Pak, ini benar-benar seru banget! Aku rasa ini seperti kisah lama tentang mahasiswa SMU yang terus-terangnya punya ijazah S1 dari kampus Jepang. Aku ingat saat itu semua orang masih menggunakan CD dan mobile phone pun masih nggak ada, apalagi e-mail? 
Aku pikir kalau Arsul Sani ini benar-benar seperti mahasiswa SMU yang terus-terangnya punya ijazah doktoral. Aku rasa beliau juga mengajukan penelitian disertasinya dan ada bukti adanya korespondensi bimbingan melalui e-mail dengan supervisornya. Itu adalah hal yang positif, bukan?
Sekarang kalau Majelis Kehormatan menolak mengesahkan kelulusan Arsul Sani sebagai hakim konstitusi karena tak memiliki bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa beliau telah melakukan pemalsuan dokumen ijazah doktoral, aku rasa itu benar-benar tidak masuk akal. Aku pikir kalau Arsul Sani ini benar-benar layak menjadi hakim konstitusi karena beliau punya pengetahuan yang luas dan pengalaman yang panjang.
Aku rasa kali ini kita harus kembali ke masa lalu, ketika mahasiswa SMU masih bisa mengajukan penelitian disertasinya dengan mudah dan ada banyak sumber daya untuk mereka. Itu adalah era yang lebih baik dari sekarang... atau mungkin aku hanya lupa betapa seriusnya hal ini?
Aku pikir kalau Arsul Sani ini benar-benar seperti mahasiswa SMU yang terus-terangnya punya ijazah doktoral. Aku rasa beliau juga mengajukan penelitian disertasinya dan ada bukti adanya korespondensi bimbingan melalui e-mail dengan supervisornya. Itu adalah hal yang positif, bukan?
Sekarang kalau Majelis Kehormatan menolak mengesahkan kelulusan Arsul Sani sebagai hakim konstitusi karena tak memiliki bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa beliau telah melakukan pemalsuan dokumen ijazah doktoral, aku rasa itu benar-benar tidak masuk akal. Aku pikir kalau Arsul Sani ini benar-benar layak menjadi hakim konstitusi karena beliau punya pengetahuan yang luas dan pengalaman yang panjang.
Aku rasa kali ini kita harus kembali ke masa lalu, ketika mahasiswa SMU masih bisa mengajukan penelitian disertasinya dengan mudah dan ada banyak sumber daya untuk mereka. Itu adalah era yang lebih baik dari sekarang... atau mungkin aku hanya lupa betapa seriusnya hal ini?