Nenek di Takalar Penerima Bansos Dicoret Gara-Gara Terlibat Judol

Tidak Satu-Satunya Nenek yang Terjebak dalam Judi Online, Apa Keberadaannya di Bansos?

Di Kalangan penerima bantuan sosial (Bansos) di Sulawesi Selatan, terungkap kejadian di mana seorang nenek di Kelurahan Mattompodalle, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, dicerat statusnya sebagai penerima Bansos karena akun rekeningnya terlibat dalam aktivitas judi online.

Kepala Dinas Sosial Dan PMD Takalar, Andi Rijal Mustamin, menjelaskan bahwa data seluruh penerima Bansos berada di Kementerian Sosial. Ia mengatakan bahwa jika ada pemutusan status seperti itu, maka ada indikasi bahwa penerimanya terlibat dengan judi online atau ada seseorang yang menggunakan akun rekeningnya untuk melakukan aktivitas tersebut.

"Jadi kalau ada pemutusan seperti itu, berarti ada indikasi bahwa penerimanya ada terlibat dengan itu, terindikasi dia judol atau terindikasi bahwa ada yang memakai akunnya (rekening) itu untuk judi online," kata Rijal.

Seorang nenek berusia 61 tahun dari Kelurahan Mattompodalle tersebut tidak lagi mendapatkan segala jenis bantuan sosial dari Kementerian Sosial dan BPJS gratis sejak bulan Maret kemarin. Pencoretan status ini diduga terkait dengan penyalahgunaan bantuan, seperti judi online, setelah dilakukan pengecekan data pengguna Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor handphone, dan email.

Jika digunakan untuk aktivitas yang berkaitan dengan judi online, itu akan terbaca di sistem pusat. "Banyak kejadian seperti memakai rekening untuk kegiatan-kegiatan yang dianggap bahwa menyalahi aturan," jelasnya.

Penggunaan akun rekening oleh seseorang untuk melakukan aktivitas judi online menjadi salah satu indikasi bahwa penerima Bansos tersebut terlibat dalam kegiatan tersebut. Ini dugaan dari Kementerian Sosial yang mencabut status penerima Bansos berdasarkan adanya indikasi melalui akun rekening penerima manfaat.

Namun, Rijal mengaku akan melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan penerima Bansos tersebut tidak terlibat dengan aktivitas judi online atau tidak. "Sementara ini kita evaluasi, mungkin besok kita akan turun apa benar atau tidak," kata Rijal.
 
gak jelas deh siapa yang membuang status bantuan sosial dari nenek itu nih... apakah dia benar-benar berjudol atau ada orang lain yang menggunakan rekeningnya? harusnya ada cara untuk mengetahuinya lebih dulu, gini aja cuma deduksi berdasarkan akun rekeningnya aja... tapi kalau sudah terbukti dia berjudol, toh kenapa tidak langsung teregistrasikan di sistem? kayaknya itu yang masalahnya.
 
ini kisah nenek yang kecewa banget karena disangkal Bansosnya 🤕. di kalangan Bansos Sulawesi Selatan ada nenek yang harus berhenti menerima bantuan sosial karena nanti akan terlihat di rekeningnya kalau dia judi online 😅. ini bisa jadi kesalahan atau apa? gak tahu, tapi ini bikin penasaran sih 😊
 
😊 Saya pernah ngobrol sama pengguna Bansos di desa saya, dan aku pikir kalau itu sepele banget. Nek atau lansia yang memang terjebak dalam judi online, itu memang tidak baik, tapi kita juga harus ingat bahwa banyak di antara mereka yang sudah tua, tidak punya pekerjaan, atau bahkan ada yang kurang sadar saat nanti melakukan hal tersebut. 🤔

Aku pikir pemerintah kita harus lebih bijak dalam menanganinya, bukan hanya mencabut status Bansos sepele-nya. Mungkin ada cara lain untuk membantu mereka, seperti memberikan informasi atau bimbingan tentang judi online itu sebenarnya apa dan bagaimana cara melarikan diri dari kegiatan tersebut. 🤝

Dan yang paling penting, kita juga harus ingat bahwa Bansos itu bukan hanya tentang uang, tapi tentang membantu orang-orang yang membutuhkan. Jadi, kita harus fokus pada mencari solusi yang lebih baik, bukan hanya menyelesaikan masalah ini dengan cara yang sementara aja. 🙏
 
Gue pikir gini, kalau Kementerian Sosial mau cek data seseorang, harus ada alasan yang jelas ya? Tapi, gimana caranya nih jika seseorang hanya salah guna aja, atau bahkan tidak tahu apa yang terjadi dengan rekeningnya sendiri? Ada banyak yang kehilangan akun rekening karena lupa code aja, tapi gue jadi ragu-ragu apakah mereka akan dicuti bantuan. Mungkin kita harus lebih teliti lagi sebelum memutus status Bansos seseorang.
 
ini kayaknya kabar yang cukup buai banget. apa sih yang salah dengan seseorang yang ingin berjudi online? itu nggak sama sekali masalah sosial, kan? tapi pemerintah selalu memanggil seseorang yang terlibat judi online sebagai 'penyalahgunaan bantuan'. ini kayaknya lebih kepada ketidaktahuan orang biasa dan tidak ada jaminan bahwa semua orang yang berjudi online benar-benar penyalahguna, kan?
 
Ada sesuatu yang tidak pas, sih... Mereka bilang itu karena akun rekening terlibat dalam judi online, tapi apakah mereka benar-benar memeriksa semua hal? Apa jika nenek itu benar-benar butuh bantuan sosial dan orang lain menggunakan akun rekeningnya untuk berjudi? Kenapa statusnya harus diperbarui begitu saja? Ada kecurangan atau tidak? 😐
 
🤔 kayaknya kalau aku masuk ke dana sosial gak boleh jadi itu aja, tapi apakah aku harus dianggap cuma karena judi online aja? aku rasa ada nuansa yang kurang dipikirkan ya, misalnya penerimanya berasal dari latar belakang yang sederhana, mungkin tidak punya pilihan lain kecuali untuk bergabung dengan judi online. tapi gak apa-apa kalau aku salah? 🤷‍♂️ mungkin ada cara lain untuk memastikan bahwa penerimanya tidak terlibat dengan aktivitas ilegal, seperti melibatkan komunitas lokal atau organisasi yang sudah berpengalaman dalam hal ini.
 
ini kisah yang bikin sedih banget. kayaknya goresan sara sosial ini udah jauh dari masalah sebenarnya. si nenek 61 tahun itu, mungkin sudah butuh bantuan banyak hal, tapi apa yang terjadi adalah penggunaan rekening untuk judi online. siapakah mereka yang bertanggung jawab atas situasi ini?
 
Gak percaya sih... nanti siapa yang punya akun rekening di bawah name keluarganya itu punya masalah dengan Bansos. Kalau gini terjadi, itu artinya penerima Bansos itu harus lebih teliti dan wajib juga. Kita tidak boleh biarkan orang lain menggunakan akun kita untuk hal-hal yang tidak baik ya...
 
Mereka lelucon sih, kenapa kementerian sosial harus pingsan statusnya karena judi online? Mereka yang butuh bantuan ya. Saya rasa ini contoh bagus bagaimana sistem bantuan bisa saling mengganggu satu sama lain. Jadi, bagaimana caranya mencegah penyalahgunaan bantuan sosial seperti ini?
 
ini cerita yang menyesak banget 🤯, siapa tahu ada seseorang yang salah paham tentang bantuan sosial dan itu bisa jadi permasalahan besar. tapi apa yang penting adalah kita harus menghormati keputusan Kementerian Sosial tentang hal ini dan juga harus diingat bahwa banyak orang yang menerima bantuan sosial yang memang benar-benar membutuhkannya 🤝.
 
ini bikin penasaran kenapa kementerian sosial harus berburu siapa yang menggunakan akun rekening untuk judi online? kalau punya kesempatan bisa belajar cara mengelola uang dan jangan sampai kebuntuan, tapi sekarang banyak yang terjebak di dalamnya.
 
ini gak masuk akal kan? kalau ada nenek yang terjebak judi online dan kementerian sosial mencabut statusnya, itu berarti mereka juga harus dipaksa pulang ke rumah tanpa bantuan apa pun? padahal banyak orang tua yang tidak memiliki pekerjaan dan hanya bergantung pada bantuan sosial untuk hidup. jadi, bagaimana caranya jika ada yang salah, tapi kita harus cermati terlebih dahulu siapa yang akan dipengaruhi? 🤔💸
 
ini kejadian yang bikin rasa sedih banget kalau nenek itu bisa terjebak dalam situasi seperti itu. penggunaan akun rekening untuk judi online pasti sangat berbahaya dan tidak seharusnya dilakukan oleh siapa pun, bahkan jika itu hanya sekedar membantu keluarga atau teman. tapi apa yang paling sedih lagi adalah nenek itu harus mengalami kesulitan karena ini. kenapa harus demikian? mungkin kita perlu bicara tentang efektivitas sistem bantuan sosial kita agar bisa menangkap hal seperti ini sebelum terjadi. dan tentu saja, kita juga harus lebih peduli dengan penggunaan akun rekening untuk kegiatan-kegiatan yang tidak baik. semoga nenek itu bisa kembali mendapatkan bantuan yang tepat dan dapat melanjutkan hidupnya dengan lebih stabil. 🤕
 
kembali
Top