Mortir Perang Dunia II Ditemukan di Yogyakarta, Warga Menggali Tanah Tak Tahu Sisi Mortirnya
Pada Senin (3/11) ditemukan satu mortir yang diduga masih aktif dan berasal dari masa Perang Dunia II. Mortir tersebut ditemukan oleh warga di Kampung Jetisharjo, Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta saat menggali tanah di halaman rumahnya.
Pipin (48) yang berkebudayaan Sunda melakukan penggalian tanah tersebut. Namun, ia tidak menyadari bahwa tanah yang ditanganinya adalah mortir. Ketika Pipin mencoba menanam tanah itu dan ketapanya menyentuhnya, ia merasa seperti menempelkan besi.
"Ah, pipin, apa kabar? Kamu menemukan sesuatu?", tanyakan ibunya. Setelah Pipin menjelaskan, ibunya langsung menghubungi Babinsa setempat untuk melaporkan temuan tersebut.
Babinsa kemudian mengecek lokasi dan memastikan bahwa temuan itu benar-benar mortir yang diduga masih aktif. Setelah itu, penemuan tersebut dilaporkan kepada Danramil 01/Jetis, kemudian diteruskan ke Komandan Kodim untuk ditindaklanjuti bersama kepolisian dan Tim Gegana.
Penanganan temuan mortir ini telah dilakukan langsung oleh tim Gegana. "Dan sampai tadi, selesai ditangani oleh Gegana," ujar Kapten Inf Usep Hairudin, komandan Rayon Militer (Danramil) 01/Jetis. "Mungkin itu mortir bekas Perang Dunia kedua, diduga."
Penemuan ini menimbulkan kekhawatiran karena mortir yang terbuka dapat menyebabkan ledakan jika terkena api atau benda lain yang dapat menyentuhnya. Oleh karena itu, penanganan temuan tersebut dilakukan dengan hati-hati dan cepat untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.
Pada Senin (3/11) ditemukan satu mortir yang diduga masih aktif dan berasal dari masa Perang Dunia II. Mortir tersebut ditemukan oleh warga di Kampung Jetisharjo, Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta saat menggali tanah di halaman rumahnya.
Pipin (48) yang berkebudayaan Sunda melakukan penggalian tanah tersebut. Namun, ia tidak menyadari bahwa tanah yang ditanganinya adalah mortir. Ketika Pipin mencoba menanam tanah itu dan ketapanya menyentuhnya, ia merasa seperti menempelkan besi.
"Ah, pipin, apa kabar? Kamu menemukan sesuatu?", tanyakan ibunya. Setelah Pipin menjelaskan, ibunya langsung menghubungi Babinsa setempat untuk melaporkan temuan tersebut.
Babinsa kemudian mengecek lokasi dan memastikan bahwa temuan itu benar-benar mortir yang diduga masih aktif. Setelah itu, penemuan tersebut dilaporkan kepada Danramil 01/Jetis, kemudian diteruskan ke Komandan Kodim untuk ditindaklanjuti bersama kepolisian dan Tim Gegana.
Penanganan temuan mortir ini telah dilakukan langsung oleh tim Gegana. "Dan sampai tadi, selesai ditangani oleh Gegana," ujar Kapten Inf Usep Hairudin, komandan Rayon Militer (Danramil) 01/Jetis. "Mungkin itu mortir bekas Perang Dunia kedua, diduga."
Penemuan ini menimbulkan kekhawatiran karena mortir yang terbuka dapat menyebabkan ledakan jika terkena api atau benda lain yang dapat menyentuhnya. Oleh karena itu, penanganan temuan tersebut dilakukan dengan hati-hati dan cepat untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.