Musofa Badak Jawa Meninggal Setelah Pemindahan Translokasi di Ujung Kulon
Musofa, badak jawa yang bernama Bercula Satu, mati setelah dipindahkan ke tempat translokasi di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) pada tanggal 7 November 2025. Pemindahan itu dilakukan oleh tim gabungan yang menggunakan jebakan Pit Trap pada tanggal 3 November 2025.
Musofa, yang berkelamin jantan, mati usai dipindah ke Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) tempat translokasi di Legon Pakis. Pemindahan dilakukan bersama Balai TNUK, TNI AD hingga TNI AL. Pengangkutannya menggunakan truk hingga kendaraan amfibi Kapa K-61 milik TNI.
Menurut Ardi Andono, Kepala Balai TNUK, Musofa dalam kondisi stabil saat dipindah ke JRSCA dan diobservasi serta mendapat penanganan kesehatannya. Namun, kondisinya menurun pada 7 November 2025 hingga mati pada sore harinya.
Hasil nekropsi yang dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian Musofa menemukan luka pada tubuhnya serta penyakit kronis pada lambung, usus, otak, infeksi parasit dalam jumlah signifikan, serta tanda degenerasi jaringan.
Seluruh prosedur pemindahan dan penanganan Musofa dilaksanakan sesuai standar konservasi internasional dengan simulasi, penilaian etik, serta kesiapan logistik dan pengamanan.
Musofa, badak jawa yang bernama Bercula Satu, mati setelah dipindahkan ke tempat translokasi di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) pada tanggal 7 November 2025. Pemindahan itu dilakukan oleh tim gabungan yang menggunakan jebakan Pit Trap pada tanggal 3 November 2025.
Musofa, yang berkelamin jantan, mati usai dipindah ke Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) tempat translokasi di Legon Pakis. Pemindahan dilakukan bersama Balai TNUK, TNI AD hingga TNI AL. Pengangkutannya menggunakan truk hingga kendaraan amfibi Kapa K-61 milik TNI.
Menurut Ardi Andono, Kepala Balai TNUK, Musofa dalam kondisi stabil saat dipindah ke JRSCA dan diobservasi serta mendapat penanganan kesehatannya. Namun, kondisinya menurun pada 7 November 2025 hingga mati pada sore harinya.
Hasil nekropsi yang dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian Musofa menemukan luka pada tubuhnya serta penyakit kronis pada lambung, usus, otak, infeksi parasit dalam jumlah signifikan, serta tanda degenerasi jaringan.
Seluruh prosedur pemindahan dan penanganan Musofa dilaksanakan sesuai standar konservasi internasional dengan simulasi, penilaian etik, serta kesiapan logistik dan pengamanan.