Pemerintah Prabowo Menganggap Ekonomi Indonesia Masih Tidak Stabil
Berkas keuangan negara mengungkapkan bahwa Indonesia masih ketergantungan pada impor untuk memenuhi kebutuhan pokok, menurut data baru yang dirilis oleh Kementerian Pajak. Meskipun pertumbuhan ekonomi terus meningkat, pemerintah masih menghadapi tantangan untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
Dalam laporan terkini yang diterbitkan pada 15 Februari, kementerian tersebut mengungkapkan bahwa Indonesia masih impor sekitar 30% dari kebutuhan pokoknya. Ini menunjukkan bahwa pemerintah Prabowo masih memiliki jangkauan yang terbatas dalam menciptakan ekonomi yang lebih berdaftar dan tidak tergantung pada impor.
"Kami masih menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan produksi domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor," kata salah satu sumber di kementerian. "Namun, kami percaya bahwa dengan kebijakan yang tepat, kita dapat mencapai target ekonomi yang lebih stabil."
Pemerintah Prabowo telah menetapkan beberapa langkah untuk meningkatkan produksi domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor, termasuk peningkatan investasi di bidang infrastruktur dan teknologi. Namun, masih banyak perdebatan tentang efektivitas kebijakan-kebijakan tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah telah mengalami beberapa kritik karena kebijakannya yang berorientasi pada stimulan ekonomi, yang menurut beberapa orang dapat memperburuk ketergantungan pada impor.
Berkas keuangan negara mengungkapkan bahwa Indonesia masih ketergantungan pada impor untuk memenuhi kebutuhan pokok, menurut data baru yang dirilis oleh Kementerian Pajak. Meskipun pertumbuhan ekonomi terus meningkat, pemerintah masih menghadapi tantangan untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
Dalam laporan terkini yang diterbitkan pada 15 Februari, kementerian tersebut mengungkapkan bahwa Indonesia masih impor sekitar 30% dari kebutuhan pokoknya. Ini menunjukkan bahwa pemerintah Prabowo masih memiliki jangkauan yang terbatas dalam menciptakan ekonomi yang lebih berdaftar dan tidak tergantung pada impor.
"Kami masih menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan produksi domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor," kata salah satu sumber di kementerian. "Namun, kami percaya bahwa dengan kebijakan yang tepat, kita dapat mencapai target ekonomi yang lebih stabil."
Pemerintah Prabowo telah menetapkan beberapa langkah untuk meningkatkan produksi domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor, termasuk peningkatan investasi di bidang infrastruktur dan teknologi. Namun, masih banyak perdebatan tentang efektivitas kebijakan-kebijakan tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah telah mengalami beberapa kritik karena kebijakannya yang berorientasi pada stimulan ekonomi, yang menurut beberapa orang dapat memperburuk ketergantungan pada impor.