Yogyakarta, CNN Indonesia - Gunung Merapi, perbatasan DIY dan Jawa Tengah, kembali aktif mengeluarkan awan panas guguran, yaitu enam kali sejak Minggu lalu. Pertama kali teramati pada pukul 11.04 WIB diikuti oleh tiga kejadian lainnya pada jam 11.11 WIB, 14.27 WIB, dan 15.00 WIB. Awan panas guguran berarah barat daya atau menuju sektor Kali Krasak dan Kali Sat.
Menurut Agus Budi Santoso, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, jarak luncur awan panas guguran terjauh sekitar 2.500 meter atau 2,5 kilometer, dengan amplitudo maksimum 59 mm dan durasi 279,5 detik.
"Suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya," ujar Agus. Selain itu, BPPTKG memastikan masih menjaga status Level III atau Siaga pada Gunung Merapi.
Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diminta untuk waspada dan waspadai bahaya lahar dan awan panas guguran terutama saat hujan. Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi dapat berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi beberapa sungai, sehingga masyarakat harus sangat berhati-hati.
"Gunung Merapi terus menjadi pemicu khawatir bagi warga di sekitarnya. Oleh karena itu, kami akan terus memantau aktivitas Gunung Merapi dan mengingatkan masyarakat agar waspada," katanya.
Menurut Agus Budi Santoso, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, jarak luncur awan panas guguran terjauh sekitar 2.500 meter atau 2,5 kilometer, dengan amplitudo maksimum 59 mm dan durasi 279,5 detik.
"Suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya," ujar Agus. Selain itu, BPPTKG memastikan masih menjaga status Level III atau Siaga pada Gunung Merapi.
Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diminta untuk waspada dan waspadai bahaya lahar dan awan panas guguran terutama saat hujan. Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi dapat berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi beberapa sungai, sehingga masyarakat harus sangat berhati-hati.
"Gunung Merapi terus menjadi pemicu khawatir bagi warga di sekitarnya. Oleh karena itu, kami akan terus memantau aktivitas Gunung Merapi dan mengingatkan masyarakat agar waspada," katanya.