Miris Pasar Obligasi Korporasi RI Kalah Jauh dari Singapura-Korea

Pasar obligasi korporasi Indonesia masih jauh di belakang Singapura dan Korea dalam menawarkan instrumen keuangan yang efektif. Menurut Kepala Grup Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, Fitra Jusdiman, nilai pasar obligasi korporasi Indonesia hanya 2,1% dari jumlah PDB, sehingga tertinggal dibandingkan negara lain di Asia.

Jepang dan Korea memiliki nilai obligasi korporasi yang sangat tinggi, yaitu 60,70% dan 27,06% masing-masing. Singapura juga tidak kalah dalam hal ini. Sementara itu, Indonesia masih belum memiliki pasar obligasi korporasi yang signifikan.

BI berencana untuk memperluas instrumen operasi moneternya dengan membuka ruang bagi penggunaan obligasi korporasi sebagai underlying transaksi repurchase agreement (repo). Harapan BI adalah pasar obligasi korporasi lebih likuid sehingga menarik perusahaan untuk menjadikan obligasi sebagai alternatif pendanaan yang lebih efisien.

Untuk mencapai hal ini, BI akan menerima obligasi yang diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebagai underlying repo. Namun, terlebih dahulu, BI harus memenuhi kriteria tertentu terkait obligasi korporasi yang dapat diterima sebagai underlying repo. Salah satu kriterianya adalah mencakup peringkat kredit, likuiditas di pasar dan lembaga penerbit.

Dengan demikian, harapan BI adalah pasar obligasi korporasi Indonesia akan lebih mengalami pertumbuhan dan menjadi salah satu opsi keuangan yang lebih efektif bagi perusahaan.
 
Maksud apa biar lagi belakang Singapura & Korea? Pasar obligasi korporasi ini nggak bermakna apa-apa kalau tidak ada perusahaan Indonesia yang mau menerbitkannya πŸ€”. Cuma diutamakan oleh SMF saja, siapa bilang perusahaan lain nggak bisa juga? Belum lagi, apa asal usul peringkat kredit dan likuiditas di pasar ini? Ngga sempat dipahami πŸ˜’. Bi ganti cara aja, nggak perlu begitu memaksakan. Yang jelas, biharapanya pasar obligasi korporasi Indonesia nggak terus terjebak sama kesalahan-kesalahan lama dari sebelumnya πŸ™„.
 
Makasih bro! Perlu diingat kalau pasar obligasi korporasi belum sepadat Singapura atau Korea, tapi gampang banget diteruskan bro... BI harus siap-siap lagi agar bisa menarik perusahaan dan investor. Dengan menggunakan SMF sebagai underlying repo, harapan ada kemungkinan nilai pasar obligasi korporasi Indonesia meningkat bro! Dan siapa tahu nanti kita bisa bersaing dengan Jepang atau Korea aja... tapi kalau itu terjadi, itu semua bagus juga!
 
Wow 🀯, Indonesia masih kalah dengan Singapura dan Korea dalam menawarkan instrumen keuangan yang efektif! Tapi, saya rasa ini adalah kesempatan bagus buat BI untuk meningkatkan pasar obligasi korporasi kita πŸ’‘, mungkin juga bisa membuat perusahaan lebih mengutamakan alternatif pendanaan yang lebih efisien πŸ€‘. Saya harap BI bisa memperluas instrumen operasinya dan membuat pasar obligasi korporasi kita lebih likuid sehingga menarik bagi perusahaan πŸ‘.
 
gak sabar banget nih! pasar obligasi korporasi Indonesia harus jadi lebih sehat lagi, bih!!! 🀩 sepertinya masih jauh dari Singapura dan Korea, tapi aku yakin jika bi bisa mengembangkan pasar ini dengan baik, Indonesia bisa menjadi negara keuangan Asia yang lebih kompetitif. aku harap bi bisa membuat obligasi korporasi menjadi lebih likuid dan menarik bagi perusahaan, sehingga mereka bisa menggunakan sebagai alternatif pendanaan yang lebih efisien. tapi, sepertinya masih harus banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum itu bisa terlaksana... πŸ€”πŸ’‘
 
Gue pikir ini wajib di perhatikan oleh pemerintah, kalau jadi ada inisiatif untuk meningkatkan pasar obligasi korporasi, tentu akan sangat membantu ekonomi kita nih πŸ€‘πŸ“ˆ. Gue suka sekali dengan ide BI untuk memperluas instrumen operasi moneternya, apalagi jika bisa menarik perusahaan asing untuk berinvestasi di Indonesia πŸŒŸπŸ’Ό. Tapi apa yang harus kita lakukan terlebih dahulu adalah meningkatkan peringkat kredit dan likuiditas di pasar, biar obligasi korporasi kita jadi lebih dipercaya oleh investor πŸ’―πŸ‘.
 
omg, pas ini Indonesia jauh di belakang Singapura dan Korea dalam menawarkan instrumen keuangan yang efektif ya, tapi saya pikir BI sedang berusaha keras untuk memperluas pasar obligasi korporasi kita, itu bagus lah 🀞. kayaknya kita harus mendukung lebih banyak perusahaan yang akan diterbitkan di pasar obligasi korporasi kita, agar kita bisa meningkatkan nilai pasar dan menjadi kompetitor di Asia πŸ“ˆ.
 
Sekarang aja Indonesia punya pasar obligasi korporasi yang bisa dijadikan contoh... 🀣 Bagaimana kalau kita fokus pada memperbaiki infrastruktur terlebih dahulu? Saya rasa itu yang lebih penting daripada hanya mengejar pasar obligasi korporasi yang jauh dibelakang negara-negara lain. Bolehkah kita tebak apakah kebijakan ini akan menjadi sukses dan tidak seperti yang terjadi dengan proyek-proyek infrastruktur kita sebelumnya? πŸ€”
 
Gak percaya apa yang dikatakan Fitra Jusdiman, gak ada bukti kalau pasar obligasi korporasi Indonesia benar-benar jauh di belakang Singapura dan Korea. Tapi, sepertinya benar kalau nilai pasar obligasi korporasi kita masih miskin. 2,1% dari PDB? Itu gak ngerti apa lagi. Mungkin perlu dilakukan analisis lebih teliti sebelum membuat konfirmasi. Dan kalau BI ingin memperluas instrumen operasi moneternya, apa yang ada di balik itu semua? Harus ada data dan bukti yang jelas sebelum kita terjebak dalam spekulasi yang gak bermanfaat πŸ€”
 
Makasih ya gan... aku pikir itu keren banget kalau pasar obligasi korporasi di Indonesia bisa terus berkembang. Semoga BI bisa berhasil membuat instrumen ini lebih mengalami pertumbuhan dan menjadi salah satu opsi keuangan yang baik untuk perusahaan. Masalahnya, aku masih penasaran apa yang harus dilakukan pemerintah agar pasar obligasi korporasi di Indonesia bisa lebih seimbang dengan negara-negara lain, seperti Singapura dan Korea...
 
Pasar obligasi korporasi Indonesia masih lama banget kaya aja. Jepang dan Korea udah punya nilai yang tinggi, seperti apa sih? πŸ€” Sementara kita masih di bawah 2%. Nah, itu karena banyak perusahaan yang belum memiliki opsi yang bagus untuk mendanaan. Mereka lebih suka investasi di luar negeri aja. Tapi kalau bisa menggunakan obligasi korporasi, mungkin mereka akan lebih suka dan nilai pasar akan naik. BI udah punya rencana untuk memperluas instrumen operasi moneternya, tapi kita masih perlu lihat hasilnya nanti ya. 🀞
 
aku pikir kalau bi harus banget berusaha buat meningkatkan nilai pasar obligasi korporasi indonesia, tapi aku rasa ada satu hal yang krusial lagi yaitu membuat perusahaan korporasi Indonesia mau terlibat dgn pasar obligasi korporasi kita sendiri. mungkin karena masih banyak yang tidak percaya dgn kemampuan pasar ini dan juga karena banyak sekali faktor lain seperti biaya operasional, risiko, dll yg bisa menghambat pertumbuhan pasar ini πŸ€”πŸ’Έ
 
aku pikir kayaknya ini masalah karena bi tidak mau ambil risiko jadi banyak perusahaan yang tidak mau mendaftar obligasi mereka di pasar korporasi πŸ˜’. tapi kalau bi mulai mengambil risiko dan menerima obligasi dari perusahaan kecil, kemungkinan besar bisa menarik lebih banyak perusahaan untuk mendaftar obligasi mereka di pasar korporasi πŸ’Ό. jadi aku harap bi bisa ambil risiko dan buat pasar obligasi korporasi Indonesia lebih terbuka 🀞
 
aku pikir ini bagus banget! karena kalau kita memiliki pasar obligasi korporasi yang baik, maka perusahaan bisa mendapatkan pendanaan dengan biaya yang lebih rendah πŸ€‘. dan itu akan membantu meningkatkan kompetitivitas kita di pasar ekonomi dunia. tapi, aku juga pikir BI harus hati-hati dalam memberikan kredit kepada perusahaan yang ingin menerbitkan obligasi korporasi ya 😊. karena kalau tidak berhati-hati, maka bisa jadi ada kasus kecurangan dan kesalahan yang akan merugikan negara kita πŸ€¦β€β™‚οΈ.

nah, aku penasaran apa kira-kira perusahaan mana yang akan menjadi perusahaan pertama yang menerbitkan obligasi korporasi di Indonesia? πŸ€”.
 
Gak percaya banget dulu pas lihat nilai pasar obligasi korporasi Indonesia itu. 2,1% dari PDB? Makanya Singapura dan Korea jadi lebih maju daripada kita. Sama-sama kita harus makin cepat nih! BI harus terus berinovasi agar pasar obligasi korporasi kita bisa lebih likuid dan menarik bagi perusahaan. Harapan saya, suatu hari nanti kita bisa menjadi salah satu negara di Asia yang serius dalam bidang keuangan. 😊πŸ’ͺ
 
Gak percaya kalau kita bisa menembus 10% nilai pasar obligasi korporasi ini aja, tapi malah masih jauh di belakang Singapura dan Korea. Mungkin karena kita belum memiliki sistem yang cukup baik untuk mengelola pasar obligasi korporasi ini. Tapi aku setuju kalau BI harus mencoba memperluas instrumen operasinya dengan membuka ruang bagi penggunaan obligasi korporasi sebagai underlying repo, tapi harus ada penyesuaian terlebih dahulu agar tidak menimbulkan risiko yang besar.
 
ini pengaruhnya dari keberadaan BUMN saja dlu kan, tapi jauhnya krisis masih belum teratas 😩 pasaran obligasi korporasi di Indonesia masih mumpuni banget πŸ™„. misalnya seperti SMF yang baru mulai beroperasi lalu bisa menjadi underlying repo, ini apa kegunaan dari segala upaya ini? πŸ€”
 
kembali
Top