Gempa Banjir di Aceh Tamiang, Karyawan RSUD Mulai Kembali Bertugas
Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra akhir November 2025 telah berdampak pada sulitnya penanganan tenaga kesehatan di sejumlah rumah sakit. Di Aceh Tamiang, hampir seluruh karyawan rumah sakit tersebut merusak karena genangan air yang merendam permukiman.
"Sebagian besar pegawai kami terdampak, sehingga mereka juga perlu mengurus rumah masing-masing," kata Direktur RSUD Muda Sedia Aceh Tamiang, Andika Putra. Meski demikian, Andika menyampaikan bahwa karyawan yang kondisinya telah stabil mulai kembali berdatangan ke rumah sakit sejak dua hari terakhir.
Selain itu, Andika juga mengatakan bahwa rumah sakit mendapatkan dukungan dari relawan agar aktivitas pemulihan tetap berjalan. Dia berharap masyarakat dapat memaklumi sebab kondisi SDM yang belum pulih sepenuhnya membuat rumah sakit membuka layanan bertahap sesuai kemampuan.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra sudah mencapai 969 jiwa. Hingga pukul 09.00 WIB, jumlah korban yang dinyatakan masih hilang berjumlah 262 jiwa.
BNPB juga melaporkan bahwa bencana banjir Sumatra 2025 menyebabkan 5.000 jiwa mengalami luka-luka. Selain itu, 157 ribu rumah rusak dan di 52 kabupaten di wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Di Provinsi Aceh, korban akibat bencana banjir sudah mencapai angka 391 orang. Korban meninggal paling tinggi di Aceh Utara (138 orang). Kemudian Aceh Tamiang (58 orang), dan Aceh Timur (48 orang). Sementara korban hilang di Aceh berada di angka 31 jiwa dengan 4.300 orang mengalami luka-luka.
Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra akhir November 2025 telah berdampak pada sulitnya penanganan tenaga kesehatan di sejumlah rumah sakit. Di Aceh Tamiang, hampir seluruh karyawan rumah sakit tersebut merusak karena genangan air yang merendam permukiman.
"Sebagian besar pegawai kami terdampak, sehingga mereka juga perlu mengurus rumah masing-masing," kata Direktur RSUD Muda Sedia Aceh Tamiang, Andika Putra. Meski demikian, Andika menyampaikan bahwa karyawan yang kondisinya telah stabil mulai kembali berdatangan ke rumah sakit sejak dua hari terakhir.
Selain itu, Andika juga mengatakan bahwa rumah sakit mendapatkan dukungan dari relawan agar aktivitas pemulihan tetap berjalan. Dia berharap masyarakat dapat memaklumi sebab kondisi SDM yang belum pulih sepenuhnya membuat rumah sakit membuka layanan bertahap sesuai kemampuan.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra sudah mencapai 969 jiwa. Hingga pukul 09.00 WIB, jumlah korban yang dinyatakan masih hilang berjumlah 262 jiwa.
BNPB juga melaporkan bahwa bencana banjir Sumatra 2025 menyebabkan 5.000 jiwa mengalami luka-luka. Selain itu, 157 ribu rumah rusak dan di 52 kabupaten di wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Di Provinsi Aceh, korban akibat bencana banjir sudah mencapai angka 391 orang. Korban meninggal paling tinggi di Aceh Utara (138 orang). Kemudian Aceh Tamiang (58 orang), dan Aceh Timur (48 orang). Sementara korban hilang di Aceh berada di angka 31 jiwa dengan 4.300 orang mengalami luka-luka.