Kiki Novita Sari, seorang guru matematika yang baru saja diterima bekerja di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 26 Makassar, Sulawesi Selatan. Dia berasal dari Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, dan harus merantau jauh dari rumah untuk menemukan pekerjaannya. Setelah lolos seleksi menjadi guru matematika di SRMA 26 Makassar, Kiki harus beradaptasi dengan budaya dan lingkungan baru yang tidak pernah dia alami sebelumnya.
Dia mengaku bahwa pertama kali dia mendapat informasi tentang lokasinya di Kota Makassar, ia tidak tahu dan merasa ragu untuk melanjutkan proses seleksi. Namun, dengan dukungan dari sahabat dan keluarganya, Kiki memutuskan untuk tetap mengikuti tes dan menemukan tempat tinggal di asrama.
Kiki harus beradaptasi dengan makanan yang pedas di Makassar, yang jauh berbeda dengan makanan di tempat asalnya. Ia juga harus belajar tentang karakteristik warga setempat, termasuk budaya dan bahasa. Dia sering bertukar cerita dengan rekan guru dan memahami bahwa nada bicara tinggi menjadi ciri khas warga Makassar.
Selain itu, Kiki harus beradaptasi dengan sistem pendidikan yang berbeda di SRMA 26 Makassar. Ia harus mengajar matematika dengan menarik dan memberikan apresiasi kepada murid-muridnya untuk meningkatkan motivasi belajar mereka.
Dalam dua bulan pertama bekerja, Kiki berhasil membuat murid-muridnya lebih termotivasi untuk belajar dan mengikuti jadwal kegiatan harian. Ia juga berhasil mengatasi masalah keterbatasan intelektual beberapa siswa dengan memberikan tambahan jam belajar sesuai persetujuan.
Dengan kesabaran dan dedikasi, Kiki berhasil menjadi guru matematika yang efektif di SRMA 26 Makassar dan membantu murid-muridnya mengembangkan kemampuan matematis mereka.
Dia mengaku bahwa pertama kali dia mendapat informasi tentang lokasinya di Kota Makassar, ia tidak tahu dan merasa ragu untuk melanjutkan proses seleksi. Namun, dengan dukungan dari sahabat dan keluarganya, Kiki memutuskan untuk tetap mengikuti tes dan menemukan tempat tinggal di asrama.
Kiki harus beradaptasi dengan makanan yang pedas di Makassar, yang jauh berbeda dengan makanan di tempat asalnya. Ia juga harus belajar tentang karakteristik warga setempat, termasuk budaya dan bahasa. Dia sering bertukar cerita dengan rekan guru dan memahami bahwa nada bicara tinggi menjadi ciri khas warga Makassar.
Selain itu, Kiki harus beradaptasi dengan sistem pendidikan yang berbeda di SRMA 26 Makassar. Ia harus mengajar matematika dengan menarik dan memberikan apresiasi kepada murid-muridnya untuk meningkatkan motivasi belajar mereka.
Dalam dua bulan pertama bekerja, Kiki berhasil membuat murid-muridnya lebih termotivasi untuk belajar dan mengikuti jadwal kegiatan harian. Ia juga berhasil mengatasi masalah keterbatasan intelektual beberapa siswa dengan memberikan tambahan jam belajar sesuai persetujuan.
Dengan kesabaran dan dedikasi, Kiki berhasil menjadi guru matematika yang efektif di SRMA 26 Makassar dan membantu murid-muridnya mengembangkan kemampuan matematis mereka.