Nenek di Takalar Penerima Bansos Dicoret Gara-Gara Terlibat Judol

Takalan, Sulawesi Selatan, mengalami skandal terkait penerima bantuan sosial (Bansos) yang dicoret gara-gara terlibat dalam aktivitas judi online. Seorang nenek berusia 61 tahun dari Kelurahan Mattompodalle, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalan ini memiliki akun rekening di Kementerian Sosial yang kemudian terlihat melakukan transaksi yang mencurigakan.

Menurut data dari Kepala Dinas Sosial Dan PMD Takalar, Andi Rijal Mustamin, penerima Bansos ini dicoret karena ada indikasi bahwa mereka telah terlibat dalam aktivitas judi online. "Jadi kalau ada pemutusan seperti itu, berarti ada indikasi bahwa penerimanya ada terlibat dengan itu, terindikasi dia judol atau terindikasi bahwa ada yang memakai akunnya (rekening) itu untuk judi online," kata Rijal.

Rijal menjelaskan bahwa data seluruh penerima Bansos berada di Kementerian Sosial, sehingga jika ada pemutusan status sebagai penerima Bansos, itu berarti ada indikasi adanya penyalahgunaan bantuan. "Kami mensinyalir ada yang memakai akun rekeningnya (untuk main judol) tapi kami tidak menuduh. Banyak kejadian seperti memakai rekening untuk kegiatan-kegiatan yang dianggap bahwa menyalahi aturan," jelasnya.

Penerima Bansos berusia 61 tahun ini tidak lagi mendapatkan segala jenis bantuan sosial dari Kementerian Sosial dan BPJS gratis sejak bulan Maret kemarin. Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Takalan, Achmad Kahar, mengatakan bahwa pencoretan tersebut karena adanya beberapa indikasi penyalahgunaan bantuan seperti judi online setelah dilakukan pengecekan baik dari penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor handphone dan email.

Achmad menjelaskan bahwa jika data-data penerima manfaat tersebut digunakan oleh orang lain untuk melakukan aktivitas judi online, itu akan terbaca di sistem pusat. Pihak Kementerian Sosial akan melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan bahwa penerima Bansos ini tidak terlibat dengan aktivitas judi online atau tidak.
 
ini skandal yang serius banget! siapa tahu ada orang tua yang masih menerima bantuan sosial dan ada yang mau menggunakan rekening mereka untuk judi online, itu sangat salah! tapi pihak Kementerian Sosial harus juga jujur kalau data tersebut digunakan untuk melakukan verifikasi, tidak boleh sekedar memecat siapa pun tanpa alasan yang tegas.
 
Aku rasa ini bikin bingung aja, gimana kalau ada yang salah dan di-coret? Tapi kemudian ternyata ada alasan yang masuk akal, seperti ada indikasi adanya penyalahgunaan bantuan. Aku pikir ini harus ada proses penyelidikan yang baik sebelum ada keputusan yang keras seperti ini. Apalagi kalau ada penutupan status sebagai penerima Bansos, itu berarti ada orang yang terkena dampak, seperti nenek 61 tahun tersebut yang sudah tidak mendapatkan bantuan lagi. Aku rasa ada kesiapan dalam menyelidiki hal ini agar tidak ada kesalahpahaman lagi... 🤔
 
Skandal Bansos Sulawesi Selatan kayaknya bikin kita penasaran, apa sih yang salah sama-samanya? Bayangkan kok, ada nene 61 tahun yang sudah mandur mencari nafkah tapi masih bisa terlibat dengan judi online 🤦‍♀️. Saya bayak bingung kok, bagaimana caranya dia bisa terlibat dengn judi online tanpa seseorang melihat? Hmm, mungkin ada cara lain yang bikin kita penasaran lebih lagi 😂.

Tapi apa yang penting, Bansos ini kayaknya bukan untuk orang yang salah, tapi untuk orang yang butuh bantuan. Jadi, kita harus waspada dan tidak pernah berpuasa memberikan bantuan kepada mereka yang memang membutuhkannya. Yang penting adalah memastikan bahwa bantuan ini tidak digunakan untuk hal-hal yang salah 🙏.

Dan ini bukan bule-bule, ada nene yang sudah 61 tahun dengan kehidupan yang susah-susah itu masih bisa jadi korban skandal Bansos. Bayangkan kok, kita harus lebih bijak dalam memberikan bantuan kepada mereka yang memang membutuhkannya 🤝.
 
Gue pikir ini kena pada seluruh kita yang merasa lemah dan butuh bantuan dari pemerintah 🤷‍♂️. Jika seseorang yang membutuhkan Bansos terlibat dalam aktivitas judi online, itu tidak masuk akal kan? Itu seperti melanggar etika dan tidak jujur dengan pemerintah. Gue harap Kementerian Sosial bisa lebih berhati-hati saat melakukan pengecekan dan verifikasi lapangan 🙏.
 
Tolol banget sih ya. Kenapa harus seperti ini? Si nenek yang sudah tua dan butuh bantuan sosial itu, ternyata harus dihilangkan karena ada indikasi bahwa dia main judi online 🤦‍♀️. Aku rasa ini bikin kesal. Tapi aku juga paham kalau ada aturan dan prosedur yang harus diikuti. Yang penting adalah pihak Kementerian Sosial dan BPJS sudah melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan bahwa tidak ada penyalahgunaan bantuan. Aku harap semoga nenek itu bisa kembali mendapatkan bantuan sosialnya dan bisa hidup dengan nyaman lagi 🤞.
 
kaya serius aja kalau mereka bikin system yang nggak bisa diandalkan seperti itu, siapa pun yang mampir akan terkena sampean 😒. aku penasaran siapa nanti yang keberuntungannya untuk mendapatkan Bansos dan siapa nanti yang harus dicoret? 🤔. kadang aja system yang dikembangkan oleh pemerintah juga yang bikin kita sulit nyaman aja, karena harus selalu menghindari kesalahannya 😂. tapi jangan bosen, aku aja buat ini saran-saran aja untuk membuat Bansos lebih baik dan efisien 🤞.
 
Skandal yang terjadi di Sulawesi Selatan ini benar-benar membuat aku penasaran. Aku pikir itu salah satu contoh bagaimana sistem bantuan sosial yang baik bisa jadi gagal karena teknologi yang canggih dan cara kerja yang kompleks. Aku rasa penting untuk memastikan bahwa data penerima bantuan sosial tersebut diproses dengan hati-hati dan tidak ada kesalahan kecil yang bisa berakibat besar seperti ini.

Aku ingin tahu lebih lanjut tentang bagaimana cara kerja sistem bantuan sosial di Indonesia bisa jadi terbuka terhadap penyalahgunaan, sehingga hal ini bisa terjadi. Aku harap pihak Kementerian Sosial dan BPJS dapat melakukan analisis yang lebih mendalam tentang hal ini dan memberikan solusi yang tepat untuk mencegah hal serupa di masa depan 💡
 
hahaha kalau nanti ada yang jadi orang kena kutu karena judi online, kan siapa yang sini? 😂🤣 sebenarnya apa yang salah gara-gara ngerjain aja di rumah? 🤷‍♂️ tolong jangan ngerembug lagi penerima bansos, makanya ada kebijakan nih untuk mencegah penyalahgunaan bantuan. 😊
 
Maaf banget sih, tapi aku nggak bisa tidak bingung dengar tentang kasus nenek yang dicoret Bansos karena judi online 🤔. Aku rasa ini bikin banyak kesan bahwa mereka dianggap tidak pantas menerima bantuan sosial, padahal manusia itu selalu berpotensi membuat kesalahan.

Aku pikir lebih baik kalau kita fokus pada bagaimana memastikan bahwa bantuan sosial digunakan untuk keperluan yang benar-benar penting bukan? Jangan biarkan kasus-kasus seperti ini membuat orang-orang terlalu khawatir atau merasa tidak pantas. Kita harus lebih sabar dan memahami bahwa kesalahan-kesalahan itu bisa terjadi pada siapa pun 🤗.
 
itu penasaran nih, siapa tahu ada orang yang salah ngerasa korup atau gini aja. tapi apalagi jika itu nenek yang berusia 61 tahun, rasanya sangat berat hatinya kalau dia harus menutup akun Bansosnya karena aktivitas judi online. mungkin ini akan membuat banyak orang yang membutuhkan bantuan sosial kecewa dan tidak bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan.
 
Gue rasanya kabar ini sedikit berat banget sih, siapa tahu ada orang yang salah paham tentang bantuan sosial itu kan? Sepertinya gue pikir kementerian sosial harus lebih bijak dalam verifikasi data mereka, siapa tahu ada kesalahan informasi. Dan aku rasa kebijakan ini tidak masuk akal banget, kalau orang yang terlibat judi online pun di-kocek dan dicoret dari bantuan. Gue pikir kementerian sosial harus fokus pada hal-hal yang sebenarnya perlu diperhatikan, bukan siapa tahu ada hal lain yang salah. Dan aku senang melihat adanya koordinator program keluarga harapan kabupaten takalan yang berusaha keras untuk memastikan bantuan sosial itu digunakan dengan baik 🙏
 
kembali
Top