Kawasan Kabupaten Tabanan diperingkat sebagai salah satu destinasi wisata baru terbaru di Pulau Dewata ini. Peningkatan minat wisatawan akan mengalir ke kawasan barat Bali, sementara yang sebelumnya dipilih adalah Seminyak, Sanur, dan Ubud. Destinasi kawasan Tabanan yang ditawarkan memiliki kelebihan sebagai pengalaman yang mampu menawarkan perspektif terbuka, tenang, dan indah tanpa kehilangan akses yang lengkap untuk wisatawan.
Pada awalnya, kesibukan wisatawan mengarah pada beberapa lokasi di barat kota, seperti Sanur dan Seminyak. Sementara itu, pantai dan sawah di Barat Bali, terutama Pantai Nyanyi dan desa Beraban, menyimpan banyak potensi sebagai destinasi pariwisata baru yang menawarkan keindahan alam dan suasana khas daerah tersebut.
Kabupaten Tabanan adalah salah satu kabupaten yang dipilih secara luas oleh wisatawan. Kepopulerannya tidak hanya karena keunikan keanekaragaman budaya, tetapi juga keunggulan lahan dan lingkungan yang masih terjaga dengan baik. Salah satunya adalah Pantai Nyanyi yang menawarkan indahnya pantai berpasir hitam dengan ombak besar serta matahari terbenam yang mengejutkan.
Nyalir di belakang kepopuleran destinasi ini adalah sebuah proyek bernama Nyanyi Bali. Proyek ini merupakan visi dari generasi pertama Nyanyi Bali, yang merupakan kelompok multigenerasi. Visinya adalah untuk menjadi sekolah dan institusi berbasis komunitas yang menumbuhkan profesional kelas dunia dalam bidang pariwisata.
Ia didirikan pada 2006 oleh generasi pertama dari grup ini. Almarhum Frans Bambang Siswanto memiliki visi untuk memberdayakan masyarakat lokal, baik itu melalui pendidikan berkualitas dan berakar di nilai-nilai serta kearifan lokal. Ia percaya bahwa dengan mendapatkan keterampilan dan pengetahuan yang lebih luas, orang bisa mengubah masa depan mereka sendiri.
Dalam setahun beroperasi, institusi pendidikannya sudah meluluskan lebih dari 1.000 siswa dengan tenaga profesional di bidang kuliner. Bahkan, sejak tahun 2023, program magang internasional mereka telah meliput lebih dari 60 siswanya ke negara-negara seperti Prancis, Italia, dan Hong Kong. Program ini membuktikan bahwa institusi pendidikan mereka memiliki kemampuan untuk menghasilkan profesional kelas dunia di bidang kuliner.
Selain itu, salah satu bagian yang paling menonjol dari proyek ini adalah tempat-tempat seperti Kōro Bali. Tempat tersebut merupakan upaya Nyanyi Bali menjadikan gastronomi sebagai medium pembelajaran dan pemberdayaan serta ekosistem berkelanjutan.
Di dalamnya, siswa-siswa program Professional Chef Culinary mereka mendapatkan kesempatan untuk belajar secara langsung mengelola operasional harian Kōro Bali. Melalui program ini, mereka dapat mengembangkan keterampilan dan pengalaman global yang lebih luas serta siap menjadi profesional di industri pariwisata.
Akan tetapi, Nyanyi Bali tidak mengejar kecepatan pertumbuhan. Mereka lebih fokus dalam membangun masa depan dari akar budaya dan ekologi. Misalnya dengan mengembangkan program keberlanjutan dan pemberdayaan komunitas setempat.
Kemudian, ada laporan tentang pembangunan beberapa proyek di sekitar pantai Nyanyi yang masih dalam tahap perkembangan. Terlepas dari itu, aspek penting terutama adalah ekosistem kawasan tersebut tetap berkelanjutan dan mengintegrasikan antara lingkungan hidup autentik dengan basis komunitas yang kuat.
Dalam beberapa tahun ke depan, Nyanyi Bali bermaksud memperbarui visinya menjadi lebih terarah. Mereka memiliki rencana untuk meneruskan tema "A Legacy of Stewardship" pada 2026 untuk meraih visi yang jelas.
Pada awalnya, kesibukan wisatawan mengarah pada beberapa lokasi di barat kota, seperti Sanur dan Seminyak. Sementara itu, pantai dan sawah di Barat Bali, terutama Pantai Nyanyi dan desa Beraban, menyimpan banyak potensi sebagai destinasi pariwisata baru yang menawarkan keindahan alam dan suasana khas daerah tersebut.
Kabupaten Tabanan adalah salah satu kabupaten yang dipilih secara luas oleh wisatawan. Kepopulerannya tidak hanya karena keunikan keanekaragaman budaya, tetapi juga keunggulan lahan dan lingkungan yang masih terjaga dengan baik. Salah satunya adalah Pantai Nyanyi yang menawarkan indahnya pantai berpasir hitam dengan ombak besar serta matahari terbenam yang mengejutkan.
Nyalir di belakang kepopuleran destinasi ini adalah sebuah proyek bernama Nyanyi Bali. Proyek ini merupakan visi dari generasi pertama Nyanyi Bali, yang merupakan kelompok multigenerasi. Visinya adalah untuk menjadi sekolah dan institusi berbasis komunitas yang menumbuhkan profesional kelas dunia dalam bidang pariwisata.
Ia didirikan pada 2006 oleh generasi pertama dari grup ini. Almarhum Frans Bambang Siswanto memiliki visi untuk memberdayakan masyarakat lokal, baik itu melalui pendidikan berkualitas dan berakar di nilai-nilai serta kearifan lokal. Ia percaya bahwa dengan mendapatkan keterampilan dan pengetahuan yang lebih luas, orang bisa mengubah masa depan mereka sendiri.
Dalam setahun beroperasi, institusi pendidikannya sudah meluluskan lebih dari 1.000 siswa dengan tenaga profesional di bidang kuliner. Bahkan, sejak tahun 2023, program magang internasional mereka telah meliput lebih dari 60 siswanya ke negara-negara seperti Prancis, Italia, dan Hong Kong. Program ini membuktikan bahwa institusi pendidikan mereka memiliki kemampuan untuk menghasilkan profesional kelas dunia di bidang kuliner.
Selain itu, salah satu bagian yang paling menonjol dari proyek ini adalah tempat-tempat seperti Kōro Bali. Tempat tersebut merupakan upaya Nyanyi Bali menjadikan gastronomi sebagai medium pembelajaran dan pemberdayaan serta ekosistem berkelanjutan.
Di dalamnya, siswa-siswa program Professional Chef Culinary mereka mendapatkan kesempatan untuk belajar secara langsung mengelola operasional harian Kōro Bali. Melalui program ini, mereka dapat mengembangkan keterampilan dan pengalaman global yang lebih luas serta siap menjadi profesional di industri pariwisata.
Akan tetapi, Nyanyi Bali tidak mengejar kecepatan pertumbuhan. Mereka lebih fokus dalam membangun masa depan dari akar budaya dan ekologi. Misalnya dengan mengembangkan program keberlanjutan dan pemberdayaan komunitas setempat.
Kemudian, ada laporan tentang pembangunan beberapa proyek di sekitar pantai Nyanyi yang masih dalam tahap perkembangan. Terlepas dari itu, aspek penting terutama adalah ekosistem kawasan tersebut tetap berkelanjutan dan mengintegrasikan antara lingkungan hidup autentik dengan basis komunitas yang kuat.
Dalam beberapa tahun ke depan, Nyanyi Bali bermaksud memperbarui visinya menjadi lebih terarah. Mereka memiliki rencana untuk meneruskan tema "A Legacy of Stewardship" pada 2026 untuk meraih visi yang jelas.