Tragedi Korban Tangan Bos: Bagaimana Mayat Dibuang dengan Canggih?
Mata-mata pembunuh di Purwakarta, Jawa Barat, telah ditangkap dan memberikan catatan kejadian yang menggelap. Haryanto, laki-laki 30 tahun ini, diperintahkan oleh polisi untuk membawa mayat korban ke rumahnya sendiri.
Ia mengaku melakukan segala hal itu dengan sendirinya, termasuk melempar mayat ke sungai Ciliwung yang berdekatan dengan rumahnya. Meskipun sudah meninggal, korban masih memakai jaket dan seragam, menurut Haryanto.
Menurut pelaku, korban memiliki barang berharga milik pribadinya, termasuk perhiasan berupa kalung dan cincin yang dijual dengan harga Rp 4 juta. Ia mengaku hanya memilih perhiasan tersebut karena takut kehilangan data lainnya yang ada dalam tasnya.
Sementara itu, motor milik korban telah disembunyikan di rumah kosong di daerah Wanawali, Purwakarta. Sejak ditangkap, Haryanto mengaku tidak mengetahui apa-apa lagi tentang isinya dan hanya mengaku takut kehilangan data.
"Kan kalau tas itu data-data pasti di situ semua," kata pelaku.
Mata-mata pembunuh di Purwakarta, Jawa Barat, telah ditangkap dan memberikan catatan kejadian yang menggelap. Haryanto, laki-laki 30 tahun ini, diperintahkan oleh polisi untuk membawa mayat korban ke rumahnya sendiri.
Ia mengaku melakukan segala hal itu dengan sendirinya, termasuk melempar mayat ke sungai Ciliwung yang berdekatan dengan rumahnya. Meskipun sudah meninggal, korban masih memakai jaket dan seragam, menurut Haryanto.
Menurut pelaku, korban memiliki barang berharga milik pribadinya, termasuk perhiasan berupa kalung dan cincin yang dijual dengan harga Rp 4 juta. Ia mengaku hanya memilih perhiasan tersebut karena takut kehilangan data lainnya yang ada dalam tasnya.
Sementara itu, motor milik korban telah disembunyikan di rumah kosong di daerah Wanawali, Purwakarta. Sejak ditangkap, Haryanto mengaku tidak mengetahui apa-apa lagi tentang isinya dan hanya mengaku takut kehilangan data.
"Kan kalau tas itu data-data pasti di situ semua," kata pelaku.