Mitra dan Yayasan Harus Peduli dan Membantu Sekolah Penerima Manfaat

Kekurangan bahan-bahan dasar di sekolah-sekolah masih jadi masalah 🤦‍♀️. Tapi, aku pikir gampang banget! Kamu bisa membuat tisu dari kertas bekas atau menggunakan plastik yang sudah tidak terpakai 😊. Dan buat WC? Kamu bisa meminta bantuan dari pemerintah atau bahkan menggunakan wastafel sederhana 🚽.

Dan aku setuju dengan Nanik, para yayasan harus bijak dalam mengelola insentif tersebut. Tidak ada gunanya menabung uang jika tidak digunakan untuk kepentingan yang baik 💸. Dan kalau kamu nanti mau mencari mitra baru, pastikan kamu pilih yang benar-benar ingin membantu 🤝.

Aku pikir program MBG ini bisa menjadi opsi yang bagus bagi sekolah-sekolah yang kurang mampu 💡. Tapi, kita harus lebih hati-hati dalam mengelola program ini dan tidak biarkan orang-orang yang hanya mencari keuntungan 🚫.
 
Saya pikir pemerintah gini benar-benar cerdas banget, nggak? Mereka memberikan insentif yang tinggi, Rp 6 juta per hari, dan para yayasan harus bisa menggunakan dengan bijak. Tapi, sayangnya masih banyak sekolah yang kekurangan bahan-bahan dasar, seperti tisu dan tempat buang air besar. Saya rasa pemerintah tidak sabar-sabar dalam memberikan insentif, mereka pikir semua orang akan bisa digunakan dengan baik. Nah, saya setuju dengar Nanik, kita harus membantu mendirikan WC dan memperbaiki sekolah-sekolah tersebut, tapi juga kita harus lebih hati-hati dalam memilih mitra yang dapat bekerja sama dengan SPPG. 💡👍
 
Maksudnya kalau gak ada bahan-bahan dasar, sekolah-sekolah punya masalah aja. Tapi, kalau kita mau asumsikan semua yayasan yang bekerja sama sama dengan SPPG itu baik-baik saja, tentu tidak ada masalah. Tapi, sih kalau perlu asumsi, gak bisa sembarangan lagi, harus punya tanda tangan dan apa-apa. Dan, kalau mau nggak bisa, jangan keciri kecili aja, tapi cari solusi lain juga kayaknya. Saya setuju dengan Nanik Sudaryati Deyang itu, tapi, sih gak ada jawabannya juga kayaknya.
 
kembali
Top