapatkan akses yang lebih luas terhadap teknologi yang ramah lingkungan. ๐Ÿš—๐Ÿ’š
 
ini udah siap banget, aku pikir kalau pemerintah Indonesia ini benar-benar mengingatkan kita tentang pentingnya perubahan iklim dan lingkungan. aku rasa itu memang yang terbaik kalau pemerintah fokus pada EV, karena kalau tidak, aku berpikir kita akan jadi target bagi gas guzzler yang lagi suka melumpuhkan lingkungan.

aku pikir hal ini juga memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama di dunia otomotif listrik. dan aku rasa itu tidak bisa salah, karena kalau Indonesia bisa jadi penghasil EV terbesar di Asia Tenggara, itu akan sangat berarti bagi kita. tapi aku harap pemerintah tidak lupa memberikan perhatian pada infrastruktur yang memadai untuk mendukung pertumbuhan industri ini.

saya juga rasa OJK benar-benar pintar dalam menangani masalah ini, dengan memberikan jaminan kestabilan dan konsistensi bagi investor. aku harap kalau pemerintah bisa terus menjaga perhatian pada EV dan tidak sampai menjadi prioritas yang lupa.

โšก๏ธ
 
kira-kira nanti setelah CBU expired, bagaimana caranya kita bisa terus mendukung perkembangan industri EV di Indonesia? teknologi sudah semakin maju dan banyak pengguna yang peduli dengan lingkungan. tapi masih ada keraguan kalau bagaimana caranya investasi tetap datang meskipun tidak ada bantuan seperti CBU.
 
Aku pikir ini benar-benar gampang sih... Kita lagi-lagi jadi nge-investasi di EV, karena semua orang tahu kalau transportasi milik kita harus lebih ramah lingkungan. Banyak perusahaan asing mau bantu kita, tapi ada juga yang punya rencana sendiri buat bikin EV-nya sendiri di Indonesia. Aku rasa OJK benar-benar percaya diri, karena kalau ada perubahan di CBU schemes, itu gak akan menghambat investasi kita ke EV ya...
 
aku pikir kalau biaya yang sama tidak akan membuat penjualan mobil listrik lebih banyak, tapi jadi OJK percaya investasi masih positif walaupun biaya sama saja... aku rasa pemerintah Indonesia harus memberikan solusi yang lebih baik bukan cuma menghilangkan biaya, misalnya seperti memberi promosi atau bantuan lainnya kepada pembuat mobil listrik lokal.
 
aku pikir kalau gak ada promo untuk pabrik EV, mungkin kalian bakal mengurangi investasi? tapi aku rasa nggak, investor masih tertarik banget dengan EV karena biayanya makin murah dan efisiensinya makin tinggi. aku lihat di TikTok banyak creator yang mempromosikan EV sebagai pilihan transportasi yang ramah lingkungan ๐Ÿš€๐Ÿ’š. kalau pemerintah Indonesia jadi lebih fokus pada infrastruktur pengisian baterai, aku rasa investor masih terpacu untuk terus berinvestasi.
 
๐Ÿค” aku pikir kalau gampang banget Indonesia bisa meningkatkan produksi mobil listrik di tahun-tahun depan ๐Ÿš€. dulu kira saja gak ada motivasi untuk membuat mobil listrik karena tak ada insentif, tapi sekarang sudah banyak perusahaan asing yang mau berinvestasi dan juga beberapa pabrikan lokal yang mulai berkembang ๐Ÿ˜Š. aku harap pemerintah bisa terus mendukung industri ini dengan buat sistem daya di seluruh Indonesia ๐ŸŒ† sehingga makin mudah bagi masyarakat untuk menggunakan mobil listrik di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya ๐Ÿš—๐Ÿ’จ
 
๐Ÿ™„ kalau mau ingat, CBU ini udah lama banget, nggak ada yang terkeberantasan lagi, tapi masih sih orang-orang tawurin ganti ganti... di tahun 2024 udah kapan lagi gak mau ganti, kok? dan apa yang harus dilakukan kalau nggak ganti, jadi nggak punya uang untuk berinvestasi? ๐Ÿค‘
 
ini kabar gembira! ๐Ÿคฉ apa yang harus kita lakukan? masih banyak orang yang memilih mobil gas, padahal kita tahu bahwa mobil listrik lebih baik untuk lingkungan. kami harus terus mengajak masyarakat Indonesia untuk menggunakan mobil listrik dan meningkatkan infrastruktur pembangkitan daya yang ramah lingkungan. kami juga harus memastikan bahwa investor-investor asing tidak hanya memanfaatkan sumber daya kita, tapi juga berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur yang lebih baik untuk lingkungan. mari kita bercerita lebih banyak tentang perubahan ini dan bagaimana kita bisa membuat Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara lain. ๐Ÿš€๐Ÿ’š
 
aku pikir kalau ada pengecualian untuk produsen mobil listrik, kayaknya mau dipertimbangkan lagi. kalo tidak ada, aku rasa masih banyak yang mau investasi di bidang ini, karena yang penting adalah lingkungan dan transportasi yang ramah pohon. tapi kalau harusnya ada pengecualian, kayaknya lebih baik.
 
Kalau mau ngobrol soal investasi EV, aku pikir masih ada banyak potensi di Indonesia ๐Ÿค”. Meskipun CBU schemes berakhir pada tahun 2024, aku yakin masih banyak investor yang tertarik dengan industri ini. Karena, sih, perubahan iklim dan kebutuhan akan energi terbarukan semakin membesar ๐Ÿ‘. Jadi, aku percaya kalau investasi EV tetap bisa bertahan, bahkan tanpa bantuan CBU schemes.

Tapi, aku juga pikir perlu ada perhatian pada hal ini: bagaimana caranya OJK dan pemerintah mengatur agar transition ini tidak membuat investor kecewa atau merasa tidak yakin? Karena, kalau tidak teratur, mungkin investasi EV di Indonesia bisa jadi memburuk ๐Ÿคฆโ€โ™‚๏ธ.
 
kembali
Top