Mumi anak harimau gigi pedang ditemukan di Siberia, usia 37.000 tahun. Penelitian ilmuwan dari Rusia berhasil menemukan seekor anak harimau gigi pedang yang terawetkan secara alami di dalam lapisan es (permafrost) di Siberia. Mumi ini berusia sekitar 35.000 hingga 37.000 tahun, jatuh ke dalam masa ketika mamut berbulu, bison stepa, dan padang beku mendominasi lanskap Eurasia.
Penelitian yang dipimpin oleh Alexey V. Lopatin dari Borissiak Paleontological Institute berhasil mengidentifikasi spesimen ini sebagai Homotherium latidens, salah satu spesies harimau gigi pedang yang tersebar di Eurasia dan Amerika Utara selama periode Pleistosen.
Kondisi fisik mumi ini sangat menarik. Bagian wajah masih utuh dengan bentuk moncong pendek dan dalam, serta telinga kecil yang menempel rendah di kepala. Leher yang tebal memperlihatkan perkembangan otot yang kuat bahkan pada usia sangat muda.
Selain itu, kaki depan tampak panjang dengan bulu berwarna gelap dan rapat, yang mendukung dugaan bahwa hewan ini hidup di padang terbuka yang bersalju. Untuk meneliti bagian dalam tubuh tanpa merusaknya, para ilmuwan menggunakan pemindai CT medis.
Penemuan mumi anak harimau gigi pedang ini sangat penting karena menjadi rekaman pertama keberadaan Homotherium latidens di Asia dalam bentuk spesimen utuh. Struktur tubuhnya berbeda dengan kerabatnya yang lebih terkenal, Smilodon.
Keberadaan anak Harimau Gigi Pedang ini menunjukkan bahwa spesies tersebut mungkin bertahan lebih lama dan memiliki sebaran geografis lebih luas di Eurasia daripada yang selama ini diperkirakan. Penemuan ini memberikan pandangan baru terhadap evolusi dan ekologi kucing besar purba, sehingga kita dapat memahami lebih jauh tentang kehidupan predator purba di Bumi.
Penelitian yang dipimpin oleh Alexey V. Lopatin dari Borissiak Paleontological Institute berhasil mengidentifikasi spesimen ini sebagai Homotherium latidens, salah satu spesies harimau gigi pedang yang tersebar di Eurasia dan Amerika Utara selama periode Pleistosen.
Kondisi fisik mumi ini sangat menarik. Bagian wajah masih utuh dengan bentuk moncong pendek dan dalam, serta telinga kecil yang menempel rendah di kepala. Leher yang tebal memperlihatkan perkembangan otot yang kuat bahkan pada usia sangat muda.
Selain itu, kaki depan tampak panjang dengan bulu berwarna gelap dan rapat, yang mendukung dugaan bahwa hewan ini hidup di padang terbuka yang bersalju. Untuk meneliti bagian dalam tubuh tanpa merusaknya, para ilmuwan menggunakan pemindai CT medis.
Penemuan mumi anak harimau gigi pedang ini sangat penting karena menjadi rekaman pertama keberadaan Homotherium latidens di Asia dalam bentuk spesimen utuh. Struktur tubuhnya berbeda dengan kerabatnya yang lebih terkenal, Smilodon.
Keberadaan anak Harimau Gigi Pedang ini menunjukkan bahwa spesies tersebut mungkin bertahan lebih lama dan memiliki sebaran geografis lebih luas di Eurasia daripada yang selama ini diperkirakan. Penemuan ini memberikan pandangan baru terhadap evolusi dan ekologi kucing besar purba, sehingga kita dapat memahami lebih jauh tentang kehidupan predator purba di Bumi.