Nonton Pangku di Bioskop Mulai Kapan & Apa Kopi Pangku Nyata?

Pangku, film drama Indonesia terbaru garapan Reza Rahadian. Film ini menghadirkan sederet nama tenar seperti Claresta Taufan, Fedi Nuril, Christine Hakim, hingga Devano Danendra.

Film Pangku disebut-sebut menghadirkan kisah yang dekat dengan realitas sosial. Naskah skenario filmnya ditulis oleh Reza Rahadian secara langsung yang berkolaborasi dengan Felix K. Nesi. Film drama ini dijadwalkan tayang perdana di bioskop mulai 6 November 2025 dengan durasi pemutarannya berkisar 101 menit.

Cerita utama di dalamnya berfokus pada fenomena sosial "Kopi Pangku" yang ada di suatu wilayah di Indonesia. Meskipun menyingkap soal realitas sosial, film ini tetap memuat tentang perjuangan, cinta, dan pengorbanan seorang ibu untuk menghidupi buah hati di tengah tekanan dan cobaan yang dihadapinya di lingkungan yang keras.

Di samping itu, tak banyak yang belum mengetahui bahwa film Pangku ini terinspirasi dari sebuah fenomena sosial di suatu wilayah di Indonesia. Untuk mengetahui informasi lebih jelasnya, simak ringkasan lengkapnya berikut.

Apa Kopi Pangku Memang Ada & Fenomena di Wilayah Mana?

Film Pangku merupakan film drama Indonesia yang terinspirasi dari fenomena "Kopi Lendot" atau dikenal juga dengan sebutan "Kopi Pangku". Film ini menghadirkan kisah perempuan yang hidup dalam keterbatasan pilihan dan terjebak dalam praktik Kopi Pangku.

Fenomena Kopi Pangku ini memang cukup marak di jalur Pantura. Pelanggan warung kopi tersebut biasanya akan ditemani perempuan yang duduk di pangkuannya. Meskipun sekilas tampak seperti fenomena gelap, nyatanya Kopi Pangku menyisipkan perjuangan perempuan yang hidup dalam keterbatasan pilihan.

Film Pangku mengisahkan tentang perjalanan Sartika, seorang perempuan muda yang tengah mengandung dan memutuskan untuk merantau ke Pantura demi masa depan anaknya. Ia kemudian bertemu dengan Maya, pemilik kedai kopi dan memberinya pekerjaan.

Bu Maya sendiri terkenal sebagai sosok yang suka membantu. Bahkan, pemilik warung kopi tersebut juga membantu merawat Sartika hingga mengurusi persalinan buah hatinya. Namun, di balik ketulusan tersebut, Bu Maya rupanya menyembunyikan maksud lain.

Sesaat setelah Sartika melahirkan, ia dijebak untuk bekerja sebagai pelayan di sebuah kedai Kopi Pangku. Awalnya, Sartika menyangka hanya membantu untuk berjualan kopi biasa. Namun ternyata, ia terjatuh ke dalam praktik Kopi Pangku.

Pada saat menyajikan kopi untuk pelanggannya, Sartika mau tidak mau harus menemani pelanggan tersebut dengan cara duduk di pangkuannya. Momen tersebut sontak memunculkan dilema moral bagi Sartika, namun hal itu terhalang oleh realitasnya yang terbatas oleh pilihan.

Nonton Film Pangku Full Movie di Bioskop Tayang Mulai Kapan?

Nonton film Pangku full movie di bioskop dapat dilakukan mulai 6 November 2025. Film yang menjadi penanda debut perdana Reza Rahadian bertindak sebagai sutradara film panjang ini, telah terpilih dalam program Hong Kong-Asia Film Financing Forum (HAF) dan diputar di Busan International Film Festival (BIFF) 2025.
 
aku penasaran banget sih film pangku nih, tapi aku juga agak curiga kenapa naskahnya ditulis secara langsung oleh reza rahadian aja. apakah ada sumber yang dapat diakses untuk melihat naskah aslinya? dan bagaimana caranya kita bisa mengetahui apakah fenomena kopi pangku benar-benar terjadi seperti yang dibayangkan dalam film ini?
 
film2 apa lagi yang ingin membantu orang Indonesia hidup dengan uang nol ya? sih kok perempuan harus bekerja keras dan tidak ada pilihan, kayaknya si Sartika jadi contoh buruh kelas pekerja. dan kalau gini bukanya ada yang nggak tahu sih, orang-orang aja bilang "Kopi Pangku" adalah fenomena sosial, tapi aku pikir sih itu hanya cara untuk mengenalkan orang ke penelitian tentang pekerjaan buruh kelas pekerja.
 
kaya gampang aja nih, film Pangku kayaknya cerita nyata banget kalau dijalankan di sekitar pantura Indonesia. tapi aku penasaran bagaimana caranya Reza Rahadian dan timnya bisa menulis skenario yang benar-benar realistis kayaknya. karena naskah skenario punya banyak kesalahan, misalnya kalau Bu Maya siapa aja? kemudian apa itu praktik Kopi Lendot? aku rasa film ini punya banyak potensi untuk memberikan pesan yang positif tentang perempuan Indonesia, tapi aku juga penasaran bagaimana caranya pembuatannya bisa lebih baik lagi.
 
heya temen-temenku... filmnya nanti agak ngasar banget sih... tentang perempuan yang harus bekerja keras untuk menghidupi keluarganya, tapi ternyata di luar sana ada fenomena sosial yang memang sedih banget... seperti apa ya itu kopi pangku? kalau bisa tonton filmnya dulu aja jadi ngga keberatan sih 😅
 
"Kisah-kisah yang sebenarnya seringkali menyentuh hati kita lebih dari apa yang kita pikir." 🤔🎥
 
maafnya kopi pangku memang ada di wilayah pantura kan? apakah itu benar-benar fenomena sosial yang ada di sana? aku penasaran banget kenapa perempuan harus duduk di pangkunya dan menemani pelanggan saat nonton film, itu bukanlah hal yang adil kan?
 
iya aja nih... filmnya bakal suwelnah... kayaknya Reza Rahadian punya ide yang bagus, tapi siapa tahu di akhirnya lagi gak kece jadi movie... copi lendot itu nggak sengaja bawa kesan bahwa perempuan yang bekerja di warung kopi harus menemani pelanggan mereka. gak usah salah, nonton filmnya aja ya...
 
Gue rasanya kopi pangku ini serupa sama fenomena yang pernah gue lihat di daerah asal gue di Sumatera Utara, ya.. Gue ingat ada perempuan kecil yang duduk di pangkunya dan berjualan kopi, tapi gue juga tahu ada hal yang lebih dalam di baliknya. Film ini pasti nggak cuma tentang perempuan yang bekerja di warung kopi aja, tapi juga tentang perjuangan dan pengorbanan yang dialami oleh orang-orang di daerah pedalis seperti kita 😊.
 
kembali
Top